Indra Gautami, 2013 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Penelitian
Kelunturan karakter dan fondasi moral serta spiritual kehidupan bangsa sedang melanda pada bangsa Indonesia pada saat ini. Kita mendengar, melihat dan
menyaksikan betapa para pemuda, pelajar dan mahasiswa yang diharapkan menjadi tulang punggung bangsa telah terlibat dengan VCD porno, pelecehan
seksual, narkoba, geng motor dan perjudian. Contoh-contoh tersebut erat kaitannya dengan kualitas pendidikan dan kualitas sumber daya manusia,
menunjukkan bahwa karakter dan fondasi moral serta spirtual kehidupan bangsa ini mulai luntur. Tampak jelas bahwa negeri ini telah berubah menjadi negara
dagelan atau republik sandiwara yang dipimpin oleh para pejabat negara yang seperti tanpa beban menjadi terdakwa korupsi, kolusi dan nepotisme KKN.
Sehubungan dengan kondisi tersebut, seharusnya pendidikan dan tekonologi didayagunakan untuk mempengaruhi pola, dan sikap serta gaya hidup
masyarakat, guna meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraannya. Kurikulum 2013 yang merupakan pengembangan dari KTSP 2006 pun dituntut untuk
memperbaiki kondisi tersebut melalui pendidikan. Kurikulum ini lebih ditekankan pada pendidikan karakter yang bertujuan untuk meningkatkan mutu proses dan
hasil pendidikan yang mengarah pada pembentukan budi pekerti dan akhlak mulia peserta didik secara utuh, terpadu, seimbang, sesuai dengan standar kompetensi
lulusan pada setiap satuan pendidikan. Implementasi Kurikulum 2013 mulai dilaksanakan secara bertahap pada
bulan Juli 2013 di Kelas I, IV, VII, dan X. Salah satu perbaikan yang ada di Kurikulum ini adalah dengan adanya pendekatan scientific-approach, atau
pendekatan ilmiah yang diterapkan ke semua mata pelajaran termasuk PPKn. Melalui implementasi Kurikulum 2013 yang berbasis kompetensi sekaligus
Indra Gautami, 2013 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
berbasis karakter, diharapkan peserta didik mampu secara mandiri meningkatkan dan menggunakan pengetahuannya, mengkaji dan menginternalisasi serta
mempersonalisasi nilai-nilai karakter dan akhlak mulia sehingga terwujud dalam perilaku sehari-hari.
Keberhasilan implementasi Kurikulum 2013 tentunya sangat dipengaruhi oleh proses pembelajaran pada tiap satuan pendidikan. Dalam Permendikbud
nomor 103 tahun 2014 tentang pembelajaran pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dikatakan bahwa pembelajaran pada satuan pendidikan
diselenggarakan berbasis aktivitas dengan karakteristik: interaktif dan inspiratif; menyenangkan, menantang, dan memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi
aktif; kontekstual dan kolaboratif; memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian peserta didik; dan sesuai bakat, minat, kemampuan,
dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Pemahaman para pendidik dalam melakukan penilaian dalam proses
pembelajaran pun turut menjadi faktor dari keberhasilan Kurikulum 2013. Dalam permendikbud nomor 104 tahun 2014 tentang penilaian hasil belajar oleh pendidik
pada pendidikan dasar dan pendidikan menengah dikatakan bahwa acuan penilaian proses dalam pembelajaran Kurikulum 2013 menggunakan acuan
kriteria yang merupakan penilaian kemajuan peserta didik dibandingkan dengan kriteria capaian kompetensi yang ditetapkan. Untuk itu setiap satuan pendidikan
melakukan perencanaan pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran serta penilaian proses pembelajaran untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas
ketercapaian kompetensi lulusan. Sesuai dengan Standar Kompetensi Lulusan, sasaran pembelajaran
mencakup pengembangan ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dielaborasi untuk setiap satuan pendidikan. Ketiga ranah kompetensi tersebut
memiliki lintasan perolehan proses psikologis yang berbeda. Sikap diperoleh melalui aktivitas “menerima, menjalankan, menghargai, menghayati, dan
mengamalkan”. Pengetahuan diperoleh melalui aktivitas “mengingat, memahami,
Indra Gautami, 2013 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menerapkan, menganalisis, mengevaluasi, m encipta”. Keterampilan diperoleh
melalui aktivitas “mengamati, menanya, mencoba, menalar, menyaji, dan
mencipta”. Kompetensi dalam setiap tingkat kompetensi akan menjadi Kompetensi
Inti pada setiap kelas atau program. Kompetensi Inti merupakan tingkat kemampuan untuk mencapai Standar Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
seorang peserta didik pada setiap tingkat kelas atau program yang menjadi landasan pengembangan Kompetensi Dasar. Kompetensi inti dirancang seiring
dengan meningkatnya usia peserta didik pada kelas tertentu. Melalui kompetensi inti, integrasi vertikal berbagai kompetensi dasar pada kelas yang berbeda dapat
dijaga. Rumusan kompetensi inti menggunakan notasi sebagai berikut: 1.
