Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

Wisma Gelar Kharisma, 2014 STUDI TENTANG GERAK DASAR SISWA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEBUGARAN JASMANI DI SDN CITRASARI LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh orang dewasa untuk membantu individu ke arah kemandirian dalam arti bisa bertanggung jawab secara pribadi maupun sosial. Proses pendidikan memerlukan waktu yang panjang bertahun-tahun bahkan berpuluh-puluh tahun, sehingga diperlukan pengorbanan dan kesabaran.Proses pembelajaran yang ditanamkan di sekolah sejak dini merupakan salah satu kebutuhan yang sangat penting bagi kecerdasan bangsa untuk kehidupan peserta didik di masa yang akan datang. Pendidikan dasar merupakan salah satu jenjang pendidikan yang bertujuan untuk mengembangkan sikap dan memberikan pengetahuan dan keterampilan dasar yang diperlukan untuk hidup di masyarakat dan mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya termasuk di dalamnya pembekalan lewat pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan. Proses pendidikan atau pembinaan sumber daya manusia orientasinya tidak lepas dari menciptakan generasi yang mandiri yang meliputi aspek kognitif, afektif, dan psikomotor seperti dikemukakan oleh Disman, 1990 dalam Hanif, 2009:60 yaitu : Pendidikan jasmani merupakan bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, bertujuan untuk mengembangkan aspek kebugaran jasmani, keterampilan gerak, keterampilan berfikir kritis, keterampilan sosial, penalaran, stabilitas emosional, tindakan moral, pola hidup sehat dan pengenalan lingkungan bersih melalui aktivitas jasmani terpilih yang direncanakan secara sistematis dalam rangka mencapai tujuan pendidikan. Tujuan pendidikan jasmani yang mulia tersebut bisa disampaikan dalam proses pembelajaran, program penjas di sekolah haruslah diarahkan pada upaya pengembangan pribadi anak secara menyeluruh sesuai dengan konsep di atas. Bagian dari tujuan pendidikan jasmani yang perlu dikembangkan salah satunya adalah pengembangan aspek gerak dasar yang juga sangat penting dikedepankan dalam pembelajaran penjas sebagai bekal mempersiapkan anak Wisma Gelar Kharisma, 2014 STUDI TENTANG GERAK DASAR SISWA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEBUGARAN JASMANI DI SDN CITRASARI LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk mengarungi kehidupannya di masa kini dan masa depannya. Sukintaka 1992:16 memberikan pengertian tentang kemampuan dasar gerak yaitu “Kemampuan seseorang dalam melakukan gerak, baik gerak untuk keperluan sehari-hari, maupun gerak yan g mendasari gerak berolahraga.” Dengan peningkatan gerak dasar anak melalui kegiatan bermain di sekolah sangat memberikan kontribusi terhadap peningkatan dasar gerak anak. Hal ini dijelaskan Sukintaka 1992:16 yaitu : Anak bermain akan meningkatkan dasar gerak mereka. Dasar gerak yang baik akan meningkatkan fungsi organ tubuh menjadi baik, berarti anak mengalami perkembangan dalam melakukan tugas-tugas gerak. Kalau fungsi organ tubuh menjadi baik, berarti anak mengalami proses perkembangan motorik. Siswa sekolah dasar bukanlah miniatur orang dewasa, kemampuan mereka sungguh berbeda seperti kebutuhan, minat, dan kemampuan, mereka mempunyai kekhasan dalam bersikap, sehingga arah pembelajaranpun harus bersifat menyeluruh, seperti dijelaskan Christopher Hickey 1995 dalam Lutan 19961997:6 yaitu : Pendekatan menyeluruh dalam pendidikan jasmani terbukti mempunyai pengaruh yang berarti terhadap tingkat kemampuan dan sikap dalam jangka waktu yang lama dalam diri siswa yang belajar dibandingkan dengan yang secara khusus hanya dikonsentrasikan pada atletik atau senam saja. Dalam kaitan ini pemberian spesialisasi cabang olahraga terlalu dini secara pedagogik sesungguhnya kurang menguntungkan bagi pribadi anak. Dari kutipan diatas dapat disimpulkan bahwa untuk pembelajaran pendidikan jasmani di SD bukan untuk belajar spesialisasi cabang olahraga melainkan untuk pembelajaran gerak dasar siswa. Sekolah sebagai institusi yang bertanggung jawab dalam mengembangkan potensi-potensi anak, yang perlu dikelola dengan baik oleh seorang guru melalui kolaborasi dengan berbagai