commit to user 21
bahkan tidak ada sama sekali, maka penyelesaian proyek ini akan tertunda oleh karenanya.
6.
Control by Exception
Pengawasan Pada Penyimpangan Pengawasan proses produksi dengan mempergunakan metode ini
lebih menitikberatkan pengawasan kepada terjadinya pengecualian dalam proses produksi. Dasar utama penggunaan metode ini adalah
bahwa proses produksi akan berjalan sama dari hari ke hari, sehingga tidak lagi memerlukan petunjuk dan pengawasan yang ketat setiap
harinya. Pengawasan hanya ditunjukkan kepada adanya kekecualian yang terjadi dalam proses produksi perusahaan.
Pemilihan metode ini dikarenakan murahnya pengawasan proses produksi dengan mempergunakan metode ini. Dibandingkan dengan
jenis pengawasan proses produksi yang lain, maka pengawasan pada perkecualian ini mempunyai total biaya yang paling murah. Dengan
demikian pengawasan semacam ini tidak dapat diteliti. Penyimpangan- penyimpangan ataupun kemacetan proses produksi baru dapat diketahui
apabila hal-hal tersebut sudah terjadi. Sehingga pengawasan semacam ini sama sekali tidak cocok untuk usaha-usaha pencegahan.
D. Tahapan Produksi
commit to user 22
Terdapat berbagai tahapan-tahapan yang dilakukan ketika proses produksi berlangsung, antara lain:
1. Proses Pemilihan Bahan Baku
Pemilihan bahan baku merupakan proses awal di dalam suatu proses produksi. Ini diperlukan agar hasil produksi dapat maksimal dan
berkualitas. 2.
Proses Pembentukan
Dalam proses pembentukan ini, bagian-bagian produk yang sudah ditentukan sesuai pesanan dibentuk kerangkanya untuk kemudian
disusun menjadi satu. 3.
Proses Perakitan Setelah
proses pembentukan
pola berlangsung,
maka dilaksanakan proses perakitan, yakni merakit bahan-bahan yang sudah
dipotong dan dibentuk sesuai dengan pola pesanan. 4.
Proses
Finishing
Barang yang sudah dikerjakan di bagian produksi kemudian dikirim ke bagian
finishing
. Pada bagian ini, ketika kondisi barang dianggap belum sempurna, maka barang akan dikembalikan ke bagian
produksi untuk dibenahi. Sedangkan apabila kondisi barang dianggap
commit to user 23
sempurna, maka
akan dilakukan
proses selanjutnya
seperti pengamplasan serta pengecatan barang.
5. Proses
Packing
Ini adalah proses terakhir dalam setiap kegiatan produksi. Barang yang sudah dianggap baik dan layak dipasarkan akan dipacking sesuai
dengan jenis barang.
E. Volume Penjualan Produk
PT. INDO VENEER UTAMA terdiri dari dua line dalam produksinya yaitu produk pintu dan
Garden Furniture.
Yang termasuk dalam
garden furniture
adalah seperti meja, kursi, rak, dan lebih tepatnya perabotan
furniture
untuk
outdoor.
Untuk mengetahui perkembangan penjualan, penulis akan menjelaskan penjualan
garden furniture
secara keseluruhan pada tahun 2010, diketahui ukuran untuk container 20” muat 28-30 m³ dan untuk ukuran
40” muat 58-60 m³ standard, 68-70 m³ Hi-cube.
TABEL 3.1 Penjualan
Garden Furniture
Tahun 2010
BULAN Pengiriman dalam m³ container
Januari 138.2829
Febuari 345.9704
Maret 324.4271
April 128.9579
commit to user 24
Sumber: PT Indo Veneer Utama, 2010
F. Pengembangan Produk