Alat pengering hambur NORMA SARI FITRIANI I8309031

commit to user Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta 3

BAB II LANDASAN TEORI

A. TINJAUAN PUSTAKA

Pengeringan adalah pemisahan cairan dari suatu bahan padat yang lembab dengan cara menguapkan cairan tersebut dan membuang uap yang terbentuk. Karena memerlukan panas, proses ini disebut pengeringan termal. Setiap pengeringan termal ditandai oleh adanya perpindahan panas dan massa yang berlangsung bersamaan. Bernasconi, dkk.,1995.

1. Alat pengering hambur

Spray Dryer Pada spray dryer bahan yang akan dikeringkan berupa bahan yang dapat mengalir, suspensi, atau pasta disemprotkan dengan alat hambur khusus ke dalam suatu menara berbentuk silinder dan dikontakkan dengan aliran udara panas bersuhu 300-500 °C sehingga cairan akan menguap dan partikel yang dikeringkan akan jatuh ke bawah dalam bentuk butiran padatan. Spray dryer dapat digunakan untuk mengeringkan bahan yang peka terhadap suhu tinggi karena waktu tinggalnya sangat singkat. Dengan menggunakan spray dryer, tidak perlu dilakukan lagi pengecilan ukuran produk. Alat hambur yang digunakan dapat berupa alat hambur cakram disc atomizer dan alat hambur nosel. Alat hambur cakram memiliki diameter 50-350 mm dan dapat berputar dengan kecepatan tinggi, sesuai untuk bahan dalam bentuk pasta dan suspensi yang dapat menyumbat nosel. Sedangkan alat hambur nosel sesuai untuk pengeringan emulsi dan suspensi halus. Nosel dapat menghamburkan bahan dalam bentuk kabut dengan memanfaatkan tekanan cairan pada nosel tunggal dan dengan bantuan udara tekan pada nosel ganda. Waktu tinggal di dalam menara pengering cukup singkat karena bahan yang dikeringkan terdistribusi halus sehingga luas permukaan kontak antara udara commit to user 4 Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta panas dan bahan sangat besar. Udara panas dapat dialirkan searah atau berlawanan arah dengan aliran bahan. Pada spray dryer aliran searah, produk kering dipisahkan dari udara yang sudah lembab di bagian bawah menara pemisahan kasar, sedangkan pemisahan halus dilakukan dalam alat pemisah debu berupa siklon atau filter debu yang dihubungkan dengan pengering. Bernasconi, 1995 Berdasarkan arah alirannya spray dryer dibagi menjadi dua macam, yaitu : 1. Aliran searah Dalam spray dryer cairan atau pasta akan terdistribusi halus, maka bidang kontak dengan udara panas sangat besar, sehingga waktu maksimum pengeringan hanya beberapa detik. Dengan demikian waktu tinggal di dalam menara pengering juga beberapa detik lamanya karena partikel yang akan dikeringkan mempunyai kecepatan jatuh yang relatif besar maka diperlukan menara yang tinggi. Kecepatan jatuhnya dapat dikurangi dan waktu tinggal dapat diperpanjang dengan membiarkan udara panas mengalir masuk secara tangensial di bagian atas menara aliran searah, dengan cara ini dapat digunakan menara yang rendah 10-20 m. Pada alat pengering aliran searah, pemisahan kasar produk kering dari udara lembab berlangsung dari bagian bawah menara misalnya dengan perlengkapan yang menyerupai siklon. Pemisahan halus dilakukan dalam alat pemisah debu yang dihubungkan dengan alat pengering misalnya siklon filter. Sebuah kemungkinan lain untuk dapat menggunakan menara rendah 3-5 m ialah dengan melakukan pengeringan dalam dua tahap. Tahap pertama penghilangan kelembaban permukaan berlangsung di dalam menara, sedangkan tahap kedua penghilangan kelembaban kapiler dilakukan dalam alat pengering, pneumatik yang berada di luar menara dan dihubungkan dengan menara tersebut. Pemisahan produk dari udara panas yang telah menjadi lembab terjadi di bagian akhir pengering dengan bantuan siklon dan atau filter debu. Bernasconi, dkk,1995. commit to user commit to user 6 Laporan Tugas Akhir Modifikasi Spray Dryer untuk Pembuatan Serbuk Pewarna Alami dari Kesumba, Mahoni dan Secang DIII Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Kriteria pemilihan alat pengering