Pengertian Valuta Asing Perdagangan

akan menginvestasikan uangnya kedalam berbagai jenis surat berharga dengan tujuan meminimalkan resiko kerugian dan memaksimalkan keuntungan [1]. Mengukur retrun atau risiko untuk sekuritas tunggal memang penting, tetapi bagi manajer portofolio, return dan risiko seluruh sekuritas di dalam portofolio lebih diperlukan. Perhitungan tingkat keuntungan yang diharapkan dari suatu portofolio tidak lain merupakan rata-rata tertimbang dari tingkat keuntungan yang diharapkan masing-masing mata uang yang membentuk portofolio. Portofolio diartikan sebagai serangkaian kombinasi beberapa aktiva yang diinvestasi dan dipegang oleh pemodal, baik perorangan maupun lembaga. Pembentukan portofolio berangkat dari usaha diversifikasi investasi guna mengurangi risiko. Terbukti bahwa semakin banyak jenis efek yang dikumpulkan dalam keranjang portofolio maka risiko kerugian selisih kurs mata uang yang satu dapat dinetralisir oleh keuntungan yang diperoleh dari selisih kurs mata uang lain [4].

2.4 Pengertian Valuta Asing

Pertukaran suatu mata uang dengan mata uang lainnya disebut transaksi valas, foreign exchange transaction . Harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya disebut kurs atau nilai tukar mata uangexchange rate. Kurs valuta asing juga dapat didefinisikan sebagai harga mata uang suatu negara dalam suatu negara dalam unit komoditas seperti mata uang dapat diartikan sebagai perbandingan nilai mata uang. Kurs m enunjukkan harga suatu mata uang, jika dipertukarkan dengan mata uang lain. Sebagai contoh, nilai kurs RpUSD sebesar 8000, berarti bahwa untuk membeli 1 USD diperlukan Rp.8000 [10]. Penurunan kurs antara Rupiah dan USD misalnya, dari Rp.8000USD menjadi Rp.9000USD berarti Dollar menjadi lebih mahal dalam nilai Rupiah. Ini mencerminkan bahwa nilai Dollar naik karena jumlah Rupiah yang diperlukan untuk membeli Dollar meningkat. Dengan kata lain, Dollar mengalami apresiasi terhadap Rupiah. Dari sisi lain, Rupiah menjadi lebih murah dinilai dalam Dollar, artinya Rupiah mengalami depresiasi terhadap Dollar. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Untuk menghindari kebingungan, harus diingat bahwa kurs antara mata uang domestik dan mata uang asing diartikan sebagai jumlah mata uang domestik yang diperlukan untuk membeli mata uang asing. Bila kurs meningkat berarti mata uang domestik mengalami depresiasi dan mata uang [6].

2.5 Analisis Fundamental

Analisis fundamental adalah analisis yang didasarkan pada situasi dan kondisi ekonomi, politik dan keamanan secara global dan juga tiap-tiap negara yang mengeluarkan Index Saham. Analisa fundamental membutuhkan kelihaian seni tersendiri untuk memperhitungkan penting tidaknya suatu informasi menjadi faktor yang akan berpengaruh terhadap fluktuasi nilai tukar suatu mata uang. Berikut adalah prinsip-prinsip analisis fundamental:

1. Reaksi berantai. Semakin besar dampak berantai suatu informasi, semakin besar

pengaruhnya terhadap nilai index saham.

2. Jarak informasi. Semakin dekat informasi dengan suatu index saham, semakin

besar pengaruh informasi tersebut. Misalnya, informasi yang berasal dari dalam negeri Indonesia akan lebih besar pengaruhnya terhadap nilai IHSG dibanding informasi dari luar negeri. 3. Sumber berita. Semakin resmi sumber berita, semakin kuat pengaruhnya terhadap nilai index saham.

4. Jenis berita. Berita ekonomi lebih kuat pengaruhnya terhadap index saham suatu

negara dibanding berita lainnya, seperti politik, sosial atau budaya. Segala informasi yang kadang-kadang juga hingga hal-hal yang tidak rasional harus dikumpulkan, guna dijadikan alat untuk memprediksi pergerakan index saham. Pada intinya, informasi tersebut akan mempengaruhi supply dan demand atas index saham suatu negara. Analisis fundamental diantara nya adalah : UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.5.1 Fluktuasi Nilai Mata Uang Dolar Amerika terhadap Rupiah pada

krisis Ekonomi Indonesia tahun 19971998 Indikator fundamental adalah agent-agent yang berperan langsung terhadap fluktuasi nilai tukar mata uang asing khusunya nilai tukar Rupiah terhadap Dolar Amerika USD. Grafik fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar pada periode 1980 sd 2005 dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.1 Grafik Fluktuasi Nilai Tukar Rupiah terhadap USD [5] Berdasarkan pada gambar di atas dapat dijelaskan bahwa periode sebelum krisis 1997 1998 nilai tukar mata uang relatif stabil pada kisaran Rp.2.000US- Rp.3.000US. Kestabilan nilai tukar ini salah satunya diakibatkan oleh sistem nilai tukar yang dianut yakni sistem Managed floating dengan crawling band system yang diterapkan sejak 1992-1997. Namun setelah periode krisis ekonomi tersebut sistem nilai tukar menganut sistem mengambang bebas free floating exchange rate system. Dampak dari naik turunnya nila tukar tersebut dapat menyebabkan perekonomian mengalami fluktuasi output yang dihasilkannya. Selain itu pula fluktuasi yang terjadi tersebut mengharuskan otoritas moneter untuk melakukan intervensi pasar yang ditujukan untuk menjaga nilai tukar mata uang RpUS agar tidak keluar dari interval kurs yang telah ditetapkannya. Berdasarkan pada uraian di atas, maka penelitian ini bertujuan untuk menganalisis volatilitas nilai tukar mata uang RpUS selama periode 1980-2005. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2.5.2 Fluktuasi Nilai Mata Uang Dolar Amerika terhadap Rupiah Akibat Kenaikan Harga Minyak Dunia

