Rangka F rame Statika

commit to user 10 R 3 = ö 3a + b R 4 = ö 3b + a Dimana : R 1 dan R 2 = Reaksi dari momen lentur N.mm R 3 dan R 4 = Reaksi arah gaya verikal N W = Beban N L = panjang dari balok mm a dan b = setenganh panjang dari L mm

II.2.4. Rangka F rame

Rangka adalah struktur yang setidaknya terdapat satu elemen individu individual member berupa elemen banyak gaya multifor ce member. Pada struktur ini setidaknya satu elemen dikenai tiga gaya atau lebih. Umumnya arah gaya-gaya tersebut tidak diketahui dan tidak searah elemen. Gaya-gaya yang bekerja pada elemen tersebut dapat diperoleh dengan mengisolasi elemen menggunakan diagram benda bebas dan menerapkan persamaan kesetimbangan gaya. Perlu diperhatikan dalam menerapkan prinsip aksi-reaksi jika hendak menggambarkan gaya-gaya interaksi dalam diagram benda bebas yang terpisah. Jika struktur terdiri dari elemen-elemen yang lebih banyak diperlukan untuk menjaga supaya tidak roboh, maka problem ini adalah jenis struktur statis tak tentu. Dan pemecahannya tidak cukup dengan menggunakan prinsip-prinsip kesetimbangan statika walaupun masih tetap diperlukan. Rangka adalah struktur kaku sempurna yang dirancag untuk menahan dan mengangkat beban yang biasanya stasioner. Untuk menentukan gaya pada semua elemen, sebaiknya dimualai dengan menentukan gaya-gaya luar struktur yang dianggap benda kaku tunggal. Elemen dilepas dan dihitung semua daya yang bekerja pada elemen tersebut dengan persamaan keseimbangan gaya dan momen Meriam dan Kraige, 2003 commit to user 11 II.2.5. Analisa Perhitungan Rangka Frame Prosedur analisa rangka secara unum hampir sama dengan rangka batang tr uss. Prosedurnya sebagai berikut : 1. Menetapkan sistem salip sumbu sebagai perjanjian untuk mewakili gaya-gaya kedalam dua komponen, yaitu sumbu x dan sumbu y. 2. Membuat diagram benda bebas seluruh rangka dengan menerapkan persamaan kesetimbangan untuk mencari gaya-gaya reaksi tumpuan. 3. Melepas struktur dan menghitung kesetimbangan untuk setiap bagian. Dengan mengingat kaidah Hukum Newton ke-tiga aksi-reaksi yang berbunyi : gaya- gaya aksi dan reaksi antara benda-benda yang berkontak akan sama besar, segaris kerja dan berlawanan arah Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penerapan prosedur analisa di atas antara lain: Meriam dan Kraige, 2003 1. Dalam membuat diagram benda bebas asumsikan arah gaya-gaya yang hendak ditentukan. Apabial hasil dari perhitungan gaya-gaya tersebut diperoleh tanda minus maka arah gaya seharusnya berlawanan dari asumsi semula. 2. Mengechek persoalan apakah statis tertentu atau statis tak tentu. Apabila kasusnya adalah statis tak tentu, maka pemecahannya tidak cukup dengan hanya mengunakan persamaan kesetimbangan statika. 3. Mengechek kembali apakah gaya-gaya tiap batang yang diperoleh dengan memecahkan persamaan simultan memenuhi persyaratan kesetimbangan pada tiap-tiap batang. Menggambarkan diagram benda bebas dengan benar dan mencantumkan besar gaya tersebut pada tempat yang tepat.

II.4. Pengelasan