Latar Belakang NUR MUHAMMAD ABDUL AZIZ I 8208013

commit to user 1 BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Simpang merupakan suatu daerah yang didalamnya terdapat dua atau lebih cabang jalan yang bertemu atau bersilangan termasuk di dalamnya fasilitas-fasilitas yang diperlukan untuk pergerakan lalu lintas. Simpang merupakan bagian penting dari suatu jaringan jalan, mengingat fungsi simpang yaitu mengalirkan dan mendistribusikan kendaraan yang lewat, maka diperlukan pengaturan simpang untuk mengurangi konflik. Simpang menurut MKJI 1997 terbagi menjadi 2 macam yaitu: simpang bersinyal dan simpang tak bersinyal. Simpang bersinyal memiliki lampu lalu lintas yang berfungsi untuk mengatur kegiatan di simpang sehingga pergerakan arus lalu lintas di simpang menjadi teratur dan mengurangi terjadinya penumpukan arus. Pada simpang tidak bersinyal, para pemakai jalan memutuskan sendiri apakah mereka cukup aman untuk langsung melewati atau harus berhenti dahulu sebelum melewati simpang, hal inilah yang menyebabkan terjadinya antrian dan tundaan. Simpang bersinyal Gemblegan, Simpang bersinyal Gading dan Simpang bersinyal Baturono merupakan simpang yang terletak di sepanjang Jl.Veteran kota Surakarta. Simpang Gemblegan dan Simpang Gading merupakan simpang 4 yang bersinyal terdiri dari 4 fase, sedang Simpang Baturono merupakan simpang 4 yang bersinyal terdiri dari 3 fase karena salah satu kaki simpangnya diberlakukan arus lalu lintas satu arah. Pada Simpang Gemblegan sering terjadi antrian panjang dari arah utara dan selatan Jl.Komondor Yos Sudarso, antrian juga terjadi dari arah timur dan barat Jl.Veteran. commit to user 2 Pada Simpang Gading antrian panjang terjadi dari arah selatan Jl.Brigadir Jenderal Sudiarto, antrian panjang juga terjadi dari arah timur dan barat Jl.Veteran. Karena akses jalan Keraton Surakarta Hadiningrat arah utara Jl.Kasunanan antrian yang terjadi tidak begitu besar dibandingkan dari arah barat, timur dan selatan. Pada Simpang Baturono antrian panjang terjadi dari arah timur dan barat Jl.Veteran, antrian panjang juga terjadi dari arah utara Jl.Kapten Mulyadi. Pada arah selatan tidak terjadi antrian karena merupakan jalan satu arah ke selatan. Tingkat kepadatan dan keramaian lalu lintas di ketiga simpang ini cukup besar karena merupakan jalur utama yang menggunakan prasarana jalan raya untuk menghubungkan antara kota Surakarta dengan kota-kota sekitar Surakarta seperti: Wonogiri, Sukoharjo dan Solo Baru. Sistem pergerakan transportasi dari berbagai macam karakteristik lalu lintas dan berbagai macam jenis kendaraan yang mengakibatkan kondisi lalu lintas semakin padat terutama pada jam-jam puncak. Menurut kondisi lapangan tersebut diatas perlu dilakukan pengamatan untuk mengetahui tingkat kinerja simpang bersinyal Gemblegan, Gading, dan Baturono kota Surakarta. Metode yang digunakan untuk mengetahui tingkat kinerja suatu simpang bersinyal Metode MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997. MKJI Manual Kapasitas Jalan Indonesia 1997 merupakan metode yang dibuat Indonesia oleh Direktoral Jenderal Bina Marga dan banyak digunakan dalam pengamatan kinerja simpang. commit to user 3 Pengamatan pada ketiga simpang tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini. Lokasi dapat dilihat pada Gambar 1.1. Gambar 1.1. Peta Lokasi Simpang Gemblegan, Gading, dan Baturono Surakarta Sumber: indonesia-tourism.com Keterangan : : Lokasi Pengamatan

1.2. Tujuan Pengamatan