berakhlak mulia, menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat, mengevaluasi kinerja sendiri; dan, mengembangkan diri secara berkelanjutan.
Kompetensi pedagogik adalah pemahaman wawasan atau landasan kependidikan,
pemahaman terhadap
peserta didik,
pengembangan kurikulumsilabus, perancangan pembelajaran, pelaksanaan pembelajaran yang
mendidik dan dialogik, evaluasi basil belajar, pengembagan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya. Kompetensi professional
adalah materi ajar yang ada dalam kurikulum sekolah, hubungan konsep antar mata pelajaran terkait, penerapan konsep-konsep keilmuan dalam kehidupan
sehari-hari dan, kompetensi secara profesional dalam konteks global dengan tetap melestarikan nilai dan budaya nasional. Kompetensi sosial berkomunikasi
lisan dan tulisan, menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional, bergaul secara efektif dengan peserta didik sesama pendidik, tenaga
kependidikan, orang tuawali peserta didik, dan, berbagaul secara santun dengan
masyarakat sekitar.
C. Penelitian yang Relevan
Pada penelitian ini, penelitian yang relavan dan dapt digunakan sebagai acuan adalah sebagai berikut:
Penelitian yang dilakukan oleh Bayu Rahmat Setiadi 2012 dengan judul “Hubungan antara Budaya Sekolah dan Keteladanan Guru dengan
Karakter Siswa Jurusan Teknik Permesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta”.
Pendidikan Karakter Bangsa merupakan salah satu misi utama guna mewujudkan visi pembangunan nasional, sebagaimana tercantum dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2010 – 2025 Undang-
Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007, yaitu terwujudnya karakter bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, dan bermoral berdasarkan
Pancasila, yang dicirikan dengan watak dan perilaku manusia dan masyarakat Indonesia yang beragam, beriman, dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berbudi luhur, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, dan berorientasi IPTEK. Rencana strategis tersebut dapat mewujudkan
insan Indonesia yang cerdas komprehensif, kompetitif, dan bermartabat. Cerdas komprehenship meliputi cerdas spiritual, emosional, sosial, intelektual, dan
kinestetis. Metode Penelitian yang digunakan adalah metode penelitian survei.
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta yang berjumlah 396 orang,
sedangkan sampel yang dibutuhkan adalah 196 orang dengan taraf kesalahan yang digunakan sebesar 5. Pengambilan sampel menggunakan teknik
proportionate stratified random sampling . Teknik pengumpulan data
menggunakan kuesioner dan wawancara. Instrumen kuesioner digunakan sebagai instrumen pokok penelitian, sedangkan instrumen wawancara digunakan
sebagai penguat instrumen kuesioner. Teknik analisis data dalam penelitian ini menggunakan analisis deskriptif, uji persyaratan hipotesis uji normalitas, uji
linearitas, uji multikolinearitas, analisis korelasi ganda, analisis korelasi parsial, dan analisis regresi ganda dua prediktor.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1 tingkat kualitas budaya sekolah menurut persepsi siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3
Yogyakarta adalah sebesar 69,48 dari yang diharapkan dan termasuk dalam kriteria yang baik; 2 tingkat kualitas keteladanan guru menurut persepsi siswa
Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta adalah sebesar 59,08 dari yang diharapkan dan termasuk dalam kriteria cukup baik; 3 tingkat
kualitas karakter siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta adalah sebesar 64,86 dari yang diharapkan dan termasuk dalam kriteria yang
baik; 4 terdapat hubungan positif, kuat, dan signifikan pada taraf kesalahan 1 antara budaya sekolah dengan karakter siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK
Negeri 3 Yogyakarta dengan korelasi sebesar 0,73; 5 terdapat hubungan positif, kuat, dan signifikan pada taraf kesalahan 1 antara keteladanan guru
dengan karakter siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta dengan korelasi sebesar 0,69; dan 6 terdapat hubungan positif, kuat, dan
signifikan pada taraf kesalahan 1 antara budaya sekolah dan keteladanan guru dengan karakter siswa Jurusan Teknik Pemesinan SMK Negeri 3 Yogyakarta
dengan korelasi sebesar 0,78. Dari penelitian yang relevan ini dapat disimpulkan bahwa keteladanan guru penting dalam membentuk karakter siswa yang mana
siswa setiap hari banyak menghabiskan waktu di sekolah. Keterkaitan penelitian yang relevan terhadap penelitian yang dilakukan oleh peneliti yaitu menunjukan
betapa pentingnya keteladanan dan perilaku guru di sekolah khususnya dalam proses belajar mengajar dikelas, guru dituntut mempunyai standart kompetensi
guru yang mana kompetensi kepribadian adalah kompetensi yang sangat penting bagi seorang guru bahkan kompetensi kepribadian menjadi landasan bagi
kompetensi-kompetensi lainnya. Nilai-nilai karakter yang dimiliki guru dan siswa dapat saling mendukung untuk tercapaianya proses belajar mengajar
dikelas.
D. Kerangka Berpikir