commit to user 11
15. Bank devisa importir mengirim dokumen ekspor kepada importir.
16. Importir mengambil barang ke pelabuhan.
B. Sistem dan Proses Produksi
Suatu sistem memiliki banyak komponen dan objek dalam produksi. Komponen-komponen tersebut adalah bahan baku, tenaga kerja, dan
informasi. Sebagian dari pengertian dari sistem itu sendiri adalah rangkaian dan unsur-unsur yang saling terkait dan ketergantungan, saling mempengaruhi
satu dengan yang lain, kesemuanya itu mempunyai satu tujuan tertentu. Berdasarkan pengertian umum dari sistem tersebut, maka ciri
karakteristik dari sistem adalah: Sirod Hantoro, 1993;42 1.
Terdiri dari unsur-unsur yang membentuk suatu kesatuan sistem;
2. Adanya tujuan dan saling ketergantungan;
3. Adanya interaksi atau hubungan antar unsur;
4. Mengandung mekanisme, atau disebut juga sebagai transformasi;
5. Adanya lingkungan yang mengakibatkan dinamika sistem.
Proses produksi yang berjalan dengan lancar dan baik merupakan suatu hal yang sangat diharapkan oleh seluruh perusahaan. Untuk menjaga
agar proses produksi tersebut selalu dapat berjalan dengan baik, diperlukan metode pengendalian yang baik juga atas proses produksi tersebut.
commit to user 12
Produk adalah penciptaan atau penambahan fungsi dari bahan atau jasa sehingga memiliki nilai tambah. Produksi merupakan rangkaian dari
proses atau menyediakan barang-barang atau jasa yang dibutuhkan atau dikonsumsi oleh masyarakat.
Dalam komponen sistem produksi seperti bahan baku, tenaga kerja, mesin, modal, dan informasi. Diantara unsur-unsur tersebut tidak dapat
dipisah-pisahkan, melainkan harus secara bersama-sama membentuk suatu sistem dalam mencapai tujuan akhir.
Pada dasarnya sistem produksi merupakan sistem integral yang mempunyai komponen struktural atau fungsional. Dengan demikian yang
dimaksud dengan sistem produksi adalah sesuatu yang saling terkait antara unsur-unsur yang berbeda-beda secara terpadu, menyatu, dan menyeluruh
dalam mentransformasikan input menjadi output. Jadi sistem produksi mempunyai unsur-unsur yaitu masukan, pentransformasian, dan keluaran.
Masukan terdiri dari bahan baku, tenaga kerja, mesin-mesin dan peralatan, energi, modal, dan informasi. Transformasi adalah proses konversi dari input
menjadi output, sedangkan output dapat berupa barang atau jasa dan keluaran lain seperti lembah industri.
Proses adalah suatu kegiatan yang melibatkan manusia, mesin, dan metode untuk membentuk bahan baku menjadi produk jadi atau barang
setengah jadi. Sedangkan produksi adalah kegiatan untuk menciptakan atau menambah kegunaan suatu barang atau jasa yang mempunyai nilai tambah.
Sehingga proses produksi terdefinisikan dapat dinyatakan sebagai rangkaian
commit to user 13
aktivitas atau kegiatan yang diperlukan untuk mengolah atau merubah input menjadi output yang memiliki nilai tambah Handoko, H.T., 1990;25.
Ada juga beberapa istilah yang sering dipakai dalam proses produksi ini adalah sebagai berikut:
1. Planning
Planning
atau perencanaan disini adalah dimaksudkan sebagai
production planning
atau perencanaan produksi. Dalam penyusunan
planning
ini disamping menentukan produk apa dan berapa yang akan diproduksikan, juga merencanakan seluruh kegiatan perusahaan dalam
memproses bahan baku sampai menjadi produk akhir dari perusahaan yang bersangkutan. Perencanaan-perencaan tersebut, antara lain adalah
perencanaan penggunaan bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja, onderdil-onderdil, dan lain sebagainya. Dengan demikian perencanaan
ini akan mencakup seluruh rencana produksi baik ditinjau dari
output
nya yaitu jumlah dan jenis daripada produk akhir, maupun dari segi
input
nya, yaitu bahan baku, bahan pembantu, tenaga kerja serta peralatan-peralatan yang dipergunakan untuk kepentingan proses
produksi tersebut.
