62
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
Penelitian dilaksanakan di SLB A Yaketunis Yogyakarta yang berlokasi di Jl. Parangtritis No. 46 Yogyakarta. Sekolah ini tidak
terlihat dari jalan Parangtritis, untuk memasuki sekolah ini harus melewati gang kecil tepat pada selatan Masjid Danunegaran. Sekitar
kurang lebih 10 meter dari jalan masuk gang, SLB ini terlihat pada sisi selatan jalan. Sekolah ini memiliki 15 ruang kelas, 2 ruang guru, 1
ruang kepala sekolah, 1 ruang tamu, 2 tempat parkiran, 1 ruang dapur, 1 ruang massage, 2 ruang gudang, 3 toilet, 2 asrama baik putra maupun
putri, 1 kantin, 1 mushola, 1 ruang perpus, 1 ruang UKS, 1 ruang komputer, dan 1 ruang kesenian. Peralatan orientasi dan mobilitas di
sekolah tersebut sudah cukup memadahi dengan adanya persediaan tongkat panjang untuk anak tunanetra, besi yang terpasang ditembok
luar kelas yang digunakan untuk pegangan ketika anak tunanetra berjalan, dan tangga yang disesuaikan lebarnya untuk mempermudah
naik dan turun anak tunanetra ketika berjalan ke lantai atas dan bawah. Terdapat 2 orang guru berkompeten yang mengampu materi pelajaran
orientasi dan mobiltas, masing-masing guru lulusan S-1 Pendidikan Luar Biasa.
63
B. Deskripsi Subjek Penelitian
1. Identitas Subjek
Subjek dalam penelitian ini adalah anak tunanetra yang duduk di kelas 2 SLB A Yaketunis Yogyakarta. Subjek terdiri dari
2 orang siswa tunanetra. Informasi terkait subjek diperoleh dari guru dan pengamatan peneliti terhadap subjek. Identitas subjek
dapat dijelaskan sebagai berikut: a.
Subjek I Nama
: FR Kelas
: 2 Jenis Kelamin
: Laki-laki Agama
: Islam Tempat tanggal lahir : Bantul, 4 Juni 2007
Nama Orang Tua : PR
Pekerjaan : Wirausaha
Ketunaan : Tunanetra Low Vision dan
Tunagrahita Ringan. b.
Subjek II Nama
: KN Kelas
: 2 Jenis Kelamin
: Perempuan Agama
: Islam Tempat tanggal lahir : Sleman, 3 September 2008
Nama Orang Tua : EK
64
Pekerjaan : PNS
Ketunaan : Tunanetra buta total.
2. Karakteristik Subjek
a. Subjek I FR
Subjek I merupakan anak tunanetra low vision ganda yaitu dengan disertai tunagrahita ringan yang berusia 8 tahun
duduk di kelas 2. Ketunanetraan subjek kategori low vision. Subjek memiliki daya tangkap yang kurang, dan dalam belajar
masih dituntun oleh guru. Ketunaan yang dimiliki subjek tidak menghambat motivasi belajar subjek. Subjek termasuk siswa
yang memiliki motivasi belajar dalam pelajaran-pelajaran tertentu. Kemampuan orientasi dan mobilitas subjek masih
sebatas pengenalan lingkungan disekitar sekolah dan di rumah, subjek belum diberikan materi melawat mandiri sebelumnya
oleh guru mata pelajaran orientasi dan mobilitas. Kemampuan menonjol subjek di luar materi orientasi dan mobilitas adalah
bermain seni wayang yang berperan sebagai dalang. Subjek terlihat antusias dalam bermain wayang dan mampu menirukan
karakteristik sebagai dalang.
b. Subjek II KN
Subjek II berusia 8 tahun yang merupakan anak tunanetra kategori buta total yang duduk di kelas 2. Subjek
memiliki motivasi belajar pada mata pelajaran tertentu. Subjek cenderung lebih suka menulis daripada membaca dan menyukai
65
pelajaran berhitung. Kemampuan orientasi dan mobilitas subjek masih sebatas pengenalan lingkungan di sekitar sekolah dan di
rumah, subjek belum diberikan materi melawat mandiri sebelumnya oleh guru mata pelajaran orientasi dan mobilitas.
Kemampuan menonjol subjek diluar materi orientasi dan mobilitas adalah pada mata pelajaran matematika yaitu
menghitung bilangan. Subjek terlihat cepat dalam memecahkan masalah penghitungan bilangan.
C. Deskripsi Kemampuan Pra Tindakan Melawat Mandiri Anak