Daya Melekat Hasil Sifat Fisik Krim

8 tidak searah. Garis berwarna merah yaitu TEA level tinggi yang menunjukkan dengan meningkatnya asam stearat dapat meningkatkan pH meskipun tidak terlalu besar, sedangkan garis berwarna hitam yaitu TEA level rendah menunjukkan bahwa semakin tinggi level asam stearat maka dapat menurunkan pH. Nilai pH sediaan dipengaruhi oleh jumlah emulgator yang digunakan. Semakin banyak asam stearat maka pH akan menjadi rendah karena banyaknya gugus asam yang terkandung pada asam stearat, sedangkan semakin banyak trietanolamin akan menyebabkan pH menjadi tinggi karena keberadaan gugus basa yang terkandung dalam trietanolamin.

4. Daya Melekat

Pengujian daya melekat perlu dilakukan untuk mengetahui daya melekat krim pada kulit dengan mengukur lama waktu melekat krim pada alat uji daya melekat. Hal tersebut akan berhubungan dengan lama waktu kontak krim dengan kulit hingga efek terapi yang diinginkan tercapai Ansel, 2008. Persamaan 3 kombinasi asam stearat dan TEA terhadap daya melekat krim sebagai berikut : Y= 2,94 – 0,31A + 0,31B - 0,44AB…………………………………….3 Keterangan: Y = Respon, A = Asam stearat, B = TEA dan AB = Interaksi kedua faktor Persamaan 3 dapat disimpulkan bahwa asam stearat dan interaksi kedua faktor berpengaruh menurunkan daya melekat krim yang ditunjukkan nilai koefisien persamaan negatif, namun interaksi kedua faktor yang berpengaruh paling besar dalam menurunkan daya melekat krim -0,44, sedangkan TEA berpengaruh meningkatkan daya melekat krim yang ditunjukkan nilai koefisien persamaan positif 0,31. Gambar 5 . Contour plot uji daya melekat krim pada area berwarna merah menunjukkan kombinasi asam stearat-TEA yang dapat meningkatkan daya melekat krim. Area contour plot Gambar 5 yang berwarna biru merupakan kombinasi asam stearat level tinggi dengan TEA level rendah yang menunjukkan daya melekat krim 9 rendah, sedangkan kombinasi asam stearat level rendah dengan TEA level tinggi berada di area berwarna merah merupakan daerah yang memiliki daya melekat krim tinggi. Secara teori daya melekat berbanding lurus dengan viskositas yaitu semakin tinggi viskositas maka daya melekatnya juga tinggi dan begitu pula sebaliknya semakin rendah viskositas maka daya melekatnya juga rendah. Akan tetapi hasil yang diperoleh tidak sesuai teori karena pada kombinasi asam stearat level tinggi dan TEA level rendah area berwarna biru memiliki daya melekatnya lebih rendah dibandingkan asam stearat level rendah dan TEA level tinggi area berwarna merah yang memiliki viskositas hampir sama. Hal ini kemungkinan dipengaruhi oleh proses pengadukan saat pembuatan krim yang tidak homogen sehingga pada saat pengambilan krim untuk pengujian daya melekat mempengaruhi hasil daya melekat yang tidak signifikan. Gambar 6. Interaksi antara level asam stearat dan TEA terhadap uji daya melekat. TEA level tinggi menunjukkan penambahan asam stearat akan menurunkan daya melekat krim. Interaksi antara kedua faktor ditunjukkan dengan adanya garis saling menyilang, interaksi ini bersifat antagonis Bolton, 1997, ditunjukkan dengan garis yang berpotongan Gambar 6. Garis berwarna merah yaitu TEA level tinggi yang menunjukkan bahwa dengan penambahan asam stearat akan menurunkan daya melekat krim, sedangkan garis berwarna hitam adalah TEA level rendah dengan penambahan asam stearat akan meningkatkan daya melekat krim meskipun tidak terlalu besar. Selain berfungsi sebagai alkalizing agent TEA juga sebagai emulsifying agent. Apabila pengunaan TEA semakin banyak maka akan menurunkan viskositas menjadi lebih encer sehingga akan menurunkan daya melekat krim, sebaliknya apabila penggunaan TEA sedikit dan semakin banyak asam stearat maka viskositasnya menjadi tinggi sehingga daya melekat semakin lama. Semakin lama waktu melekat krim pada kulit maka akan semakin banyak zat aktif dari krim yang diabsorbsi oleh kulit. 10

5. Daya Menyebar

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

OPTIMASI FORMULA GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) MENGGUNAKAN HPMC SEBAGAI Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen G

0 5 17

OPTIMASI FORMULA GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) MENGGUNAKAN HPMC Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Se

0 3 13

OPTIMASI FORMULA KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) MENGGUNAKAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Sebag

1 5 13

PENDAHULUAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Sebagai Alkalizing Agent Dengan Metode Desain Faktorial.

0 3 7