Indeks Kesukaran Pengujian Instrumen Penelitian 1. Pengujian Validasi Tes

Titin Hayati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu baik dan soal yang jelek”. Dengan analisis butir soal dapat diperoleh informasi tentang kejelekan sebuah soal dan petunjuk untuk mengadakan perbaikan. Le bih lanjut dikatakan bahwa “ada tiga masalah yang berhubungan dengan analisis soal, yaitu taraf kesukaran, daya pembeda, dan pola jawaban soald istraktor” Arikunto, 2008:207.

3. Indeks Kesukaran

Bermutu atau tidaknya butir-butir item tes hasil belajar dapat diketahui melalui analisis terhadap tingkat kesukaran atau taraf kesukaran yang dimiliki oleh masing-masing butir item tes tersebut. Tingkat kesukaran setiap item tes adalah pernyataan tentang seberapa mudah atau seberapa sukar sebuah butir tes itu bagi testee atau siswa terkait yang menjawab soal tes tersebut. Menurut Arikunto 2008:207 “indeks kesukaran adalah bilangan yang menunjukkan sukar atau mudahnya suatu soal yang besarnya berkisar antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,00 menunjukan soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks kesukaran 1,0 menunjukkan soal terlalu mudah”. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau tidak terlalu sukar, soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk mempertinggi usaha siswa untuk memecahkannya. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa menjadi putus asa dan tidak mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena di luar jangkauannya”. Di lain pihak Arikunto 2008:210 mengatakan bahwa “soal-soal yang terlalu mudah dan atau terlalu sukar bukan berarti tidak boleh digunakan”. Lebih lanjut dikatakan bahwa soal- soal yang terlalu mudah akan membangkitkan semangat kepada siswa yang lemah sementara soal yang sukar akan menambah gairah belajar bagi siswa yang pandai. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa soal-soal dengan tingkat kesukaran mudah dan sukar dapat digunakan. Menurut Arikunto 2008: 207 menjelaskan bahwa “bilangan yang menunjukkan sukar mudahnya sesuatu soal disebut indeks kesukaran difficulty index. Titin Hayati, 2014 Pengaruh Penerapan Metode Pembelajaran Inkuiri dalam Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Besarnya indeks kesukaran antara 0,00 sampai dengan 1,0. Soal dengan indeks kesukaran 0,0 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,0 menunjukkan bahwa soalnya terlalu mudah.” Indeks kesukaran dalam penilaian ini diberi simbol P p besar, singkatan dari “proporsi”. Rumus yang digunakan untuk mencari indeks kesukaran atau rumus mencari P adalah: Gambar 3.3 Rumus Indeks Kesukaran Arikunto, 2008:210 Di mana : P = indeks kesukaran B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul N = jumlah seluruh siswa peserta tes Menurut Arikunto 2008:210, indeks kesukaran sering diklasifikasikan sebagai berikut: - Soal dengan P 0,00 sampai 0,29 adalah soal sukar - Soal dengan P 0,30 sampai 0,69 adalah soal sedang - Soal dengan P 0,70 sampai 1,00 adalah soal mudah Berdasarkan hasil pengujian indeks kesukaran dapat diketahui bahwa dari 30 item soal yang diuji 47 termasuk soal - soal dengan indeks kesukaran sedang karena mempunyai indeks kesukaran antara 0,25 sampai dengan 0,75 dan 40 masuk dalam ketegori soal mudah dengan rentang 0,75sampai 1,00, serta sebanyak 13 termasuk dalam kategori sukar untuk data selengkapnya dapat dilihat pada lampiran 3.4.

4. Daya Pembeda

Dokumen yang terkait

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon.

0 2 63

PENGARUH PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN MENGEMUKAKAN PENDAPAT DAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM PEMBELAJARAN IPS : Studi Eksperimen Kuasi Pada Peserta Didik Kelas VII SMP Negeri 6 Kota Cirebon.

1 3 63

PEMANFAATAN LINGKUNGAN SEKITAR SEBAGAI SUMBER PEMBELAJARAN IPS UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS : STUDI KUASI EKSPERIMEN DENGAN MENGGUNAKAN METODE INKUIRI PADA PESERTA DIDIK DI SMPN 52 BANDUNG.

1 2 61

PENERAPAN METODE DISKUSI KELOMPOK UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN IPS.

1 2 50

PENGARUH PENERAPAN METODE PEMECAHAN MASALAH (PROBLEM SOLVING) TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK DALAM MATA PELAJARAN EKONOMI.

0 0 50

PENGARUH PENERAPAN STRATEGI PEMBELAJARAN INKUIRI TERHADAP KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS DAN KREATIF SISWA SD

0 0 10

Pengaruh Penggunaan Model Pembelajaran Quantum terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Peserta Didik

0 3 11

Pengaruh Penerapan Metode Inkuiri terhadap Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik dalam Pembelajaran PAI di SMP Negeri 26 Makassar - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 1 114

Penerapan Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing untuk Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Peserta Didik Kelas XI MIPA 3 SMAN 6 Surakarta - UNS Institutional Repository

0 1 17

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL ISTAD DAN INKUIRI TERBIMBING DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS PESERTA DIDIK

1 1 22