87
BAB IV PENYAJIAN DATA LAPANGAN DAN ANALISA DATA
A. Deskripsi Lokasi Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdiririnya MTs Plus Walisongo Kotabumi
Pendidikan merupakan masalah yang sangat penting bagi setiap bangsa, terlebih bagi bangsa yang sedang membangun dan penddidikan itu merupakan
kerja sama yang tidak pernah usai. Maka dari itu kita mengolah azas pendidikan yaitu dikenal dengan istilah
“life long education” pendidikan seumur hidup, baik dengan cara formal maupun non formal, atau dengan kata lain bahwa
pendidikan itu tidak akan mempunyai batas waktu. Dengan azas itulah kita mempunyai hak untuk memperoleh pendidikan
terutama bagi bangsa Indonesia yang tentunya diukur dengan kemampuan masing-masing.Yang mana pendidikan itu menjadi tanggung jawab keluarga,
masyarakat dan pemerintah. Sedangkan dalam pelaksanaan ketiga unsur tersebut perlu menjalin kerjasama demi suksesnya tujuan yang dikehendaki dapat
tercapai. Mengingat selalu bertambahnya anak usia sekolah, maka keperluan
masyarakat dalam dunia pendidikan akan semakin meningkat pula, terutama pendidikan agama tingkat Tsanawiyah MTs atau sederajat. Oleh karena itu
pemerintah memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk bersama-
88 sama berusaha dalam pengadaan sarana pendidikan dalam rangka turut serta
mencerdaskan kehidupan bangsa. Pondok pesantren walisongo didirikan pada pertengahan tahun 1993 oleh
seorang santri alumni dari pondok pesantren Mahir Al-Riyadl ringin agung kediri jawa timur yaitu bernama Muhammaad Noer Qomaruddin dengan dukungan
tokoh masyarakat setempat seperti H.M Ridho Dinata Mantan Anggota DPRD Lampung utara, Drs.H.Rohimat Aslan mantan KANDEPAG Lampung Utara
dan mantan Wakil Bupati Lampung Utara dan tokoh-tokoh lainya. Pada mulanya pendidikan di pondok pesantren walisongo hanya madrasah
diniyah saja dengan materi kitab kitab kuning yang menjadi materi pembelajaran yang diajarkan pada saat itu. Mengingat kepentingan umat yang tidak hanya
pandai ilmu agama saja, namun ilmu intelektual umum juga diperlukan, maka pondok pesantren walisongo juga mendirikan sebuah pendidikan formal
setingkat SLTP yang kemudian diberi nama dengan madrasah tsanawiyah plus walisongo MTs Plus Walisongo. Tiga tahun kemudian 2004 berdiri lagi
madrasah aliyah plus walisongo MA Plus Walisongo. Kemudian pada tahun 2007 pondok pesantren Walisongo mendirikan
sebuah perguruan tinggi akademi kebidanan an nur husada, yang merupakan AKBID pertama yang ada dilingkungan pesantren di lampung. Disamping itu
pondok pesantren juga memiliki bimbingan ibadah haji KBIH Hajar aswad sejak tahun 2004. Setelah beberapa tahun berjalan, kemudian pesantren
menambah satu tingkat pendidikan lagi, yaitu SDIT Ad-Dzikro. Dimana para
89 siswa siswi yang belajar adalah sebagian dari kalangan masyarakat desa,
sehingga para siswa banyak yang tidak mukim di asrama. Kemudian pada tahun 20014 dibuka SMK Cendekia Husada. Hingga saat ini jumlah semua santri yang
ada di pondok pesantren Walisongo Kotabumi Lampung Utara mulai dari tingkatan yang paling dasar hingga perguruan tinggi SDIT Az-zikro, Mts Plus
Walisongo, MA plus Walisongo SMK Cendekia Husada dan AKBID An-nur Husada mencapai 1000 orang santri. Dari hasil kerja Panitia, maka terkumpulah
sebanyak 43 orang murid yang dibagi menjadi dua kelas, yaitu Kelas 1.A dan 1.B, dengan lima orang tenaga guru dan administrasi, sedangkan tempat
belajarnya masih
numpang, namun
sekarang telah
menjadi milik
sendiri.Semenjak berdirinya sampai sekarang, telah terjadi 6 kali pergantian Kepala Madrasah.
Tabel 4 Keadaan Pimpinan Pondok Pesantren Walisongo Lampung Utara
Tahun 2005-2016 No
Nama Jabatan
1 KH. Drs. M. Noerullah Qomaruddin AS., MH
Pengasuh Ponpes 2
H. M. Imam Khoirul Khuda, M. Pd.I Ka. MA