pihak di lingkungan sekolah maupun di lingkungan luar sekolah, sehingga tersedia suatu lingkungan belajar yang memungkinkan Wisma Gelar Kharisma, 2014 STUDI TENTANG GERAK DASAR SISWA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEBUGARAN JASMANI DI SDN CITRASARI LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu siswa banyak terlibat dalam tugas-tugas penting untuk bergerak dan belajar melalui gerak, sehingga tercipta pengkayaan perbendaharaan gerak anak yang lebih luas. Memperkaya gerak anak di sekolah dasar haruslah menyeluruh dengan kegiatan yang bisa meningkatkan hasrat untuk bergerak dan menjangkau wawasan ke masa depan, hal tersebut dijelaskan Lutan 19961997:6: Penerapan pendidikan jasmani secara menyeluruh dengan bentuk-bentuk kegiatan yang dimodifikasi tampaknya akan menjadi pendekatan alternatif pengajaran pendidikan jasmani yang sesuai dan perlu dipertimbangkan pada masa sekarang dan masa mendatang di Indonesia. Penerapan pembelajaran yang dimodifikasi bisa dilakukan untuk mengembangkan aspek gerak dasar anak seperti gerak lokomotor, non lokomotor maupun manipulatif. Aspek inilah yang harus dikembangkan untuk mempersiapkan anak dalam menghadapi kehidupannya melalui media permainan tetapi implementasi permainan dipilih haruslah hati-hati, hal ini sesuai dengan pendapat Suparlan, dkk. 2010:13 yaitu : “Permainan haruslah hati-hati dipilih dan dimplementasikan dengan mengkaitkan kemampuan gerak lokomotor, manipulatif, dan stabilitas non lokomotor.” Melalui aspek-aspek ini akan berkembang pada penghalusan gerak yang sangat bermanfaat bagi aktivitas siswa dalam kehidupannya seperti bisa ikutserta dalam berbagai permainan, olahraga, dan aktivitas sehari-hari. Dengan melatih siswa dengan berbagai aktivitas gerak dasar, akan mengantarkan siswa semakin terampil dalam kehidupannya. Hal ini dijelaskan Lutan dan Toho 2001:22 yaitu : Pelaksanaan tugas gerak merupakan jantung pendidikan jasmani di SD. Yang diutamakan adalah pengembangan dan kemudian penghalusan keterampilan gerak dasar untuk kemudian menjadi dasar pelaksanaan olahraga atau kegiatan rekreasi. Konsentarsi pelaksanaan tugas gerak adalah untuk memperkaya perbendaharaan gerak anak. Atas dasar keadaan itulah, anak semakin trampil. Pengembangan domain psikomotorik haruslah berorientasi pada taraf perkembangan dan pertumbuhan anak, yang berlandaskan pada aspek pengajaran Wisma Gelar Kharisma, 2014 STUDI TENTANG GERAK DASAR SISWA DALAM HUBUNGANNYA DENGAN KEBUGARAN JASMANI DI SDN CITRASARI LEMBANG Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mencerminkan prinsip kesesuaian dengan asas developmentally appropirate practice DAP atau keselarasan dengan tahap perkembangan anak yang mengarah pada partisipasi penuh dan menyeluruh, sehingga akan menggiring anak pada hasil belajar yang lebih baik. Penggalian data tentang pengembangan aktivitas gerak dasar seperti gerak lokomotor, manipulatif, dan stabilitas bagi siswa sangatlah penting dilakukan karena dapat mendukung pada keterampilan gerak yang berkaitan dengan olahraga. Pengembangan aktivitas gerak dasar siswa bila dikaitkan proses pembelajaran penjas dengan pengembangan kebugaran jasmani siswa penting, Dauer and Pangrazy 1992 dalam Mahendra 2008:20 penyataaan bahwa “Pembelajaran penjas bisa memberikan sumbangan dalam meningkatkan kebugaran jasmani dan kesehatan ”. Oleh sebab itu peran guru sangat penting bagaimana menciptakan proses pembelajaran yang bisa membangkitkan minat siswa untuk aktif bergerak, bukan hanya aktif di lingkungan sekolah saja dalam pelajaran intrakurikuler penjas saja, tetapi bisa melakukannya dalam waktu senggangnya. Dari permasalahan tersebut, maka peran guru dalam pembelajaran penjas sangat penting sekali, salah satunya bagaimana memilih kegiatan yang cocok untuk membangkitkan minat siswa sehingga bisa meningkatkan pengembangan budaya gerak yang pada akhirnya bermuara pada peningkatan kebugaran jasmani. Dari alasan-alasan di atas, mendorong penulis untuk meneliti lebih dalam lagi tentang gerak dasar siswa dalam hubungannnya dengan kebugaran jasmani di SDN Citrasari Kecamatan Lembang.

B. Identifikasi dan Rumusan Masalah Penelitian