5
mampu meminimalisir hal yang membahayakan bagi anak tunanetra ketika melakukan orientasi dan mobilitas.
Pembelajaran orientasi dan mobilitas yang diberikan pada siswa kelas 2 di SLB A Yaktunis Yogyakarta terkait materi melawat mandiri
menggunakan metode demonstrasi dilakukan, karena seharusnya materi pembelajaran orientasi dan mobilitas anak tunanetra di kelas 2 sudah
mendapatkan materi dan memiliki kemampuan melawat mandiri, sehingga materi ini menjadi hal baru yang diterima siswa. Penggunaan
metode demonstrasi berdasarkan teori-teori para ahli yang sudah ada dan dipakai pada penelitian ini untuk meningkatkan kemampuan orientasi
dan mobilitas pada siswa tunanetra. Metode demonstrasi yang diberikan tidak sulit oleh karena itu dimungkinkan memberikan peningkatan
terhadap cara melawat mandiri siswa tunanetra kelas 2 di SLB A Yaketunis Yogyakarta.
Berdasarkan latar belakang di atas, maka penelitian berjudul meningkatkan kemampuan orientasi dan mobilitas melalui metode
demonstrasi pada siswa kelas tunanetra kelas 2 SLB A Yaketunis Yogyakarta penting untuk dilakukan, sehingga diharapkan ada
perubahan didalam kemampuan orientasi dan mobilitas anak tunanetra kelas 2 di SLB A Yaketunis Yogyakarta.
B. Identifikasi Masalah
1. Siswa tunanetra kelas 2 SLB A Yaketunis Yogyakarta belum
diajarkan pembelajaran orientasi dan mobilitas terkait materi melawat mandiri.
6
2. Pelaksanaan orientasi dan mobilitas masih sebatas pengenalan
lingkungan sekitar. 3.
Kemampuan orientasi dan mobilitas siswa masih sebatas penggunaan tongkat.
4. Metode demonstrasi mengenai melawat mandiri belum dilakukan
dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas siswa tunanetra kelas 2 SLB A Yaketunis Yogyakarta.
C. Batasan Masalah
Permasalahan kemampuan orientasi dan mobilitas siswa
tunanetra sangat kompleks oleh karena itu penelitian dilaksanakan dengan memfokuskan terkait pada permasalahan meningkatkan
kemampuan siswa tunanetra kelas 2 SLB A Yaketunis Yogyakarta dalam pembelajaran orientasi dan mobilitas terkait materi melawat
mandiri melalui metode demonstrasi. D.
Rumusan Masalah
Berdasarkan batasan masalah yang telah disebutkan, maka rumusan masalah dalam penelitian ini yaitu: “Bagaimana peningkatkan
kemampuan orientasi dan mobilitas terkait materi melawat mandiri melalui metode demonstrasi pada siswa tunanetra kelas 2 di SLB A
Yaketunis Yogyakarta?.”
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan kemampuan orientasi dan mobilitas siswa terkait melawat mandiri siswa tunanetra kelas 2 di
SLB A Yaketunis Yogyakarta melalui metode demonstrasi.
7
F. Manfaat Hasil Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Hasil penelitian dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan bidang pendidikan anak berkebutuhan khusus utamanya tentang pengenalan
pembelajaran orientasi dan mobilitas siswa khususnya tentang materi melawat mandiri.
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Siswa, hasil penelitian ini dapat meningkatkan kemampuan
orientasi dan mobilitas siswa khususnya tentang materi melawat mandiri.
b. Bagi guru, hasil penelitian ini dapat dijadikan referensi dalam
pemberian materi orientasi dan mobilitas pada siswa tunanetra. c.
Bagi kepala sekolah, hasil penelitian ini dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan dalam penerapan kebijakan kurikulum,
utamanya pada pelaksanaan pembelajaran orientasi dan mobilitas.
G. Definisi Operasional