commit to user
1
BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Autisma atau biasa disebut
Autistic Spectrum Disorder
ASD merupakan suatu gangguan perkembangan fungsi otak yang kompleks dan
bervariasi. Dalam beberapa tahun terakhir ini terjadi ledakan yang luar biasa dari gangguan perkembangan pada anak diseluruh dunia. Yang
paling menonjol peningkatannya adalah suatu gangguan perkembangan yang cukup berat dan luas, yang lebih lazim disebut dengan Autisma
Infantil atau Autisma Masa Kanak. Diagnosa dan penanganan yang tepat dengan memperhatikan psikologi lingkungan dan perilaku penyandang
autisma akan sangat membantu mereka untuk dapat mengembangkan potensi yang ada.
Penanganan yang dilakukan untuk penyandang autisma meliputi berbagai macam terapi dan pengembangan bakat yang disesuaikan untuk
kebutuhan penyandang autisma. Gejala autisma mulai tampak pada tiga tahun pertama kehidupan usia 0-3 tahun . Gangguan perkembangan ini
meliputi cara berkomunikasi, berinteraksi sosial, dan kemampuan berimajinasi.
National Information Center for Children and Youth with Disabilities NICHCY memperkirakan bahwa autisme dan PDD pada
tahun 2000 mendekati 50 – 100 per 10.000 kelahiran. Penelitian Frombonne Study Frombonne: 2003 menghasilkan prevalensi dari
commit to user 2
autisme beserta spektrumnya
Autism Spectrum DisorderASD
adalah: 6010.000 –
best current estimate
dan terdapat 425.000 penyandang ASD yang berusia dibawah 18 tahun di Amerika Serikat. Di Inggris, data
terbaru adalah: 62.610.000 ASD. Belum ditemukan data yang akurat mengenai keadaan yang sesungguhnya di Indonesia, namun dalam suatu
wawancara di Koran Kompas; Dr. Melly Budhiman, seorang Psikiater Anak dan Ketua dari Yayasan Autisme Indonesia menyebutkan adanya
peningkatan yang luar biasa. “Bila sepuluh tahun yang lalu jumlah penyandang autisme diperkirakan satu per 5.000 anak, sekarang meningkat
menjadi satu per 500 anak”. Tahun 2000 yang lalu, Dr. Ika Widyawati; staf bagian Psikiatri Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia
memperkirakan terdapat kurang lebih 6.900 anak penyandang autisme di Indonesia. Jumlah tersebut menurutnya setiap tahun terus meningkat.
Kompas: 2000 Peningkatan jumlah penderita autisma masih tetap dalam penelitian
para pakar dibidang autisme. Ada indikasi bahwa cara hidup manusia yang semakin modern, banyak menggunakan zat-zat kimiawi sehingga akhirnya
manusia juga yang kena dampak racunnya. Sayangnya peningkatan jumlah penyandang autisma yang
demikian pesat itu tidak sebanding dengan jumlah para profesional yang mendalami bidang ini. Hal ini seringkali menyebabkan terjadinya
kerancuan dalam menegakkan diagnosa. Banyak penyandang autisma terutama yang ringan tidak terdiagnosa atau bahkan mendapatkan diagnosa
yang salah. Hal ini tentu saja sangat merugikan anak tersebut, oleh karena
commit to user 3
kemajuan yang diperoleh para penyandang autisma sangat tergantung dari deteksi dan penatalaksanaan dini yang tepat.
Maka dengan adanya permasalahan tersebut, dibentuklah sebuah pusat autisma yang melayani kebutuhan terapi dan sekolah untuk anak –
anak berkebutuhan khusus, yaitu
treatment
yang komprehensif, umumnya meliputi; Terapi Wicara
Speech Therapy
, Okupasi Terapi
Occupational Therapy
dan
Applied Behavior Analisis
ABA untuk mengubah serta memodifikasi perilaku. www.mediaindonesia.com. 25 Februari 2010
B. Batasan Masalah