di daerah Denpasar Selatan maka tidak dipungkiri adanya prevalensi kejadian pneumonia pada balita.
Melihat banyaknya faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian pneumonia dan tingginya angka kematian akibat pneumonia pada balita, maka
strategi penanggulangann pneumonia penting dilakukan oleh setiap negara untuk mendukung tercapainya tujuan keempat dari Milenium Development Goals MDGS
tahun 2015 yaitu mengurangi kematian balita hingga 23 dari angka kematian tahun 1990. Angka kematian bayi-balita cenderung menetap dalam paruh waktu pertama
upaya pencapaian MDGS 2015. Upaya pencegahan dalam pemberatasan pneumonia pada anak yang
menderita pneumonia telah dilakukan oleh pemerintah Indonesia melalui upaya imunisasi dan non imunisasi. Program pengembangan imunisasi PPI yang meliputi
pemberian imunisasi difteri,pertusis,tetanus DPT, dan campak yang telah dilaksanakan pemerintah selama ini dapat menurunkan proporsi kematian balita
akibat pneumonia. Hal ini dapat dimengerti karena campak,difteri,dan pertussis merupakan penyakit penyerta pada pneumonoia. Upaya pencegahan non imunisasi
meliputi pemberian ASI eksklusif, pemberian nutrisi yang baik, perbaikan lingkungan hidup serta sikap hidup yang sehat Misnadiarly,2008.
1.2 Perumusan Masalah
Pneumonia merupakan salah satu penyebab kematian pada anak di seluruh dunia dan di negara berkembang termasuk di Indonesia World Health
Organization,2010. Di Bali merupakan provinsi nomor dua dengan kejadian pneumonia tertinggi di Indonesia pada tahun 2007 sebesar 11,1 Kemenkes
RI,2010. Denpasar merupakan kabupatenkota dengan cakupan pneumonia tertinggi nomor empat di Bali sebesar 18,73, sedangkan penyakit pneumonia pada tahun
2013 di Bali terdeteksi terdapat 6.944 balita atau 17,07 dari total balita di Bali yang mencapai 406.698 orang terserang penyakit tersebut. Oleh karena itu adapun
perumusan masalah yang dapat diangkat yaitu “determinan pneumonia pada balita di puskesmas wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan tahun 2015
?”
1.3 Pertanyaan Penelitian
Adapun pertanyaan penelitian sebagai berikut : 1.
Bagaimana hubungan imunisasi campak terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan
2. Bagaimana hubungan riwayat pemberian vitamin A terhadap kejadian
pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan 3.
Bagaimana hubungan asi ekslusif terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan
4. Bagaimana hubungan BBLR terhadap kejadian pneumonia pada balita di
wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan 5.
Bagaimana hubungan kepadatan hunian rumah terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan
6. Bagaimana hubungan paparan asap rokok terhadap kejadian pneumonia
pada balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan 7.
Bagaimana hubungan keberadaan sirkulasi udara jendela didalam rumah terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas
Denpasar Selatan 8.
Bagaimana hubungan pengetahuan ibu terhadap kejadian pneumonia pada balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan
9. Bagaimana hubungan pendidikan ibu terhadap kejadian pneumonia pada
balita di wilayah kerja Puskesmas Denpasar Selatan
1.4 Tujuan Penelitian