121 ibadah amaliah. Penyebaran dan pewarisan ilmu, pembinaan akhlak,
pendidikan beramal, pemimpin, serta menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi oleh santri”. Peran Kiai sebagai pendidik terutama dalam
memberi contoh untuk melaksanakn perbuatan baik dan meninggalkan perbuatan yang buruk kepada para santrinya. Lebih lanjut ustad Imam
menjelaskan bahwa Kiai adalah sebagai pendidik, nampak dari pola hidup keseharianya yang senantiasa dijadikan cerminan oleh para
santrinya. Dengan sikap teladanya yang selalu berada pada jalur amar ma‟ruf nahi munkar, baik melalui perkataan, maupun perbuatan. Dengan
demikian, peran seorang Kiai dalam pesantren adalah sesuatu yang tidak bisa dihindari karena Kiai merpakan unsur dari sebuah pesantren.
3. Kiai sebagai orang tua yang kedua bagi santri
Kiai di pesantren bisa menempatkan diri dalam dua karakter, yaitu sebagai model dan sebagai terapis. Sebagai model, Kiai adalah panutan
dalam setiap tingkah laku dan tindak tanduknya, bagi anak usia 7-12 tahun hal ini mutlak dibutuhkan karena Kiai adalah pengganti orang
taua yang tinggal di tempat yang berbeda. Dalam pesantren dengan jumlah santri yang banyak diperlukan jumlah ustad yang bisa
mengimbangi banyaknya santri sehingga setiap santri akan mendapatkan perhatian penuh dari seorang ustad. Jika rasio keberadaan santri dan
ustad tidak seimbang, maka dikhawatirkan ada santri santri yang lolos dari pengawasan dan mengambil orang yang tidak sebagai model.
122 Sebagai terapis, Kiai memiliki pengaruh terhadap kepribadian dan
tingkah laku sosial santri. Semakin intensif seorang ustad terlibat dengan santrinya maka semakin besar pengaruh yang bisa diberikan.
Ustad bisa menjadi agen kekuatan dalam mengubah prilaku dari yang tidak diinginkan menjadi prilaku tertentu yang diinginkan. Akan sangat
bagus jika anak dapat belajar dari sumber yang bervariasi, dibandingkan hanya belajar dari sumber tunggal. Oleh sebab itu Kiai sebagai orang tua
kedua di pesantren perlu memberikan batas dalam segi bertingkah laku, dan memerlukan pendekatan-pendekatan tertentu. Bagi pesantren dalam
mendidik para santrinya setidaknya ada enam metode yang diterapkan dalam membentuk prilaku santri, yakni a Metode keteladanan Uswah
Hasanah, b Latihan dan pembiasaan, c Mengambil pelajaran Ibrah, d Nasehat Mauidzah, e Kedisiplinan, f Pujian dan hukuman Trghib
wa Tahzib.
142
4. Kiai sebagai pemimpin
Kiai mempunyai pengaruh yang besar dalam bidang sosial, hal ini terjadi sejak ada dan berkembang hingga saat ini. Pengaruh Kiai masih
dirasakan oleh masyarakat bahkan bertambah luas dalam kehidupan masyarakat bernegara. Imran Arifin mengatakn bahwa: “ Secara umum
keberadaan Kiai hanya dipandang sebagai pemimpin informal informal
142
Wawancara Dengan Ustad Zakiri S.Pd.I pada tanggal 30 januari 2016 di Pesantren Walisongo.
123 leader, tetapi Kiai dipercayai memiliki keunggulan baik secara moral
maupun sebagai seorang alim. Pengaruh Kiai diperhitungkan baik oleh pejabat-pejabat nasional maupun oleh masya
rakat umum”.
5. Kiai Sebagai Mubaligh