Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media
Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
1
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Berbahasa adalah kebutuhan setiap manusia untuk berkomunikasi. Bahasa sebagai sarana komunikasi dapat berupa bahasa lisan maupun bahasa tulisan.
Dalam kegiatan berbahasa, ada empat keterampilan, antara lain keterampilan menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan membaca, dan keterampilan
menulis. Berbicara dan menyimak merupakan kegiatan berbahasa lisan, adapun menulis dan membaca adalah kegiatan berbahasa tulis.
Setiap keterampilan berbahasa dapat dilatih dan dikembangkan dengan latihan, salah satunya adalah keterampilan menulis. Kegiatan menulis merupakan
salah satu keterampilan berbahasa yang merupakan proses kreatif menuangkan gagasan dalam bentuk bahasa tulis. Kridalaksana 2005: 968 menjelaskan bahwa
pengertian menulis adalah melahirkan pikiran tematik atau perasaan seperti mengarang, membuat surat dalam tulisan. Tarigan 2008: 4 juga menjelaskan
bahwa menulis menuntut gagasan-gagasan yang tersusun secara logis, diekspresikan dengan jelas, dan ditata secara menarik. Hal tersebut sejalan dengan
definisi menulis dalam buku pokoknya menulis Alwasilah 2005: 43. Dalam buku tersebut dijelaskan bahwa menulis pada dasarnya bukan hanya sekedar
menuangkan bahasa ujaran ke dalam sebuah tulisan, tapi merupakan curahan ide, gagasan atau ilmu yang dituliskan dengan struktur yang benar, berkoherensi
dengan baik antar paragraf dan bebas dari kesalahan-kesalahan mekanik seperti ejaan dan tanda baca.
Berpedoman pada KTSP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, menulis sudah menjadi bagian dari pembelajaran bahasa, khususnya dalam pembelajaran
Bahasa dan Sastra Indonesia. Salah satu tujuan yang harus dicapai siswa kelas X semester 2 dalam pembelajaran menulis adalah mampu menulis gagasan untuk
mendukung suatu pendapat dalam paragraf argumentatif. Paragraf argumentatif adalah paragraf yang mengemukakan alasan, contoh, dan bukti-bukti yang kuat
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media
Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
2
dan meyakinkan. Alasan-alasan, bukti, dan sejenisnya, digunakan penulis untuk mempengaruhi pembaca agar mereka menyetujui pendapat, sikap, atau keyakinan
Kosasih, 2002: 69. Berdasarkan hasil observasi di SMA PGRI 1 Bandung terdapat beberapa
permasalahan dalam proses pembelajaran menulis paragraf argumentatif di kelas, di antaranya yaitu kurangnya kreativitas siswa pada saat kegiatan pembelajaran
berlangsung. Hal itu dapat terlihat, pertama pada saat guru memberikan pertanyaan tentang materi yang sedang diajarkan mereka kurang merespons
karena hanya beberapa siswa saja yang aktif. Kedua pada saat guru memberikan penugasan kepada siswa, sebagian siswa terlihat kesulitan dalam menuangkan
pikirangagasan mereka ke dalam sebuah paragraf argumentatif. Kreativitas belajar siswa dalam proses pembelajaran menulis paragraf argumentatif kurang
karena sebagian besar dari mereka berasumsi bahwa menulis adalah pelajaran yang cukup sulit dan cenderung membosankan. Selain itu gaya mengajar guru
yang kurang inovatif dimana kelas hanya berfokus pada guru sebagai sumber ilmu pengetahuan, kemudian ceramah menjadi pilihan utama strategi pembelajaran.
Sumber belajar pun hanya berupa buku paket sebagai pegangan guru dalam mengajar.
Dalam menghadapi masalah di atas, harus ada tindakan-tindakan dari pihak terkait untuk menyelesaikan masalah tersebut. Salah satunya dapat
dilakukan dengan cara memberikan alternatif pembelajaran yang lebih inovatif oleh guru agar siswa dapat menulis paragraf argumentatif dengan baik sehingga
akan diperoleh peningkatan kualitas dari kemampuan menulis siswa dalam konteks akademik.
Dalam pembelajaran menulis paragraf argumentatif di sekolah tidak terlepas dari kondisi guru di sekolah tersebut. Untuk meningkatkan kemampuan
menulis paragraf argumentatif bukanlah hal yang mudah, karena seorang guru harus dapat bersikap cerdas, kreatif, inovatif. Guru harus menciptakan suasana
pembelajaran yang menarik perhatian siswa, bermanfaat, dan menyenangkan. Hal itu dapat diwujudkan melalui penggunaan media pembelajaran.
