Fungsi Pajak TESIS MAULINA ULFANUR

lii Pajak adalah suatu pembayaran yang dilakukan kepada pemerintah untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran yang dilakukan dalam hal menyelenggarakan jasa-jasa untuk kepentingan umum. Pajak menurut definisi para ahli keuangan ialah kewajiban yang ditetapkan terhadap wajib pajak, yang harus disetorkan kepada negara dengan ketentuan tanpa mendapat prestasi kembali dari negara dan hasilnya untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum di satu pihak dan untuk merealisasikan sebagian tujuan ekonomi, sosial, politik dan tujuan-tujuan lain yang ingin dicapai oleh negara. 54

2. Fungsi Pajak

Pada awal mulanya pajak hanya merupakan pemberian sukarela kepada raja dan bukan merupakan paksaan dan kewajiban seperti pajak yang ada pada zaman sekarang. Pajak mulai menjadi pungutan sejak zaman romawi, pada awal Republik Roma 509-27 SM sudah mulai dikenal beberapa jenis pungutan pajak, seperti censor, questor dan beberapa lainnya. Pada zaman Roma tidak disebut pajak seperti zaman sekarang tetapi disebut publican trubutum, dan pajak pada zaman tersebut merupakan pajak langsung atas kepala negara. Pada zaman kaisar terkenal Julius Caesar pajak dikenal dengan nama centesima rerum venalium , yaitu sejenis pajak penjualan yang besarnya sebesar 1 dari omset penjualan. Di daerah lain Italia dikenal dengan nama decumae, yaitu pungutan yang besarnya 10. Sedangkan beberapa macam fungsi pemerintahan suatu negara antara lain yaitu : a. Melaksanakan penertiban law and order. b. Mengusahakan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat. c. Pertahanan. d. Menegakkan keadilan. 54 M. Ali Hasan, Masail Fiqhiyah; Zakat dan Pajak, Ed. Revisi, Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003, h. 64. liii Sumber penghasilan negara bisa berasal dari beberapa sumber, yaitu pajak dan denda, kekayaan alam, bea dan cukai, kontibusi, royalti, retribusi, iuran, sumbangan, laba dari badan usaha milik negara dan sumber-sumber lainnya. Sebagaimana dimaklumi bahwa kajian hukum pajak ternyata pajak memiliki fungsi yang berbeda dengan retribusi. Fungsi pajak dapat berupa fungsi anggaran, fungsi mengatur serta fungsi investasi. Pemerintah dilarang memungut retribusi kepada masyarakat tatkala tidak memanfaatkan sarana pelayanan yang disediakan. Misalnya terhadap masyarakat yang tidak menggunakan pasar sebagai tempat melakukan kegiatan ekonomi, pemerintah dilarang memungut retribusi pasar. Fungsi investasi yang terdapat dalam pajak karena wajib pajak telah menyisihkan sebagian penghasilan atau kekayaannya untuk kepentingan negara maupun daerah. Sebenarnya pajak yang dibayar merupakan peran serta wajib pajak menanamkan modal agar dapat mengurangi dan bahkan membrantas kemiskinan. Ketiga fungsi pajak mengisi kas negaradaerah, mengatur, dan investasi tidak mutlak harus berirngan dalam pelaksanaannya, bergantung pada kemauan politik pemerintah pada saat itu. Dalam arti bahwa kehendak politik pemerintah untuk menekan tidak terjadi kejahatan dalam masyarakat. Maka fungsi yang digunakan adalah fungsi mengatur dengan cara meningkatkan tarif pajak sehingga masyarakat tidak dapat membelinya. Jika penghasilan negara maupun daerah hendak ditingkatkan, fungsi anggaran yang diterapkan dengan cara menjaring sebanyak-banyaknya wajib pajak. Ataukah untuk meningkatkan pembangunan, fungsi investasi yang diterapkan dengan cara menerapkan tarif pajak pada tahap serendah-rendahnya agar wajib pajak dapat membayar pajak. Dalam praktik bernegara, ketiga fungsi pajak dapat diterapkan secara bersamaan untuk mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur sebagaimana diamanatkan dalam alinea keempat pembukaan UUD NKRI 1945. Hal ini bergantung pada kesiapan pejabat pajak untuk memberi kebijakan dengan tidak bertentangan dengan hukum pajak. Sebenarnya, kebijakan selalu berada dalam liv koridor hukum yang berlaku sebagai konsekuensi negara yang menganut negara hukum. 55

3. Teori Yang Mendukung Pemungutan Pajak