2. Routing
Merupakan urutan penyelesaian pekerjaan yang harus dilalui, yang merupakan pedoman pelaksanaan proses produksi.
commit to user 14
3. Scheduling
Scheduling
merupakan penentuan waktu, kapan suatu pekerjaan harus dimulai, dan kapan pekerjaan tersebut harus sudah selesai.
4. Dispatching
Dispatching
merupakan perintah untuk memulai pekerjaan kepada para karyawan.
5. Follow Up
Penyimpangan-penyimpangan pelaksanaan proses produksi dari schedule yang telah ditentukan dapat saja terjadi sehingga masih
diperlukan tindak lanjut
follow up
dalam proses produksi tersebut. Secara umum apabila dilihat dari urutan atau aliran daripada bahan
baku sampai dengan menjadi produk akhir maka dapat dinyatakan bahwa kegiatan proses produksi dapat dipisah-pisahkan menjadi dua jenis, yaitu
Agus Ahyari, 1983: 1.
Proses Produksi Terus Menerus
Jika aliran bahan baku ini selalu tetap atau mempunyai pola yang selalu sama sampai dengan menjadi produk akhir, maka perusahaan-
perusahaan semacam ini disebut sebagai perusahaan yang menggunakan proses produksi terus-menerus
continous processes
. Urutan pekerjaan yang dilaksanakan juga selalu tetap untuk
semua produk. Dengan demikian setiap bagian departemen akan selalu
commit to user 15
mengerjakan pekerjaan yang sama setiap harinya. Dalam proses produksi semacam ini, perencanaan produksi akan mempunyai arti yang
sangat besar sehingga penyusunan perencanaan produksi inipun harus dilakukan dengan cermat dan baik. Kesalahan dalam perencanaan
produksi dapat mengakibatkan kemacetan proses produksi secara keseluruhan.
Tingkat output yang stabil merupakan permasalahan yang harus selalu dikendalikan oleh perusahaan. Hal ini akan berhubungan erat pula
dengan adanya hubungan input output antar departemen yaitu output dari salah satu departemen menjadi input bagi departemen yang lain.
Dalam hal ini naik turunnya tingkat output dari salah satu bagian jelas akan mempengaruhi keseimbangan kapasitas yang terjadi dari
masing-masing bagiandepartemen tersebut. Demikian pula kemacetan- kemacetan proses produksi dari salah satu bagiandepartemen akan
berakibat kemacetan proses produksi secara keseluruhan. Kelancaran proses produksi dari masing-masing bagian sangat
perlu untuk diperhatikan. Dengan terjaminnya kelancaran proses produksi pada masing-masing bagian tersebut disertai dengan adanya
stabilitas tingkat output dan keseimbangan kapasitas dari masing-masing bagian, kelancaran proses produksi dari perusahaan tersebut dapat
terjamin baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang.
commit to user 16
2. Proses Produksi Terputus Putus
Jika aliran bahan baku sampai dengan menjadi produk akhir perusahaan tidak mempunyai pola yang pasti atau berubah-ubah, maka
perusahaan-perusahaan semacam ini disebut sebagai perusahaan yang mempergunakan
proses produksi
terputus-putus
intermettent processes
. Dengan demikian maka untuk memproduksi suatu produk akan
mempunyai urutan proses produksi yang berbeda dibandingkan dengan proses produksi untuk produk yang lain. Sehingga di dalam perusahaan
tersebut
routing
pedoman pelaksanaan proses produksi sangat besar artinya bagi masing-masing produk dari proses produksi. Produk yang
satu akan mempunyai kemungkinan perbedaan
routing
dengan produk yang lain.
Scheduling
sangat berfungsi dalam penyelesaian suatu produk. Dengan perbedaan
routing
bagi masing-masing produk, maka besar kemungkinan,
scheduling
juga akan berbeda pula. Dengan demikian penyelesaian masing-masing produk ini akan mempunyai waktu yang
berbeda-beda sesuai dengan panjang pendeknya urutan proses produksi yang dilalui serta lamanya waktu penyelesaian pada masing-masing
proses tersebut.
commit to user 17
C. Pengawasan Proses Produksi