Pengertian Kiai Tinjauan Tentang Peranan Kiai

23

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Tentang Peranan Kiai

1. Pengertian Kiai

Kiai adalah orang yang memiliki ilmu agama islam plus amal dan akhlak yang sesuai dengan ilmunya 27 Menurut Saiful Akhyar Lubis menyatakan bahwa kiai adalah tokoh sentral dalam suatu pondok pesantren, maju mundurnya pondok pesantren ditentukan oleh wibawa dan kharisma sang kiai. Karena itu, tidak jarang terjadi, apabila sang Kiai dalam salah satu pondok pesantren wafat, maka pondok pesantren tersebut merosot karena Kiai yang menggantikanya tidak sepopuler Kiai yang telah wafat itu 28 Menurut Abdullah ibnu Abbas, Kiai adalah orang orang yang mengetahui bahwa Allah SWT adalah Dzat yang berkuasa atas segala sesuatu. 29 Menurut Maraghir Mustafa al-maraghi, Kiai adalah orang yang mengetahui kekuasaan dan keagungan Allah SWT sehingga mereka takut melakukan perbuatan maksiat. Menurut Sayyid Quth mengartikan bahwa Kiai adalah orang orang yang memikirkan dan menghayati ayat ayat Allah yang mengagumkan sehingga mereka dapat mencapai ma’rifatullah secara hakiki. 27 Munawar Fuad dan Mastuki, Menghidupkan Ruh Pemikiran KH. Ahmad Siddiq, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2002, h. 101. 28 Saiful Akhyar Lubis, Konseling Islami Kiai dan Pesantren, Yogyakarta: Elsaq Press, 2007, h. 169. 29 Hamdan Rasyid, Bimbingan Ulama Kepada Umara dan Umat, Jakarta: Pustaka Beta, 2007, h. 18. 24 Menuru Nurhayati Djamas bahwa Kiai adalah sebutan untuk tokoh ulama atau tokoh yang memimpin pondok pesantren 30 Sebutan Kiai sangat populer digunakan di kalangan komunitas santri. Kiai merupakan elemen yang sentral dalam kehidupan pesantren, tidak saja karena Kiai yang menjadi penyangga utama kelangsungan sistem pendidikan di pesantren, tetapi juga karena sosok Kiai merupakan cerminan dari nilai yang hidup di lingkungan komunitas santri. Kedudukan dan pengaruh Kiai terletak pada keutamaan yang dimiliki pribadi Kiai, yaitu penguasaan dan kedalaman ilmu agama, kesalehan yang tercermin dalam sikap dan prilakunya sehari hari yang sekaligus mencerminkan nilai nilai yang hidup dan menjadi ciri dari pesantren seperti ikhlas, tawadhu‟, dan orientasi kepada kehidupan ukhrowi untuk mencapai riyadhah. Seorang pendidikKiai mempunyai kedudukan layaknya orang tua dalam sikap kelemah lembutan terhadap murid muridnya, dan kecintaanya terhadap mereka. Dan ia bertanggung jawab terhadap semua muridnya dalam prihal kehadiran Kiai. Sebagaimana R asulullah SAW bersabda : Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap kalian akan dimintai pertanggung jawaban atas kepemimpinanya.” HR. Mutafaq Alaih 31 Menurut Sayyid Abdullah bin Alawi Al-Hadad dalam kitabnya An Nashaihud Diniyah mengemukakan sejumlah kriteria atau ciri ciri Kiai diantaranya ialah: Dia takut kepada Allah, bersikap Zuhud pada dunia, merasa 30 Nurhayati Djamas, Dinamika Pendidikan Islam di Indonesia Pasca Kemerdekaan, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2008, h. 55. 31 Muhammad Nashiruddin Al-Albani, Ringkasan Shahih Muslim Jilid 2, Jakarta: Pustaka Azzam, 2006, h. 8. 