3. Uji Hipotesis
Uji Analisis Regresi Linier Berganda Pengujian analisis regresi linier berganda dilakukan dengan menggunakan
sofware SPSS versi 21. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh dari gaya kepemimpinan, kedisiplinan, budaya organisasi, motivasi, dan komitmen organisasi
terhadap kinerja pengelola keuangan daerah kabupaten Wonogiri. Alat pengujian yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis model
regresi berganda diformulasikan sebagai berikut : KP = a + b
1
GK + b
2
KD + b
3
BO + b
4
MO + b
5
KO + e
Dimana : KP
= Kinerja pengelola keuangan daerah a
= Konstanta b
1
-b
5
= Koefisien regresi GK
= Gaya kepemimpinan KD
= Kedisiplinan BO
= Budaya organisasi MO
= Motivasi KO
= Komitmen organisasi e
= error Uji Signifikan Parameter Individual Uji Statistik t
Menurut Ghozali 2009: 88, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam
menerangkan variabel dependen. Uji signifikan simultan uji statistik F
Uji F dilakukan untuk mengetahui fit model regresi. Pengujian ini menggunakan α = 0,05. Apabila nilai F
hitung
F
tabel
α;k-1;n-k atau nilai signifikan F lebih kecil dari 0,05. Maka model regresi fit dan variabel independennya secara
simultan berpengaruh terhadap variabel dependennya Ghozali, 2010:98. Koefisien determinasi R
2
Koefisien determinasi R
2
pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi
adalah antara nol dan satu. Nilai R
2
yang kecil berarti kemampuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang
mendekati satu berarti variabel-variabel independen memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen Ghozali,
2009: 87. E.
PEMBAHASAN
1. Pengaruh Gaya Kepemimpinan terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah
Gaya kepemimpinan dengan koefisien regresi sebesar -0,235, diperoleh t
hitung
sebesar -1,366 dengan t
tabel
sebesar 2,048. sehingga t
hitung
t
tabel
berarti H
1
diterima, bahwa Gaya kepemimpinan tidak berpengaruh positif terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah. Hal ini disebabkan karena Gaya kepemimpinan
yang terlalu otoriter sehingga membuat kinerja pegawai Dinas Pengelola Keuangan dan Aset Daerah menjadi menurun.
Hasil penelitian ini menunjukkan adanya tidak konsistensi yang dilakukan Mufarrohah,dkk 2013 menyebutkan bahwa gaya kepemimpinan berpengaruh
positif terhdapa kinerja pegawai. 2.
Pengaruh Kedisiplinan terhadap Kinerja Pengelolaan Keuangan Daerah