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media
Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
3
Alatmedia pendidikan merupakan sarana yang membantu proses pembelajaran terutama yang berkaitan dengan indera pendengaran dan
penglihatan. Pemanfaatan media pembelajaran bahkan dapat mempercepat proses belajar mengajar menjadi efektif dan efisien dalam suasana yang kondusif karena
dapat membuat pemahaman peserta didik lebih cepat. Terdapat banyak media pembelajaran yang dapat digunakan guna
menjembatani dan menarik perhatian siswa dalam pembelajaran di kelas. Media yang dapat digunakan dapat berupa media audio, visual, maupun audio-visual.
Media pembelajaran dipercayai dapat menarik perhatian siswa dan dapat membuat pembelajaran lebih inovatif. Ketika siswa tertarik mengikuti pembelajaran siswa
tersebut akan lebih mudah menerima informasi serta ilmu dalam pembelajaran tersebut.
Berdasarkan kenyataan yang ada, peneliti harus mengadakan penelitian dengan menggunakan media dalam pembelajaran, khususnya untuk meningkatkan
keterampilan menulis paragraf argumentatif. Salah satu media yang diharapkan dapat menjadi solusi adalah media foto peristiwa
Melalui media foto peristiwa ini siswa diharapkan dapat termotivasi untuk menulis paragraf argumentatif . Media foto peristiwa ini dipilih karena diharapkan
dapat meningkatkan hasil dari pembelajaran menulis argumentasi karena penulis beranggapan bahwa media foto peristiwa dapat menguatkan argumen dari fakta
yang mucul dari sebuah kejadianperistiwa. Media visual juga lebih menarik perhatian siswa sehingga akan memudahkan proses pembelajaran. Dengan
demikian, suasana belajar diharapkan dapat tercipta dengan baik dan tujuan pembelajaran dapat tercapai.
Penelitian dengan menggunakan media dalam pembelajaran menulis Paragraf Argumentatif pernah dilakukan oleh Sholihatunisa 2010 dengan judul
“Peningkatan Keterampilan Menulis Karangan Argumentasi dengan Menggunakan Media Film Dokumenter Penelitian Tindakan Kelas pada kelas X
MAN Purwakarta”. Hasil penelitian tersebut mengungkapkan bahwa media film pendek tepat digunakan dalam pembelajaran menulis Paragraf Argumentatif
dilihat dari nilai rata-rata siklus I dan II. Nilai rata-rata siklus I adalah 60,91;
Winda Victoria Febriani, 2013 Upaya Meningkatkan Kemampian Menulis Paragraf Argumentatif Dengan Memanfaatkan Media
Foto Peristiwa Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
4
siklus II adalah 81,08. Data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan yang cukup signitifikan. Hal ini membuktikan bahwa media film dokumenter
cocok untuk pembelajaran menulis paragraf argumentatif.. Selain penelitian di atas,
“Pemanfaatan Gambar Karikatur sebagai Media Pembelajaran Menulis Esai” oleh Sugiharti diperoleh hasil berdasarkan data
penilaian bahwa pembelajaran dengan menggunakan media karikatur dapat meningkatkan hasil belajar dalam Jurnal Pendidikan Penabur - No.19Tahun ke-
11Desember 2012. Sementara, menurut Herani Arundati dalam Jurnal Pendidikan Penabur - No.15Tahun ke-9Desember 2010 : 16, media foto dapat
merangsang imajinasi seseorang siswa supaya mampu bercerita tentang aktifitas yang dilakukan pada hari itu dan diharapkan siswa tersebut mampu menuliskan
karangan sesuai tema, ide, pengalaman, dan kejadiannya. Berdasarkan penelitian-penelitian yang pernah dilakukan sebelumnya serta
berbagai pertimbangan lainnya, peneliti memilih pembelajaran menulis paragraf argumentatif yang dipilih dengan menggunakan media foto peristiwa. Judul
penelitian ini adalah “Upaya Meningkatkan Kemampuan Menulis Paragraf Argumentatif dengan Memanfaatkan Media Gambar Peristiwa Penelitian
Tindakan Kelas pada Siswa Kelas X SMA PGRI 1 Bandung Tahun Ajaran 20122013”.
B. Rumusan Masalah dan Batasan Masalah