25 cukup qana‟ah dengan rezeki yang sedikit dan menyedekahkan harta yang berlebih dari kebutuhan dirinya. Kepada masyarakat dia suka memberi nasehat, beramar ma‟ruf nahi munkar dan menyayangi mereka serta suka membimbing kearah kebaikan dan mengajak pada hidayah. Kepada mereka ia juga bersikap tawadhu‟, berlapang dada dan tidak tamak pada apa yang ada pada mereka serta tidak mendahulukan orang kaya dari pada orang miskin. Dia sendiri selalu bergegas melakukan ibadah, tidak kasar sikapnya, hatinya tidak keras dan akhlaknya baik 32 Didalam Shahih Muslim disebutkan dari Ibnu Mas‟ud ra, dia berkata. Rasulullah SAW bersabda yang artinya “Tidak akan masuk surga orang yang didalam hatinya ada kesombongan meskipun seberat Zarah HR. Muslim. 33 Menurut Munawar Fuad Noeh menyebutkan ciri ciri Kiai diantaranya yaitu: a. Tekun beribadah, yang wajib dan yang sunnah b. Zuhud, melepaskan diri dari urusan dan kepentingan materi duniawi c. Memiliki Ilmu akhirat, ilmu agama dalam kadar yang cukup d. Mengerti kemaslahatan masyarakat, peka terhadap kepentingan umum e. Mengabdikan seluruh ilmunya untuk Allah SWT, niat yang benar dalam berilmu dan beramal. 34 32 A.Mustofa Bisri, Percik Percik Keteladanan Kiai Hamid Ahmad Pasuruan, Rembang: Lembaga Informasi dan Studi Islam Yayasan Ma‟had as-Salafiyah, 2003, h. 26. 33 Ibnu Qayyim Al-Jauziyah, Madarijus Salikin Pendakian Menuju Allah Penjabaran Kongkret Iyyaka Na’budu Waiyyaka Nasta’in,terj. Kathur Suhardi, Jakarta: Pustaka Al- Kausar, 2006, h. 264. 34 Munawar Fuad Noeh dan Mastuki, Op.Cit. h. 102. 26 Menurut Imam Ghazali membagi ciri ciri seorang Kiai diantaranya yaitu: 35 a. Tidak mencari kemegahan dunia dengan menjual ilmunya dan tidak memperdagangkan ilmunya untuk kepentingan dunia. Prilakunya sejalan dengan ucapanya dan tidak menyuruh orang berbuat kebaikan sebelum ia mengamalkanya. b. Mengajarkan ilmunya untuk kepentingan akhirat, senantiasa dalam mendalami ilmu pengetahuan yang dapat mendekatkan dirinya kepada Allah SWT, dan menjauhi segala perdebatan yang sia sia. c. Mengejar kehidupan akhirat dengan mengamalkan ilmunya dan menunaikan berbagai ibadah d. Menjauhi godaan penguasa jahat e. Tidak cepat mengeluarkan fatwa sebelum ia menemukan dalilnya dari Al- Qur‟an dan As-Sunnah. f. Senang kepada setiap ilmu yang dapat mendekatkan diri kepada Allah SWT. Cinta kepada musyahadah ilmu untuk menyingkap kebesaran Allah SWT, muraqabah ilmu untuk mencintai perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya, dan optimis terhadap rahmat-Nya. g. Berusaha sekuat kuatnya mencapai tingkat haqqul-yakin. h. Senantiasa khasyyah kepada Allah, takzim atas segala kebesaran-Nya, tawadhu‟, hidup sederhana, dan berakhlak mulia terhadap Allah maupun sesamanya. 35 Ibid. h. 57. 