Uji pH Hasil Sifat Fisik Krim

6 TEA level rendah yang ditunjukkan pada area berwarna biru mengakibatkan menurunnya viskositas krim menjadi paling encer karena jumlah asam stearat dan trietanolamin paling rendah dan semakin banyak air yang terkandung dalam krim sehingga tingkat kekentalan krim akan menurun. Pada kombinasi asam stearat dan TEA level tinggi yang berada pada area berwarna merah menunjukkan kombinasi tersebut memiliki tingkat viskositas paling tinggi; hal ini karena kekentalan krim dipengaruhi oleh adanya asam lemak yang terdapat dalam krim, yaitu asam stearat. Semakin banyak jumlah asam lemak yang digunakan maka krim yang dihasilkan juga akan semakin kental. Gambar 2. Interaksi antara asam stearat dan TEA terhadap viskositas. TEA level rendah maupun level tinggi menunjukkan bahwa bertambahnya asam stearat dapat meningkatkan viskositas krim. Interaksi antara kedua faktor ditunjukkan dengan adanya garis yang cenderung sejajar, menurut Bolton 1997 interaksi ini bersifat sinergis, ditunjukkan dengan garis yang searah Gambar 2. Garis berwarna merah TEA level tinggi dan garis berwarna hitam TEA level rendah menunjukkan bahwa bertambahnya asam stearat dapat meningkatkan viskositas krim. Kekentalan krim dipengaruhi oleh adanya asam lemak yang terdapat dalam krim, yaitu asam stearat. Semakin banyak jumlah asam lemak yang digunakan maka krim yang dihasilkan juga akan semakin keras. Trietanolamin dapat juga sebagai emulgator fase air yang bersifat lebih encer daripada fase minyak asam stearat sehingga konsistensi krim yang dihasilkan lebih rendah. Penggunaan asam stearat sebagai emulgator pada sediaan topikal akan membentuk basis yang kental dan tingkat kekentalannya ditentukan oleh jumlah trietanolamin yang digunakan Allen, 2009.

3. Uji pH

Pengukuran pH bertujuan untuk mengetahui tingkat keasaman atau kebasaan krim ekstrak etanol kulit buah manggis yang berpengaruh terhadap sifat iritasi kulit. Menurut SNI 16-4399-1996, pH krim yang ideal adalah sesuai dengan pH kulit, yaitu berkisar 4,5- 8,0. Jika pH krim tidak sesuai dengan pH kulit maka akan menyebabkan iritasi kulit. Persamaan 2 menurut pendekatan factorial design untuk uji pH sebagai berikut : 7 Y= 7,14 – 0,04A + 0,16B + 0,05AB……………………………………2 Keterangan: Y = Respon, A = Asam stearat, B = TEA dan AB = Interaksi kedua faktor Persamaan 2 dapat disimpulkan bahwa asam stearat berpengaruh menurunkan pH yang ditunjukkan nilai koefisien persamaan negatif -0,04, namun TEA dan interaksi asam stearat-TEA meningkatkan pH krim yang ditunjukkan nilai koefisien persamaan positif, TEA berpengaruh paling besar dalam meningkatkan pH krim 0,16. Gambar 3 . Contour plot uji pH krim pada area berwarna merah menunjukkan kombinasi asam stearat-TEA memiliki pH yang tinggi. Area contour plot kombinasi asam stearat level tinggi dengan TEA level rendah Gambar 3 mengakibatkan menurunnya pH yang ditunjukkan pada area yang berwarna biru, sedangkan area yang berwarna merah yaitu kombinasi asam stearat dan TEA level tinggi dapat menyebabkan meningkatnya pH, namun yang paling dominan mempengaruhi meningkatnya pH adalah TEA level tinggi; hal ini sesuai dengan Goskonda 2009 bahwa trietanolamin bersifat basa yakni mempunyai pH sebesar 10,5. Gambar 4. Interaksi antara level asam stearat dan TEA terhadap uji pH. TEA level rendah menunjukkan semakin banyak asam stearat akan menurunkan pH. Interaksi antara kedua faktor Gambar 4 ditunjukkan dengan adanya garis yang tidak sejajar. Interaksi ini bersifat antagonis Bolton, 1997, ditunjukkan dengan garis yang 8 tidak searah. Garis berwarna merah yaitu TEA level tinggi yang menunjukkan dengan meningkatnya asam stearat dapat meningkatkan pH meskipun tidak terlalu besar, sedangkan garis berwarna hitam yaitu TEA level rendah menunjukkan bahwa semakin tinggi level asam stearat maka dapat menurunkan pH. Nilai pH sediaan dipengaruhi oleh jumlah emulgator yang digunakan. Semakin banyak asam stearat maka pH akan menjadi rendah karena banyaknya gugus asam yang terkandung pada asam stearat, sedangkan semakin banyak trietanolamin akan menyebabkan pH menjadi tinggi karena keberadaan gugus basa yang terkandung dalam trietanolamin.

4. Daya Melekat

Dokumen yang terkait

Pengaruh Penambahan Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia X Mangostana L.) Terhadap Nilai Spf Krim Tabir Surya Kombinasi Avobenson Dan Oktil Metoksisinamat

4 100 106

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn.) pada bakteri Streptococcus mutans sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar dengan Metode Dilusi In Vitro

6 111 48

Pengaruh Ekstrak Kulit Manggis (Garcinia mangostana L.) terhadap Gambaran Histopatologis Lambung Tikus (Rattus norvegicus L.) Jantan yang Dipapari Kebisingan

2 103 56

Daya Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana L) Terhadap Porphyromonas Gingivalis Sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar (In Vitro)

3 81 67

Daya Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Fusobacterium nucleatum sebagai Bahan Alternatif Medikamen Saluran Akar secara in Vitro

8 89 59

Efek Antibakteri Ekstrak Etanol Kulit Buah Manggis (Garcinia mangostana L) terhadap Enterococcus faecalis sebagai Bahan Medikamen Saluran Akar (Secara In Vitro)

2 96 63

OPTIMASI FORMULA GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) MENGGUNAKAN HPMC SEBAGAI Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen G

0 5 17

OPTIMASI FORMULA GEL ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn.) MENGGUNAKAN HPMC Optimasi Formula Gel Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis(Garcinia mangostana Linn.) Menggunakan HPMC Sebagai Gelling Agent dan Propilen Glikol Se

0 3 13

OPTIMASI FORMULA KRIM ANTIBAKTERI EKSTRAK KULIT BUAH MANGGIS (Garcinia mangostana Linn) MENGGUNAKAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Sebag

1 5 13

PENDAHULUAN Optimasi Formula Krim Antibakteri Ekstrak Kulit Buah Manggis (Garcinia Mangostana Linn) Menggunakan Asam Stearat Sebagai Emulgator Dan Trietanolamin Sebagai Alkalizing Agent Dengan Metode Desain Faktorial.

0 3 7