BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN
A. KESIMPULAN
Peranan Dalihan Natolu dalam hukum perkawinan masyarakat adat Batak Toba merupakan suatu hal yang tidak dapat dipisahkan selama melangsungkan
acara adat perkawinan yang sah menurut tradisi orang Batak. Sementara itu upacara agama serta catatan sipil dianggap hanya perlengkapan belaka. Hal ini
dilatar belakangi oleh keberadaan Dalihan Natolu itu sendiri yang diterima ditengah-tengah masyarakat Batak Toba sebagai suatu sistem sosial
kemasyarakatan. Dalihan Natolu ini pada dasarnya memiliki peran di dalam tatanan sosial
kemasyarakatan dari masyarakat Batak Toba. Sehingga di dalam penyelesaian permasalahan, Lembaga Dalihan Natolu ini berperan sebagai unsur dan motor
penggerak dari proses penyelesaian permasalahan itu sendiiri bila terjadi konflik dalam kehidupan anggota masyarakatnya.
Penyelesaian permasalahan- permasalahan yang sering timbul dalam perkawinan pada kehidupan masyarakat
Batak Toba juga tidak akan dapat berjalan apabila lembaga Dalihan Natolu tidak ada, disebabkan karena unsur lembaga Dalihan Natolu dari pihak yang
bersengketa tersebut yang memiliki inisiatif dalam hal mencari tahu sengketa yang sedang terjadi, apa, mengapa dan bagaimana sumber sengketa terjadi, lalu
mengajak berkumpul, dan bermusyawarah untuk menyelesaikan sengketa yang sedang mereka alami tersebut.
Universitas Sumatera Utara
B. SARAN
Bagi kalangan akademisi, generasi muda masyarakat Batak pada khususnya hendaknya mempelajari perihal hukum adat Dalihan Natolu dan
peranannya dalam perkawinan adat Batak agar dapat memahami dengan baik dan memetik manfaat pengamalan dan penghayatan Dalihan Natolu untuk dijadikan
bahan pertimbangan dalam rangka pembinaan masyarakat Batak yang modern agar tidak terlalu jauh dipengaruhi kebudayaan barat.
Dalam Rangka mewujudkan rumah tangga dan kekerabatan yang baik di dalam hidup bermasyarakat, kaum akademisi, generasi muda masyarakat Batak
pada khususnya hendaknya mengetahui prinsip dari Dalihan Natolu itu sendiri yang pada hakekatnya memerlukan pengekangan hawa nafsu kebendaan yang
tidak pernah tua. Untuk itu rumah tangga dari suatu perkawinan harus dijauhkan dari kerusakan akhlak dan kebendaan dan didekatkan pada kerukunan hidup
ketetanggaan dan kekerabatan
Bagi kalangan akademisi, generasi muda masyarakat Batak pada khususnya, agar dapat membuka pola pikir tentang hukum adat Dalihan Natolu,
aspek-aspeknya serta ruang lingkupnya, sehingga apabila timbul permasalahan pada mereka atau di sekeliling mereka, mereka dapat mencari jalan terbaik dalam
hal penyelesaiannya.
Universitas Sumatera Utara
BAB II PERANAN DALIHAN NATOLU DALAM PELAKSANAAN