memilih berbagai media dan sumber belajar, dan merencanakan penilaian penguasaan tujuan.
b. Kompetensi Kepribadian
Standar Nasional Pendidikan, penjelasan pasal 28 ayat 3 butir b, dikemukakan bahwa yang dimaksud dengan kompetensi kepribadian adalah
kemampuan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia.
E Mulyasa 2008; menyatakan bahwa pribadi guru memiliki andil yang sangat besar terhadap keberhasilan pendidikan, khususnya dalam kegiatan
pembelajaran. Pribadi guru juga sangat berperan dalam pembentukan karakter siswa. Ini dapat dimaklumi karena manusia merupakan makhluk yang suka
mencontoh, termasuk mencontoh pribadi gurunya dalam membentuk pribadinya. Permendiknas Nomor 16 Tahun 2007 tentang Srandar Kualifikasi
Akademik dan Kompetensi kepribadian terdiri dari: 1 Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan
nasional. 2 Menampilkan diri sebagai pribadi yang jujur, berakhlak mulia, dan teladan
bagi peserta didik dan masyarakat. 3 Menampilkan diri sebagai pribadi yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan
berwibawa. 4 Menunjukkan etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi
guru, dan rasa percaya diri.
5 Menjunjung tinggi kode etik profesi guru. Kompetensi kepribadian merupakan kemampuan personal yang
mencerminkan kepribadian yang mantap, stabil, dewasa, arif, dan berwibawa, menjadi teladan bagi siswa, dan berakhlak mulia. Secara rinci sub-kompetensi
tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut: 1 Sub-kompetensi kepribadian yang mantap dan stabil memiliki indikator
esensial; bertindak sesuai dengan norma hukum; bertindak sesuai dengan norma sosial; bangga sebagai guru; dan memiliki konsistensi dalam bertindak
sesuai dengan norma. 2 Sub-kompetensi kepribadian yang dewasa memiliki indikator esensial;
menampilkan kemandirian dalam bertindak sebagai pendidik dan memiliki etos kerja sebagai guru.
3 Sub-kompetensi kepribadian yang arif memiliki indikator esensial; menampilkan tindakan yang didasarkan pada pemanfaatan peserta didik,
sekolah dan masyarakat serta menunjukkan keterbukaan dalam berpikir dan bertindak.
4 Sub-kompetensi kepribadian yang berwibawa memiliki indikator esensial; memiliki perilaku yang berpengaruh positif terhadap peserta didik dan
memiliki perilaku yang disegani. 5 Sub-kompetensi akhlak mulia dan dapat menjadi teladan memiliki indikator
esensial; bertindak sesuai dengan norma religius iman dan taqwa, jujur dan ikhlas, suka menolong, dan memiliki perilaku yang diteladani peserta didik.
6 Sub-kompetensi evaluasi diri dan pengembangan diri memiliki indikator esensial; memiliki kemampuan untuk berintrospeksi, dan mampu
mengembangkan potensi diri secara optimal. Secara ringkas kompetensi kepribadian guru dapat digambarkan sebagai
berikut: 1 Mantap
2 Stabil 3 Dewasa
4 Arif dan bijaksana 5 Berwibawa
6 Berakhlak mulia 7 Menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat
8 Mengevaluasi kinerja sendiri; dan 9 Mengembangkan diri secara berkelanjutan.
c. Kompetensi Sosial