2. Dalam akta perkawinan yang sah, nama subjek tercantum sebagai Purusa.
3. Berusia 20 - 40 tahun. Usia 20 - 40 tahun merupakan masa dewasa muda
yaitu masa ketika orang merumuskan tujuan hidup termasuk membentuk keluarga baru dan menjalani pilihan mereka Santrock, 2002.
4. Usia perkawinan minimal 2 tahun.
D. Metode Pengumpulan Data
Metode  pengumpulan  data  yang  dipergunakan  dalam  penelitian  ini yaitu  metode  wawancara  dan  observasi.  Sebelum  melakukan  wawancara,
peneliti  memberikan
informed  consent
kepada  subjek  penelitian.  Pemberian informasi awal ini bertujuan untuk mendapatkan pernyataan persetujuan atas
hak  dan  kesediaan  subjek  selama  penelitian  berlangsung.  Peneliti  berusaha membangun
rapport
yang  ramah,  sopan  dan  berusaha  memberikan kenyamanan pada subjek penelitian. Setelah mendapatkan respon yang positif
dan  persetujuan  dari  partisipan,  peneliti  membuat  janji  wawancara  dengan subjek penelitian.
Wawancara merupakan
percakapan yang
bertujuan untuk
mendapatkan  informasi  untuk  mencapai  tujuan  tertentu  Gorden  dalam Herdiansyah,  2010.  Untuk  mendapatkan  kedalaman  data,  peneliti
menggunakan  wawancara  semi-terstruktur.  Menurut  Herdiansyah  2010, metode  wawancara  semi-terstruktur  memiliki  kriteria  yang  sangat  sesuai
untuk penelitian kualitatif. Kriteria tersebut antara lain : 1.
pertanyaan bersifat terbuka,
2. fleksibel  dalam  hal pertanyaan atau jawaban, namun  dapat dikontrol
agar  alur  dan  tema  pembicaraan  tidak  melebar  ke  arah  yang  tidak diperlukan,
3. ada  pedoman  wawancara  yang  dijadikan  patokan  dalam  alur,  urutan
dan  penggunaan  kata.  Peneliti  dapat  mengajukan  pertanyaan- pertanyaan  lain  berimprovisasi  asalkan  tetap  pada  topik  yang  telah
ditentukan, 4.
tujuan wawancara adalah untuk mendapatkan pemahaman dari suatu fenomena.
Selain  menggunakan  wawancara  semi-terstruktur,  peneliti  juga melakukan  wawancara  informal.  Wawancara  informal  bergantung  pada
spontanitas  peneliti  dalam  mengajukan  pertanyaan  Moleong,  2009. Pertanyaan  dan  jawaban  yang  muncul  seperti  pembicaraan  biasa  dalam
kehidupan sehari-hari. Bahkan, barangkali subjek penelitian tidak menyadari bahwa dirinya sedang diwawancara.
Menurut  Patton  2006,  peneliti  kualitatif  sebaiknya  memberikan pertanyaan  terbuka,  mendengarkan  dan  merekam  wawancara,  serta
menindaklanjuti dengan pertanyaan tambahan yang terkait. Hal ini bertujuan untuk  mendapatkan  kedalaman  data.  Penggunaan  metode  wawancara  semi-
terstruktur  memungkinkan  peneliti  untuk  masuk  dan  memahami  perspektif subjek  penelitian.  Penggunaan
recorder
dalam  wawancara  bertujuan  untuk membantu peneliti dalam membuat verbatim yang lengkap.
Selain menggunakan metode wawancara, peneliti juga menggunakan metode  observasi.  Observasi  memiliki  arti  memperhatikan  dan  mengikuti
dengan  teliti  detail  dan  sistematis  sasaran  perilaku  yang  dituju  Banister, dalam  Herdiansyah,  2010.  Metode  observasi  digunakan  untuk  melengkapi
data penelitian yang tidak bisa direkam oleh
recorder
.
Tabel II. Pertanyaan
Pertanyaan Teoritis Pertanyaan Empiris
Bagaimana perkawinan
Nyentana dialami oleh istri?   Bagaimana  awal  mula  perkawinan
Nyentana yang anda jalani?
  Bagaimana perasaan anda?   Bagaimana  tanggapan  orang-orang
disekitar anda?
  Bagaimana  anda  menjalani  peran selama Nyentana?
  Apa  hambatan  yang  anda  alami selama Nyentana?
  Bagaimana anda
mengatasi hambatan?
E. Analisis Data
Mengacu  pada  penjelasan  Smith  2013  dan  Giorgi  2009,  metode analisis data dilakukan melalui empat langkah, yaitu:
1. Membaca  keseluruhan  hasil  wawancara  yang  telah  diubah  kedalam
bentuk  verbatim.  Kemudian  data-data  subjek  dirubah  kedalam  bentuk deskripsi.  Hal  ini  bertujuan  untuk  membantu  dalam  memahami  dengan
jelas apa yang telah dipaparkan subjek penelitian secara menyeluruh. 2.
Penyusunan bagian-bagian deskripsi. Dalam proses  ini, peneliti melihat tema-tema  yang  muncul  pada  kalimat-kalimat  yang  tersusun,  kemudian