Uji Hipotesis Tehnik Analisis Data
Uji F dilakukan untuk mengetahui fit model regresi. Pengujian ini menggunakan α = 0,05. Apabila nilai F
hitung
F
tabel
α;k-1;n-k atau nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi fit dan variabel independennya secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependennya Ghozali, 2010:98. Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali,
2009: 87. E.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Gaya kepemimpinan dengan koefisien regresi sebesar -0,235, diperoleh t
hitung
sebesar -1,366 dengan t
tabel
sebesar 2,048. sehingga t
hitung
t
tabel
berarti H
1
diterima, bahwa Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini disebabkan karena Gaya kepemimpinan
yang terlalu otoriter sehingga membuat kinerja pegawai Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menjadi menurun.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tidak konsistensi yang dilakukan Mufarrohah,dkk 2013 menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
positif terhdapa kinerja pegawai. 2.
Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Uji t yang menyatakan koefisien regresi untuk variabel Kedisiplinan sebesar -0,634, diperoleh t
hitung
sebesar -2,152 dengan t
tabel
sebesar 2,048 sehingga t
hitung
t
tabel
berarti H
1
diterima, bahwa Kedisiplinan berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini disebabkan karena kedisiplinan
yang semakin tinggi akan membuat Kinerja Pengelola Keuangan Daerah semakin menurun.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya konsistensi yang dilakukan Bonar,dkk 2014 menyebutkan bahwa disiplin kerja berpengaruh positif terhadap
prestasi kerja Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolan Keuangan dan Kekayaan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah.
3. Pengaruh Budaya Organisasi berpengaruh terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan
Daerah Budaya Organisasi dengan koefisien regresi sebesar 0,411 diperoleh t
hitung
sebesar 1,581 dengan t
tabel
sebesar 2,048. sehingga t
hitung
t
tabel
berarti H
1
diterima, variabel Budaya Organisasi tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja
Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini berarti budaya organisasi yang diterapkan di dalam Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah tidak dapat
menunjang kinerja pegawai dengan saling terbuka satu sama lain dan kerja sama antar bidang tidak terjalin dengan baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan tidak adanya konsistensi yang dilakukan Mufarrohah,dkk 2013 menyatakan bahwa budaya organisasi berpengaruh positif
terhadap kinerja pegawai. 4.
Pengaruh Motivasi terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Motivasi dengan koefisien regresi sebesar 1,060 diperoleh t
hitung
sebesar 4,428 dengan t
tabel
sebesar -2,048. sehingga t
hitung
t
tabel
berarti H
1
diterima, variabel Motivasi berpengaruh positif terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan
Daerah. Hal ini berarti motivasi atau dorongan yang di berikan dapat meningkatkan kinerja pegawai Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Aset
Daerah. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya konsistensi yang dilakukan
Bonar,dkk 2014 menyebutkan bahwa motivasi berpengaruh secara positif terhadap prestasi kerja Pegawai Dinas Pendapatan, Pengelolaan Keuangan dan
Kekayaan Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah. Penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Wardono 2011 dan Cahyono 2012.
5. Pengaruh Komitmen Organisasi pengaruh terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan
Daerah Komitmen Organisasi dengan koefisien regresi sebesar 0,083 diperoleh
t
hitung
sebesar 0,397 dengan t
tabel
sebesar -2,048. sehingga t
hitung
t
tabel
berarti H
1
diterima, variabel Komitmen Organisasi tidak berpengaruh negatif terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini berarti komitmen organisasi atau
keterikatan afektif di dalam organisasi masih belum bisa menunjukkan kinerja yang baik.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tidak konsistensi yang dilakukan Mufarrohah,dkk 2013 menyebutkan bahwa komitmen organisasi berpengaruh
negatif terhadap kinerja pegawai.