27 i. Menjauhi ilmu yang dapat membatalkan amal dan kesucian hatinya j. Memiliki ilmu yang berpangkal di dalam hati, bukan diatas kitab. Ia hanya taklid kepada hal hal yang telah diajarkan Rasulullah saw. Disamping kita mengetahui beberapa kriteria atau ciri ciri seorang Kiai diatas, adapun tugas dan kewajiban Kiai Menurut Hamdan Rasyid 36 bahwa Kiai mempunyai tugas diantaranya adalah: Pertama, Melaksanakan tablikh dan dakwah untuk membimbing umat. Kiai mempunyai kewaiban mengajar, mendidik dan membimbing umat manusia agar menjadi orang orang yang beriman dan melaksanakan ajaran islam. Kedua, Melaksanakan amar ma’ruf nahi munkar. Seorang Kiai harus melaksanakn amar ma’ruf nahi munkar, baik kepada rakyat kebanyakan umat maupun kepada para pejabat dan pengusaha Negara umara, terutama terhadap masyarakat. Ketiga, Memberikan contoh dan teladan yang baik kepada masyarakat Para Kiai harus konsekuen dalam melaksanakan ajaran islam untuk diri mereka sendiri maupun keluarga, saudar saudara, dan sanak familinya. Salah satu penyebab keberhasilan dakwah Rasulullah SAW adalah karena beliau dapat dijadikan teladan bagi umatnya. Sebagaimana difirmankan dalam surat Al-Ahzab 21 : 36 Hamdan Rasyid, Op.Cit, h. 22 28 Artinya : Sesungguhnya telah ada pada diri Rosulullah itu suri teladan yang baik bagimu yaitu bagi orang orang yang mengharap rahmat Allah dan kedatangan hari kiamat dan dia banyak menyebut Allah. QS.Al-Ahzab : 21 37 Keempat, Memberikan penjelasan kepada masyarakat terhadap berbagai macam ajaran Islam yang bersumber dari al- Qur’an dan al-Sunnah. Para Kiai harus menjelaskan hal hal tersebut agar dapat dijadikan pedoman dan rujukan dalam menjalani kehidupan. Kelima, Memberikan solusi bagi persoalan persoalan umat. Kiai harus bisa memberi keputusan terhadap berbagai permasalahn yang dihadapi masyarakat secara adil berdasarkan al- Qur’an dan al- Sunnah. Keenam, Membentuk orientasi kehidupan masyarakat yang bermoral dan berbudi luhur. Dengan demikian, nilai nilai agama Islam dapat terinternalisasi ke dalam jiwa mereka, yang pada akhirnya mereka memiliki watak mandiri, karakter yang kuat dan terpuji, ketaatan dalam beragama, kedisiplinan dalam beribadah, serta menghormati sesama manusia. Ketujuh, Menjadi rahmat bagi seluruh alam terutama pada masa masa kritis seperti ketika terjadi ketidak adilan, pelanggaran terhadap hak asasi manusia HAM, bencana yang melanda manusia, perampokkan, pembunuhan, pencurian yang terjadi dimana mana, sehingga umatpun merasa diayomi, tenang, bahagia, dan sejahtera dibawah bimbinganya. 37 Departemen Agama RI, Al- Qur’an dan Terjemahnya, Semarang: Diponegoro, 2000, h. 336. 29

2. Peran Kiai dalam Pesantren, Masyarakat dan Santri

Dokumen yang terkait

Perbandingan Tingkat kepatuhan Santri Terhap Kiai antara santri Pondok Pesantren Modern dan santri pondok peantren Tradisional(Salafi)

0 13 118

Efektifitas metode bimbingan agama dalam membina akhlak remaja di Pondok Pesantren Nurul Hidayah Pusat Leuwisadeng Bogor

3 45 108

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 4

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 2 4

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 10

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 24

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 29

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 1 44

STRATEGI PEMBELAJARAN KIAI PESANTREN DALAM MEMBENTUK AKHLAK SANTRI DI PONDOK PESANTREN MANBAU’UL ‘ULUM TUNGGULSARI KEDUNGWARU TULUNGAGUNG - Institutional Repository of IAIN Tulungagung

0 0 16

PERANAN PONDOK PESANTREN DALAM PEMBINAAN AKHLAK REMAJA

0 0 15