Ruang Lingkup Penelitian Jenis dan Desain Penelitian

1 BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian ini adalah berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sungai untuk mandi, cuci dan kakus MCK . Data dan informasi yang berkaitan dengan masalah tersebut akan digali secara mendalam agar diperoleh gambaran secara riil terhadap berbagai masalah antara lain kondisi lingkungan, faktor-faktor yang menyebabkan masyarakat di Kelurahan Singorejo memanfaatkan sungai untuk MCK, pemahaman masyarakat terhadap perilaku sehat serta dampak yang dirasakan bagi masyarakat pengguna sungai sebagai tempat MCK. Mengingat kajian terhadap perilaku masyarakat tidak dapat dilepaskan dari masalah lingkungan serta berkaitan langsung dengan kehidupan sehari-hari maka menjadi menarik untuk dikaji melalui penelitian.

3.2 Jenis dan Desain Penelitian

Kajian terhadap perilaku masyarakat tidak dapat dipisahkan dari pemahaman terhadap aspek budaya yang meliputi beberapa unsur, antara lain pengetahuan budaya, tingkahlaku budaya dan hasil budaya. Untuk memperoleh data dan informasi berkaitan dengan berbagai masalah di atas maka perlu dilakukan penelitian, mengingat data penelitian ini tidak berbentuk angka, maka jenis penelitian yang akan dikembangkan adalah jenis penelitian kualitatif. sehingga dalam pelaksanaannya tidak perlu konsep keterwakilan suatu sampel demi kepentingan sebuah generalisasi populasi. Sampel dalam penelitian kualitatif senantiasa berkembang untuk mencari fokus yang mengarah pada pencarian jawaban dari berbagai permasalahan yang muncul, hal yang sama berkaitan dengan perilaku masyarakat dalam memanfaatkan sungai sebagai tempat mandi cuci dan kakus yang terjadi di Kelurahan Singorejo, Kecamatan Demak kabupaten Demak. Penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati Bogdan dan Taylor dalam Moleong, 2000: 3. Sementara itu, Kirk dan Miler dalam Moleong 2000: 3 mendefinisikan bahwa penelitian kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang fundamental tergantung pada pengamatan terhadap manusia dalam kawasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya. Adapun rencana penelitian yang akan dilakukan dengan prosedur seperti yang dikemukakan oleh Moleong 2000: 239 yakni dilakukan melalui tiga tahap. Pertama tahap orientasi, ke dua tahap pengumpulan data lapangan atau tahap eksplorasi dan ke tiga tahap pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data. Moleong 2000: 239 mengemukakan bahwa prosedur pertama adalah mengetahui sesuatu yang perlu diketahui, tahap ini dikenal dengan tahap orientasi. Pada tahap ini peneliti perlu mengadakan pendekatan secara terbuka kepada responden. Tahap kedua adalah tahap pengumpulan data lapangan atau tahap eksplorasi, pada tahap eksplorasi ini mulai memasuki proses pengumpulan data, yaitu cara-cara yang digunakan dalam pengumpulan data, kemudian diadakan analisis dan diikuti dengan laporan hasil analisis. Tahap ketiga adalah pengecekan dan pemeriksaan keabsahan data, pada tahap ini kegiatan yang dilakukan peneliti adalah mengadakan pengecekan data pada subyek , informan atau dokumen untuk membuktikan validitas data yang diperoleh. Pada tahap ini dilakukan penghalusan data, diadakan perbaikan baik dari segi bahasa maupun sistematikanya agar dalam laporan hasil penelitian memperoleh derajat kepercayaan yang tinggi. Dalam hal ini peneliti melakukan kegiatan 1 ketekunan pengamatan, 2 Tri angulasi, 3 diskusi dengan rekan sejawat, dan 4 menggunakan bahan referensi.

3.3 Fokus Penelitian

Dokumen yang terkait

Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

2 53 155

Tinjauan Pemanfaatan dan Pemeliharaan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) di Pondok Pesantren Mitra dl Kabupaten Dati II Aceh Selatan Tahun 1999

0 23 79

Hubungan Pengetahuan dan Sikap Masyarakat dengan Pemanfaatan MCK (Mandi, Cuci, Kakus) Komunal di Pemukiman Padat Daerah Pesisir Kelurahan Belawan I Kecamatan Medan Belawan Tahun 2011

5 108 123

FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MELAKUKAN MANDI CUCI KAKUS

1 7 16

FAKTOR PENYEBAB MASYARAKAT MELAKUKAN MANDI CUCI KAKUS (Study deskriptif pada masyarakat di daerah bantaran sungai Dam Watu Urip Desa Pringgowirawan Kecamatan Sumberbaru Kabupaten Jember)

0 4 16

Model Pengembangan Perikanan Tangkap Skala Kecil Untuk Mendukung Perekonomian Wilayah

1 16 138

Pengaruh Pemimpin Lokal Terhadap Keberhasilan Program Pembangunan (Studi Kasus : Pembangunan Saluran Irigasi dan Sarana Mandi Cuci Kakus (MCK) dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri Perdesaan Desa Dramaga, Kecamatan Dramaga, Kabupa

1 8 226

KUESIONER Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjungbalai Tahun 2013

0 0 41

BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang - Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

0 0 9

Tingkat Pemanfaatan, Perilaku Pemeliharaan dan Kondisi Fasilitas Sanitasi Mandi, Cuci dan Kakus (MCK) Plus++ di Kelurahan Semula Jadi dan Kelurahan Beting Kuala Kapias Kota Tanjung Balai Tahun 2013

0 0 16