Perpindahan massa pada pengering Ekstraksi

commit to user 7 Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 2. Pengeringan konduksi Panas yang dibutuhkan diberikan pada bahan dengan penghantaran panas tak langsung. Pengeringan ini biasanya dilakukan dalam kondisi vakum. Pada tekanan yang rendah, titik didih cairan menjadi turun sehingga bahan- bahan yang peka terhadap suhu dan mudah terbakar atau yang mudah terdegradasi juga dapat dikeringkan. Pengeringan konduksi sesuai untuk pasta- pasta, untuk bahan yang berbentuk granulat atau yang berupa cairan dengan viskositas rendah. 3. Pengeringan radiasi Panas yang diperlukan dipindahkan secara langsung sebagai radiasi infra merah dari suatu sumber panas ke bahan yang akan dikeringkan. Radiasi infra merah hanya dapat menyusup ke dalam bahan dalam jumlah kecil. oleh karenanya cara pengeringan ini hanya digunakan untuk lapisan- lapisan yang tipis. Bernasconi, dkk.,1995.

4. Perpindahan massa pada pengering

Pada partikel-partikel padat yang lembab, cairan yang dipisahkan dapat berada sebagai : Ø Cairan bebas, tak terikat pada permukaan partikel. Ø Cairan yang terikat oleh gaya kapiler dan diadsorpsi di dalam pori-pori partikel pada bahan yang higroskopis . Ø Air kristal yang diikat oleh gaya valensi dalam struktur kristal bahan padat. Berdasarkan keadaan cairan di atas maka proses pengeringan waktu dan energi yang diperlukan untuk mengeluarkan cairan juga berbeda-beda. Pada umumnya proses pengeringan dibagi menjadi sedikitnya dua tahap yaitu : a. Laju pengeringan yang konstan Pada tahap ini cairan pada permukaan partikel menguap atau mengabut dengan segera secara merata. Sebagai akibatnya terjadi penurunan kelembaban di dalam partikel, dan cairan berpindah dari bagian dalam partikel ke permukaan dengan cara difusi. commit to user 8 Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta b. Laju pengeringan yang menurun. Pada tahap ini dimulai ketika cairan yang berasal dari bagian dalam partikel tidak lagi cukup untuk membasahi permukaan. Bernasconi, dkk.,1995

5. Ekstraksi

Ekstraksi merupakan proses pemisahan satu atau beberapa komponen dari suatu bahan baik berupa padatan maupun cairan berdasarkan perbedaan kelarutan dengan menggunakan bantuan pelarut. Ekstraksi zat warna sebaiknya menggunakan pelarut anorganik, karena apabila digunakan pelarut organik yang terekstrak bukan hanya zat warna melainkan semua zat yang terkandung di dalamnya terlebih lagi kandungan minyaknya. Senyawa anorganik yang sering digunakan adalah air. - Ekstraksi Padat-Cair Ekstraksi padat-cair merupakan proses pemisahan satu atau lebih komponen dari suatu bahan padat dengan menggunakan bantuan pelarut cair. Proses ini digunakan secara teknis dalam skala besar terutama bidang industri bahan alami dan makanan, misalnya untuk memperoleh bahan-bahan yang diinginkan dari tumbuhan dan organ binatang untuk keperluan farmasi Mc Cabe dkk, 1993. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Proses Ekstraksi: a. Jenis Pelarut Syarat-syarat pelarut yang baik antara lain : 1. Selektivitas Pelarut tidak boleh melarutkan komponen-komponen lain selain komponen yang diinginkan. 2. Kelarutan Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan yang besar dalam melarutkan komponen yang diinginkan. 3. Titik didih Titik didih pelarut tidak boleh terlalu tinggi untuk memudahkan proses destilasi memisahkan pelarut dari ekstrak. commit to user 9 Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 4. Kriteria lain Pelarut yang digunakan sebaiknya murah, tersedia dalam jumlah besar, tidak beracuntidak korosif, tidak dapat terbakar, tidak eksplosif bila bercampur dengan udara, tidak menyebabkan terjadinya emulsi, stabil secara kimia dan termal Bernasconi, 1995 b. Ukuran bahan padat yang diekstraksi Semakin kecil ukuran bahan, maka semakin besar bidang antarmuka untuk transfer massa antara pelarut dengan bahan yang diekstraksi, dan jarak yang harus ditempuh untuk proses difusi semakin pendek sehingga laju transfer massanya semakin besar. Bernasconi, 1995 c. Suhu Semakin tinggi suhu ekstraksi maka kelarutan ekstrak dalam pelarut semakin besar sehingga dapat mempercepat laju ekstraksi. d. Waktu Semakin lama waktu ekstraksi maka kontak antara solvent dan bahan yang diekstraksi juga semakin lama sehingga solvent semakin banyak melarutkan solute . e. Kecepatan pengadukan Semakin besar kecepatan pengadukan maka kontak antara pelarut dengan zat terlarut semakin besar sehingga hasil yang diperoleh akan semakin besar. Adapun syarat pemilihan pelarut, antara lain : a. Pelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen- komponen lain dari bahan ekstraksi. b. Pelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar kebutuhan pelarut lebih sedikit. c. Pada ekstraksi cair-cair pelarut tidak boleh larut dalam bahan ekstraksi. d. Sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. e. Pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen- komponen bahan ekstraksi. commit to user 10 Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta f. Pelarut dan ekstrak harus mempunyai selisih titik didih yang besar. Karena hampir tidak ada pelarut yang memenuhi semua syarat diatas, maka untuksetiap proses ekstraksi harus dicari pelarut yang sesuai. Beberapa pelarut yang terpenting adalah : air, asam-asam organik dan anorganik Bernasconi, 1995.

6. Jenis Tanaman Yang Mengandung Zat Pewarna Alami