Kebijakan Redaksional Harian Suara Merdeka

28

4.3 Kebijakan Redaksional Harian Suara Merdeka

1 Harian Suara Merdeka yang didirikan oleh almarhum H Hetami pada 11 Februari 1950 di Semarang. Ketika pertama dirintis surat kabar ini dijiwai oleh semangat untuk memberi penerangan dan informasi seluas-luasnya kepada masyarakat agar meningkat pengetahuan dan kecerdasannya. 2 Slogan yang selalu diembannya adalah “Independen – Objektif – Tanpa Prasangka”. Independen berarti tidak memihak kepada kepentingan siapa pun kecuali kepentingan seluruh bangsa dan negara. Juga harus bersikap netral dalam suatu peristiwa, dalam artian liputan berimbang to cover multisides. Setiap wartawan bebas memiliki aspirasi politik tetapi tidak boleh mewarnai dan memengaruhi kebijakan redaksional. Objektif berarti dalam menyajikan berita, laporan maupun opini harus selalu bersikap faktual dan tidak memanipulasi. Semua yang dilakukan dengan pemberitaan itu tidak dilandasi oleh prasangka buruk. 3 Sebagai surat kabar yang telah menjadi besar dan oleh karenanya tidak bisa dilepaskan dari kepentingan-kepentingan bisnis, maka sudah sewajarnya jika segala kebijakan dalam redaksional juga memeprtimbangkan aspek bisnis, tidak sekadar aspek ideal. Oleh karena itu pertimbangan-pertimbangan khusus dan fleksibilitas merupakan kompromi antara aspek ideal dan material tanpa merugikan kepentingan salah satu dari aspek tersebut. Dalam hal ini harus ada keserasian hubungan kebijakan redaksional dengan stakeholder perusahaan. 4 Suara Merdeka telah memposisikan dirinya sebagai korannya orang Jawa Tengah dalam artian surat kabar ini telah hidup dan besar bersama gerak dan dinamika masyarakat Jawa Tengah. Oleh karena itu, strong point pemberitaan dan kebijakan redaksional tetap harus mengutamakan segala masalah dan kepentingan Jawa Tengah, tanpa mengurangi kenyataan bahwa pembaca koran di Jawa Tengah mempunyai tuntutan informasi seperti pembaca koran di mana pun. Untuk berita yang ada di Jawa Tengah, Suara Merdeka harus tetap nomor satu, baik dalam aktualitas maupun kelengkapannya. Suara Merdeka harus mampu bersaing dengan koran lain, karena itu kebijakan redaksional harus menjamin bahwa pembaca sudah merasa cukup terpenuhi kebutuhan akan informasinya dengan membaca koran Suara Merdeka. 29 5 Aspek ideal lain adalah bagaimana kebijakan redaksional mampu mengangkat harkat kemanusiaan, seperti golongan-golongan lemah yang masih tertinggal sebagai bagian mayoritas dari masyarakat dalam konteks budaya, ekonomi, politik, dan sebagainya harus menjadi titik perhatian penting. 6 Segmen pasar yang dituju adalah masyarakat Jawa Tengah dan masyarakat lain yang mempunyai kaitan primordial dengan Jawa Tengah meskipun tinggal di luar daerah ini. Kebijakan redaksional mengarah pada segmen geografis dan sosiografis masyarakat pembacanya. Meskipun berita mempunyai nilai-nilai universal, namun tetap bisa lebih diarahkan kepada kepentingan dan kebutuhan khusus pembacanya, seperti memperhatikan aspek pemerataan pemberitaan. Selain itu juga memperhatikan tren berita yang lebih disukai pembaca yang diketahui berdasarkan angket dan masukan-masukan lainnya. 3

4.4 Porsi Pemberitaan di Harian Suara Merdeka