35
8. Bertemu kembali dengan subjek penelitian untuk melakukan wawancara
lanjutan dan melakukan
re-cheking.
9. Melakukan analisis terhadap data yang telah diperoleh untuk dilaporkan
dan dibahas. 10.
Pengambilan kesimpulan dan saran penelitian.
B. Hasil Penelitian
1. Identitas Subjek Penelitian
Tabel III. Identitas Subjek Penelitian
Uraian Subjek 1
Subjek 2 Subjek 3
Inisial BWY
BGA BYT
Usia Subjek 39 Tahun
40 Tahun 37 Tahun
Usia Perkawinan 22 Tahun
13 Tahun 6 Tahun
Pendidikan S1
D3 Admisnistrasi
SMK Pekerjaan
PNS Ibu Rumah
Tangga Wiraswata
Jumlah anak 2 orang
2 orang 1 orang
Status dengan pasangan sebelum
menikah
Masih dalam satu keluarga
besar Masih dalam
satu keluarga besar
Masih dalam satu kasta
Jenis Keluarga
Extended family
Extended family
Extended family
Usia subjek BWY, BGA dan BYT tidak terpaut jauh. Ketiga subjek memiliki selisih usia antara satu sampai dua tahun. Diantara ketiga
subjek, BWY memiliki masa perkawinan yang paling lama yaitu 22 tahun. Usia perkawinan BGA 13 tahun, sedangkan usia perkawinan termuda yaitu
perkawinan BYT yang berusia 6 tahun. Pada level pendidikan, baik BWY maupun BGA menempuh
hingga ke jenjang perguruan tinggi. BWY lulusan S1, sedangkan BGA D3.
36
BWY berprofesi sebagai PNS, sedangkan BGA meskipun sempat bekerja di kantor swasta namun sekarang berprofesi sebagai ibu rumah tangga.
BYT yang menempuh pendidikan hingga SMK berwirausaha dengan membuka butik di rumahnya.
Sebelum menikah, BWY maupun BGA sama-sama masih memiliki hubungan darah atau saudara dengan suaminya. BWY dan BGA
juga dikaruniai dua orang anak. BYT dan suami tidak memiliki hubungan darah namun, BYT dan suaminya masih dalam satu kasta. Dari hasil
perkawinannya BYT dikarunia seorang anak laki-laki. Selain itu, ketiga subjek tinggal bersama orang tua sehingga digolongkan ke dalam istilah
extended family
.
2. Subjek 1 a. Informasi Umum dan Observasi Subjek 1
BWY merupakan anak pertama dari dua bersaudara. BWY menyatakan bahwa dahulu kondisi ekonomi keluarganya tergolong
kurang mampu. Keluarga besar BWY tidak begitu banyak dikarenakan sebagian keluarganya transmigrasi ke Lampung. Di dalam keluarga
besar BWY, perkawinan Nyentana juga pernah dilakukan oleh saudara kandung dari kakek BWY.
Perkawinan Nyentana yang dilalui BWY selama 22 tahun telah dikaruniai dua orang putra. Putra sulung BWY berusia 21 tahun dan
sudah bekerja, sedangkan putra bungsu BWY sedang menjalani masa
37
pendidikan di SMP. Selain tinggal bersama anak-anak dan suaminya, BWY juga tinggal bersama kedua orang tuanya.
BWY menjalani banyak profesi di dalam kehidupan sehari- harinya. Selain menjadi guru sekolah dasar, BWY juga membantu
suaminya bertani dan menjual hasil pertaniannya. Di rumah, BWY mengerjakan pekerjaan rumah tangga seperti memasak, menjalankan
aktivitas keagamaan, dan mengurus anak-anaknya. Seperti kondisi pada tanggal 24 April 2013, BWY terlihat sedang menonton televisi sambil
membuat sesajen. Ketika peneliti mendatangi kediaman BWY pada tanggal 26 April 2013 pukul 19.05 WITA, BWY terlihat sedang
menemani anak bungsunya yang sedang belajar. Selama wawancara, BWY menanggapi semua pertanyaan
dengan ringan. BWY terlihat lebih banyak tersenyum dan sesekali tertawa selama menceritakan tentang pengalamannya. BWY nampak
ekspresif terutama ketika menceritakan kesulitan yang sedang dihadapinya dalam mengawasi pergaulan anak-anaknya yang membuat
dirinya kesal.
b. Dinamika Psikologis Subjek 1 BWY
BWY tidak merasa kesulitan dalam mencari pasangan. Kalau bisa dapat ya kenapa tidak? Di Tabanan kan banyak yang
nikah Nyentana. Biasanya kan nyari Sentana itu sulit, gitu. Kebetulan saya yang nyari, terus suami saya mau dia Nyentana.
Disamping suami saya mau, kita itu juga masih ada hubungan keluarga. Iya..Sepupu jauh lah.. Tapi asal kakeknya dia memang
dari sini awalnya. 7-10