commit to user 10
2.3. Jenis Simpang
2.3.1. Simpang menurut Perencanaanya
Simpang menurut perencanaanya dibedakan menjadi dua,yaitu : 1.
Simpang Sebidang Persimpangan sebidang adalah pertemuan dua ruas jalan atau lebih secara
sebidang tidak saling bersusun. Pertemuan ini direncanakan sedemikian dengan tujuan untuk mengalirkan atau melewatkan lalu lintas dengan lancar
serta mengurangi kemungkinan terjadinya kecelakaanpelanggaran sebagai akibat dari titik konflik yang ditimbulkan dari adanya pergerakan antara
kenderaan bermotor, pejalan kaki , sepeda dan fasilitas-fasilitas lain atau dengan kata lain akan memberikan kemudahan , kenyamanan dan ketenangan
terhadap pemakai jalan yang melalui persimpangan. Perencanaan persimpangan yang baik akan menghasilkan kualitas operasional yang baik
seperti tingkat pelayanan, waktu tunda, panjang antrian dan kapasitas. Simpang jalan sebidang ada empat macam :
a. Simpang 3 lengan
b. Simpang 4 lengan
c. Simpang banyak
d. Simpang dengan bundaran
rotary intersection
2. Simpang tak sebidang
interchange
Persimpangan tidak sebidang adalah persimpangan dimana dua ruas jalan atau lebih saling bertemu tidak dalam satu bidang tetapi salah satu ruas
berada diatas atau dibawah ruas jalan yang lain. Perencanaan simpang tidak
sebidang dilakukan bila volume lalu lintas yang melalui suatu pertemuan sudah mendekati kapasitas jalan-jalannya, maka arus lalu lintas tersebut harus
bisa melewati pertemuan tanpa terganggu atau tanpa berhenti, baik itu merupakan arus menerus atau merupakan arus yang membelok sehingga perlu
diadakan pemisahan bidang
Grade sparation
yang disebut sebagai simpang tidak sebidang
Interchange .
commit to user 11
2.3.2. Simpang menurut pengaturan arus
Berdasarkan pengaturan arus lalu lintas pada simpang, simpang dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Simpang Tak Bersinyal Pada simpang tak bersinyal berlaku aturan yang disebut “
General Priority
Rule” yaitu kendaraan yang terlebih dahulu berada di persimpangan mempunyai hak untuk berjalan terlebih dahulu daripada kendaraan yang akan
memasuki persimpangan. Perilaku lalu lintas pada simpang bersinyal meliputi : persiapan, panjang antrian, kendaraan terhenti, tundaan.
Simpang tak bersinyal terdiri dari beberapa macam,yaitu : a.
Simpang tanpa pengendali
uncontrolled intersection
b. Simpang dengan pengendali
space sharin intersection
c. Simpang dengan sistem prioritas
priority intersection
2. Simpang Bersinyal Pada simpang jenis ini, arus kendaraan yang memasuki persimpangan diatur
secara bergantian untuk mendapatkan prioritas dengan berjalan terlebih dahulu dengan menggunakan pengendali lalu lintas
traffic light.
Perilaku lalu lintas pada simpang tak bersinyal meliputi: derajat kejenuhan, tundaan, peluang
antrian, penilaian perilaku lalu lintas. Penggunaan lampu lalu lintas pada simpang biasanya lebih ekonomis dalam hal
pemakaian ruang yang dibutuhkan dibandingkan dengan penggunaan bundaran untuk suatu kapasitas simpang tertentu.
Kelemahan-kelemahan yang dimiliki oleh sistim pengendalian simpang dengan lampu lalu lintas ini adalah meningkatnya tundaan dan biaya operasi kenderaan
pada suatu kondisi jalan tidak macet. Pada kondisi seperti ini lampu lalu lintas akan mengakibatkan kerugian seperti tundaan dan biaya operasi yang lebih
besar jika dibandingkan dengan keuntungannya dalam memecahkan masalah konflik pada simpang
.
commit to user 12
2.4. Kinerja simpang