commit to user 8
BAB II LANDASAN TEORI
A. Prosedur Ekspor
Kegiatan ekspor menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009 yang didalamnya berisi Undang-undang Kepabeanan
Nomor 17 tahun 2006 tentang Perubahan Atas Undang-undang Nomor 10 tahun 1995 tentang Kepabeanan adalah kegiatan mengeluarkan barang dari
daerah pabean, dimana barang yang dimaksud terdiri dari dalam negeri daerah pabean, barang dari luar negeri luar daerah pabean, barang bekas
atau baru Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 2 tahun 2009. Persyaratan ekspor berdasarkan Keputusan Menteri Perdagangan
No.07M-DAGPER42005 tanggal 19 April 2005 tentang Perubahan atas lampiran
Keputusan Menteri
Perindustrian dan
Perdagangan No.558MPPKep121998 tanggal 4 Desember 1998 tentang ketentuan umum
di bidang ekspor bahwa ekspor dapat dilakukan oleh setiap perusahaan atau perorangan yang telah memiliki :
1. Tanda Daftar Usaha Perdagangan TDUP Surat Izin Usaha Perdagangan
SIUP; 2.
Izin Usaha dari Departemen teknisLembaga Pemerintah Non Departemen berdasarkan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku; serta
3. Tanda Daftar Perusahaan TDP.
commit to user 9
Prosedur ekspor merupakan mekanisme atau tahapan-tahapan tindakan yang dilaksanakan dalam melakukan proses pengiriman barang akibat dari
suatu transaksi perdagangan. Tindakan mulai mencari pasar, mendapatkan pembeli, negosiasi tawar menawar, kesepakatan dagang, mempersiapkan
barang, mengirim, pengurusan dokumen, pembayaran, dan seterusnya.
14 1
2 16
13 3
15 6
5 4
12 14
11a 9
11b 7
8
Gambar 2.1 Bagan Prosedur Ekspor
Sumber:
Handout Pengantar Ekspor Impor, Prosedur dan Dokumen Ekspor, 2009
DALAM NEGERI
EKSPORTIR IMPORTIR
PELABUHAN NEGARA TUJUAN
LUAR NEGERI
BANK DEVISA MENYIAPKAN
BARANG
EMKL EXPENDITUR
PERUSAHAAN PELAYARAN
BEA CUKAI BANK
IMPORTIR DISPERINDAG
commit to user 10
Keterangan: 1.
Eksportir mengadakan koresponden dengan importir luar negeri mutu, harga, pengiriman, dan lain-lain.
2. Eksportir dan importir mengadakan kontrak jual beli.
3. Importir membukamengirim LC melalui bank korespondennya.
4. Bank importir meneruskan LC kepada bank devisa.
5. Bank devisa meneruskan LC kepada eksportir.
6. Eksportir menyiapkan barangnya.
7. Eksportir mendaftarkan PEB ke Bea Cukai.
8. Eksportir memesan ruang kapal.
9. Eksportir sendiridengan bantuan EMKL untuk mengirim barang.
10. Eksportir sendiridengan bantuan EMKL memfiat muatkan
barangnya. 11.
a. EMKL memberitahukan kepada eksportir bahwa barang telah dikirim ke kapal.
b. Barang dikirim ke pelabuhan tujuan. 12.
Mengajukan permohonan ke Disperindag untuk memperoleh SKA.
13. Eksportir melakukan pencairan uang di bank devisa.
14. Bank devisa eksportir mengirim dokumen ekspor kepada importir.
commit to user 11
15. Bank devisa importir mengirim dokumen ekspor kepada importir.
16. Importir mengambil barang ke pelabuhan.
B. Sistem dan Proses Produksi