Hujan Rencana SIG Dasar Teori

commit to user 13 Δkritis Δcr, Smirnov Kolmogorov Test tergantung dari jumlah data n dan derajat kegagalan α. Nilai Δcr ditunjukkan dalam Tabel 2.4. Tabel 2.3. Nilai Δcr Uji Smirnov Kolmogorov n \ 0,20 0,10 0,05 0,01 5 0,45 0,51 0,56 0,67 10 0,32 0,37 0,41 0,49 15 0,27 0,30 0,34 0,40 20 0,23 0,26 0,29 0,36 25 0,21 0,24 0,27 0,32 30 0,19 0,22 0,24 0,29 35 0,18 0,20 0,23 0,27 40 0,17 0,19 0,21 0,25 45 0,16 0,18 0,20 0,24 50 0,15 0,17 0,19 0,23 N 50 Sumber : Bonnier, 1980.

2.2.8 Hujan Rencana

Berdasarkan nilai parameter statistik dari data yang ada dan setelah dipilih jenis distribusi probabilitas hujan yang cocok sesuai hasil uji statistik, hujan rancangan kemudian dihitung dengan rumus berikut: S G X R T . 2.21 dengan: R T = tinggi hujan dengan kala ulang T tahun, = tinggi hujan rerata, G = faktor frekuensi, merupakan fungsi jenis dristribusi dan kala ulang. S = standar deviasi.

2.2.9 SIG

Sistem Informasi Geografis SIG adalah suatu sistem informasi berbasiskan komputer untuk menyimpan, mengelola dan menganalisa, serta memanggil data bereferensi geografis. Stand Aronof, 1993. Dengan memanfaatkan SIG akan memberikan kemudahan kepada para pengguna atau para pengambil keputusanu untuk menentukan kebijaksanaan yang akan diambil, khususnya yang berkaitan dengan aspek keruangan spasial. commit to user 14 Pemanfaatan SIG saat ini tidak hanya oleh para ahli geografi, tetapi juga dimanfaatkan oleh bidang keilmuan lainnya, seperti ilmu-ilmu kebumian, perencanaan, pertanian, perikanan,kehutanan, dan lain-lain. Pada saat ini hampir semua bidang ilmu memerlukanSIG, misalnya SIG untuk pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan, SIGuntuk perencanaan wilayah, SIG untuk pengelolaan hutan, SIG untuk pengelolaan pertanian, SIG untuk pengelolaan daerah aliran sungai, SIG untuk penanganan bencana alam, dan yang lainnya. Kaitannya dengan hidrologi, SIG merupakan alat analisis yang handal.Pemanfaatan SIG menjadi bagian penting dan mampu memberikan analisisserta kesimpulan yang bisa diandalkan. Salah satunya adalah pembuatan Poligon Thiessen. Pembuatan poligon Thiessen dalam SIG memerlukan data berupa koordinat stasiun hujan dan wilayah DAS yangditinjau. Untuk mengitung luasan Poligon Thiessen dengan menggunakan program SIG adalah sebagai berikut: 1. Memotong DAS yang ditinjau. Pemotongan dilakukan dengan mengikuti alur topografi sesuai dengan peta kontur yang ada. Hasilnya, daerah yang baru merupakan daerah tangkapan hujan yang masuk ke aliran Sungai DAS tersebut. 2. Memilih titik-titik stasuin hujan yang akan digunakan pada penelitian ini dan menghapus titik-titik stasiun hujan yang tidak digunakan dalam analisis. 3. Membuka Arc Toolbox dan memilih Analysis Tools ProximityCreate Thiesssen Polygons seingga muncul jendela baru. Pada kotak input pilih layer stasiun hujan. Klik OK untuk melakukan proses. 4. Melakukan editing pada Poligon Thiessen yang telah dibuat sehingga setiap bagian Poligon Thiessen berada diluar dari batas DAS. 5. Membuka Arc Toolbox dan memilih Analysis Tools OverlayIntersect sehingga muncul jendela baru. Pada kotak input pilih layer DAS dan layer Poligon Thiessen yang telah dibuat sebelumnya. Proses ini akan memotong Poligon Thiessen dengan batas DAS. commit to user 15 6. Poligon Thiessen untuk stasiun hujan terpilih dengan batas DAS Bengawan Solo Hulu hingga titik kontrol Jurug telah berhasil dibuat. Setelah poligon Thiessen jadi, program SIG bisa langsung menghitung luas dari masing-masing daerahnya dan kemudian mengeksport tabelnya kedalam format Ms Excel. Langkah-langkah yang dilakukan adalah sebagai berikut: 1. Klik kanan pada layer Poligon Thiessen yang telah dibuat, kemudian pilih Open Attribute Table. Selanjutnya akan muncul jendela baru yang berisi data-data dari Poligon Thiesen tersebut. 2. Pada tombol Options, pilih Add Field untuk membuat kolom baru pada data yang ada. 3. Masukkan nama pada kotak Name, misalkan “Luas_km”. Selanjutnya pada kotak Type pilih Float. Pilih OK sehingga muncul kolom baru pada tabel data. 4. Pilih kolom yang baru saja dibuat, ditandai dengan warna biru pada kolom tersebut. Klik kanan, kemudian pilih Calculate Geometry. 5. Pada kotak Property, pilih Area. Selanjutnya pada kotak Units pilih Square Kilometers. Pilih OK sehingga luas masing-masing daerah Poligon Thiessen akan muncul pada kolom “Luas_km”. 6. Pada tombol Options, pilih Export untuk menyimpan tabel dalam format .dbf sehingga dapat dibuka dengan menggunakan Ms Excel. commit to user 16 BAB 3 METODE PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Deskriptif Kuantitatif. Metode ini berupa pengumpulan data, analisis data, dan interpretasi hasil analisis untuk mendapatkan informasi guna pengambilankeputusandan kesimpulan.

3.2 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian di DAS Bengawan Solo Hulu hingga titik kontrol Jurug yang dapat ditunjukkan pada Gambar 3.1. Daerah Aliran Sungai Bengawan Solo Hulu dipilih sebagai lokasi penelitian karena adanya fenomena perubahan banjir di Sungai Bengawan Solo dan tersedianya data dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo. Stasiun hujan yang dipilih adalah delapan stasiun hujan yang memiliki kelengkapan data dua puluh tahun terakhir. Sumber : BBWS Bengawan Solo. Gambar 3.1 Peta DASBengawan Solo Hulu