Kompetensi Inti-1 KI-1 untuk kompetensi inti sikap spiritual; 2.
Kompetensi Inti-2 KI-2 untuk kompetensi inti sikap sosial; 3.
Kompetensi Inti-3 KI-3 untuk kompetensi inti pengetahuan; dan 4.
Kompetensi Inti-4 KI-4 untuk kompetensi inti keterampilan Proses belajar yang tercipta dari keterkaitan KI-3 dan KI-4 dapat
memberikan dampak pengiring nurturant effect tumbuhnya sikap spiritual yang dimaksud dalam KI-1 dan sikap sosial dalam KI-2. Penguasaan kompetensi KI-3
dan KI-4 serta dampak pengiring sebagaimana dimaksud dalam KI-1 dan KI-2, maka akan tercapai secara utuh kompetensi integrasi KI-1, KI-2, KI-3 dan KI-4
utuh menyeluruh. Oleh karena PPKn merupakan mata pelajaran yang bermuatan nilai dan moral, dimana kandungan KI-3 dan KI-4 sudah bermuatan nilai dan
moral dalam dimensi pengetahuan dan keterampilan, maka pembelajaran langsung KI-3 dan KI-4 secara otomatis akan menjadi dampak pengiring terhadap KI-1 dan
KI-2. Strategi pembelajaran sangat diperlukan dalam menunjang terwujudnya
seluruh kompetensi yang dimuat dalam Kurikulum 2013. Dalam arti bahwa
Indra Gautami, 2013 IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN PPKN KURIKULUM 2013 UNTUK MEMBINA KARAKTER
KEWARGANEGARAAN
Universitas Pendidikan Indonesia |
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kurikulum memuat apa yang seharusnya diajarkan kepada peserta didik, sedangkan pembelajaran merupakan cara bagaimana apa yang diajarkan bisa
dikuasai oleh peserta didik. Pelaksanaan pembelajaran didahului dengan penyiapan rencana pelaksanaan pembelajaran RPP yang dikembangkan oleh
guru baik secara individual maupun kelompok yang mengacu pada Silabus yang dibuat oleh pemerintah.
Peran guru terutama guru mata pelajaran PPKn untuk membina karakter kewarganegaraan peserta didik dalam menyelenggarakan pembelajaran yang
sesuai dengan standar proses pendidikan tahun 2013 sangat dibutuhkan. Dengan demikian, peneliti bermaksud untuk meneliti implementasi pembelajaran PPKn
Kurikulum 2013 dalam membina karakter kewarganegaraan, yang didalamnya terdapat penelitian mengenai bagaimana perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi
pembelajaran PPKn untuk membina karakter kewarganegaraan serta peranan dari stakeholder
pendidikan dalam mewujudkan hal tersebut.
1.2 Rumusan Masalah Penelitian