Saw Mill Kiln Dry

commit to user 47

b. Departemen Produksi dan Mesin yang Dimiliki

Divisi produksi PT Indo Veneer Utama terbagi menjadi beberapa bagian. Bagian-bagian tersebut adalah Cutting Log Saw Mill , Kiln Dry , Pembahanan forming , Joinery , Sanding , Assembly , dan Finishing . Tiap-tiap bagian tersebut mempunyai fungsi-fungsi tertentu dalam jalinan proses produksi pada bagian furniture PT Indo Veneer Utama.

1. Saw Mill

Saw mill ditujukan untuk membentuk kayu besar yang berupa kayu gelondonganlog atau kayu kotak square menjadi bentuk yang nantinya akan dikerjakan pada lantai produksi. Pada bagian ini terdapat beberapa mesin yang digunakan, yaitu: a Band Saw Mesin ini digunakan untuk memotong kayu gelondonganlog menjadi kayu-kayu dengan ukuran dan ketebalan tertentu.  Band Saw 48 : untuk membelah kayu log menjadi dua bagian  Band Saw 44 : untuk memotong belahan kayu log menjadi bagian-bagian yang lebih kecil  Band Saw 42 : untuk memotong kayu log yang telah terbagi menjadi RST Raw Sawn Timber commit to user 48 b Cut Saw Mesin ini melanjutkan proses yang sudah dilakukan oleh mesin band saw yaitu memotong kayu utnuk produksi garden furniture sesuai dengan ukuran yang diinginkan dengan batas toleransi tertentu.

2. Kiln Dry

Kiln dry adalah suatu proses pengeringan yang menjadikan kayu tidak dapat terpengaruh oleh perubahan cuaca. Kayu dengan kandungan air antara 70-80 MC jika dikerjakan pada cuaca dingin atau pada tingkat kelembaban tinggi, ukuran kayunya dapat berubah pada cuaca panas karena kandungan air di dalamnya telah menguap akibat sambungan antar kayunya menjadi longgar sehingga produk seperti meja dan kursi dapat menjadi goyang karena sambungan antar kayunya menjadi kurang kuat. Kandungan air pada kayu kering sekitar 12 MC, pada kondisi tersebut seratnya sudah tidak dapat lagi berkembang. Pada proses kiln dry kayu dipotong dalam bentuk lempengan untuk mempercepat waktu pengeringan. Jika kayu masih dalam bentuk gelondongan, maka proses pengeringannya akan menjadi lebih lama. Untuk mengukur kadar MC digunakan alat yang disebut wagner . Proses yang terjadi dalam kiln dry adalah sebagai berikut: 1. Penyusunan komponen kedalam ruangan kiln dry dengan sistem rak dengan jarak 2-3 cm, hal ini bertujuan agar sirkulasi commit to user 49 udara panas dalam kiln dry bisa masuk dengan baik kedalam sela-sela kayu. Suhu awal kayu adalah 55 C dengan kelembaban 89 mmhg. 2. Proses pengeringan kayu dengan kiln dry ini dapat diatur dengan peningkatan suhu secara bertahap waktu dan kenaikan suhu berdasarkan ketebalan kayu, ketebalan kayu merbau 60 mm dan kayu meranti 30-60 mm. Secara umum ketentuan suhu untuk pengeringan kayu adalah sebagai berikut: a Setelah suhu mencapai 60 C maka suhu tersebut akan ditahan selama 24 jam kemudian suhu dinaikkan 5 C b Setelah suhu mencapai 70 C maka akan ditahan sampai kadar air dalam kayu mencapai 9-12 MC c Untuk pengeringan kayu diperlukan sirkulasi udara dalam ruangan, maka setiap 6 jam akan disemprot dengan maksud menjaga agar kayu tetap lurus dan tidak kusut, proses kiln dry harus dilakukan perlahan-lahan supaya kayu tidak pecah. Tahapan dalam proses kiln dry : 1 Warming Up Ruangan mulai diberi panas sehingga suhu dalam ruangan mulai hangat yang dapat merangsang keluarnya kandungan air pada kayu. commit to user 50 2 Heating Up Ruang kiln dry diberi kelembaban tinggi dengan suhu tertentu sesuai jadwal pengeringannya. Fase ini untuk membantu membuka pori-pori kayu dan meratakan MC awal kayu yang ada dalam ruangan. Lama tahapan 2 jam per 1 cm tebal kayu yang dihitung setelah pengaturan suhu dan kelembaban tercapai, misal ketebalan 50 mm maka waktu heating 10 jam. 3 Drying Kayu mengalami penyusutan setelah MC kayu ada dibawah titik jenuh serat yaitu MC 25-30. 4 Conditioning Jika kayu yang diinginkan telah tercapai, maka ruangan kiln dry perlu diberikan kelembaban yang cukup agar saat kayu dikeluarkan mempunyai MC yang lebih rata dan mengurangi kemungkinan terjadinya kerusakan kayu. 5 Cooling Down Penyesuaian suhu dalam ruangan dengan suhu udara lingkungan sekitar. Heating, spray, damper ditutup. Fan harus hidup sampai suhu dalam ruangan mencapai 40 C kemudian fan dapat dimatikan dan kayu dikeluarkan. commit to user 51

3. Pembahanan