Nilai tukar rupiah mengalami tekanan yang cukup berat disertai dengan peningkatan volatilitas. Dalam triwulan II-2004, rupiah melemah 6,3 hingga secara rata-rata kurs rupiah mencapai Rp 9.005 per dolar AS. Pelemahan rupiah tersebut dimulai pada awal Mei 2004 sebagai dampak rambatan penguatan dolar AS secara global dan kenaikan harga minyak dunia. Perkembangan tersebut telah mendorong sentimen untuk melepas portofolio dalam bentuk rupiah capital outflows terutama yang berjangka waktu pendek oleh pelaku asing. Tekanan depresiasi rupiah semakin meningkat karena dari sisi domestik terjadi peningkatan permintaan valas oleh korporasi dan BUMN bandwagon effect. Namun, sejalan dengan membaiknya ekspektasi pasar yang positif serta cukup efektifnya implementasi Paket Kebijakan Stabilisasi nilai tukar yang ditempuh oleh Bank Indonesia, dalam awal bulan Juli 2004 nilai tukar rupiah mulai bergerak stabil bahkan telah menunjukkan kecenderungan menguat hingga mencapai Rp 8.990 per dolar AS [5]. 2.5.3 Pengaruh Peningkatan Inflasi dan Krisis Ekonomi Global pada nilai tukar Rupiah terhadap Dollar Pada tahun 2011, penguatan nilai tukar rupiah diwarnai oleh beberapa koreksi terkait dengan meningkatnya ekspektasi inflasi pada awal tahun dan meningkatnya krisis ekonomi global yang berlanjut hingga akhir tahun. Pada tahun 2011, rupiah secara rata-rata menguat sebesar 3,56 dari Rp 9.080 per dolar AS menjadi Rp 8.768 per dolar AS. Namun, meningkatnya ketidakpastian ekonomi global berdampak pada tertahannya penguatan nilai tukar rupiah yang terjadi hingga akhir semester I 2011. Pada akhir tahun, rupiah ditutup melemah 0,64 menjadi Rp 9.068 per dolar AS dibandingkan dengan Rp 9.010 per dolar AS pada akhir 2010 [13]. Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah terhadap dolar AS dapat dilihat pada Gambar 2.2. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 2.2 Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah [13] Perkembangan serupa juga tercermin pada tingkat volatilitas nilai tukar rupiah yang terus menurun hingga pertengahan tahun mencapai 0,32, selanjutnya meningkat pada semester II menjadi 0,43. Secara rata-rata tahunan, volati litas pada tahun 2011 menjadi 0,38 meningkat dibandingkan dengan 0,35 pada tahun 2010 seperti pada Gambar 2.3. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Gambar 2.3 Grafik Perkembangan Nilai Tukar Rupiah [15]

2.6 Perdagangan

Forex Perdagangan forex adalah perdagangan mata uang asing, saham dan produk sejenis . Mata uang dari satu negara dinilai terhadap mata uang negara lain untuk menentukan harga. Nilai mata uang asing dipertimbangkan dalam perdagangan saham di pasar forex . Sebagian besar negara memiliki kontrol atas nilai nilai negara yang melibatkan mata uang atau uang. Mereka yang sering terlibat dalam pasar forex termasuk bank, perusahaan besar, pemerintah dan lembaga keuangan. Perdagangan pasar forex melibatkan setidaknya dua negara dan dapat terjadi di seluruh dunia. Kedua negara menyatu dengan investor dan kebanyakan semua transaksi yang terjadi di pasar forex akan terjadi melalui broker seperti bank. UNIVERSITAS SUMATERA UTARA Pasar valuta asing terdiri dari berbagai transaksi. Mereka yang terlibat dalam pasar forex melakukan perdagangan dalam volume besar dan sejumlah besar uang. Mereka yang terlibat dalam pasar forex umumnya terlibat dalam bisnis tunai atau dalam perdagangan aset likuid yang dapat dijual beli dengan cepat. Anda dapat mempertimbangkan pasar forex akan jauh lebih besar dari pasar saham dalam satu negara secara keseluruhan. Mereka yang terlibat dalam pasar forex dapat melakukan perdagangan harian selama dua puluh empat jam sehari dan kadang-kadang perdagangan selesai pada akhir pekan. Pasar forex bukan sesuatu yang baru, tetapi telah digunakan selama lebih dari tiga puluh tahun. Dengan diperkenalkannya komputer, dan kemudian internet, perdagangan di pasar forex terus bertumbuh seiring semakin banyak orang dan bisnis serupa menjadi sadar akan peluang dari pasar perdagangan mata uang asing. forex hanya menyumbang sekitar sepuluh persen dari total perdagangan antar negara tetapi popularitas di pasar ini terus berkembang.

2.7 Microsoft Visual Studio