Perhitungan Harga Pokok Kamar dengan Metode Activity Based

Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.7 Harga Pokok ProdukJasa The Cipaku Garden Hotel Tahun 2011 Elemen Biaya Economy Standard Superior Deluxe Jr. Executive Executive Biaya Langsung 103,605,679 805,688,089 1,163,556,024 637,583,481 46,908,312 90,039,516 Biaya Operational 4 x 2,808,208,680 102,180,339 28 x 2,808,208,680 794,603,955 41 x 2,808,208,680 1,147,548,576 22 x 2,808,208,680 628,812,021 2 x 2,808,208,680 46,262,978 3 x 2,808,208,680 88,800,810 HPP 205,786,018 1,600,292,044 2,311,104,600 1,266,395,502 93,171,290 178,840,326 Jumlah Kamar Terjual 1032 6019 6954 3246 208 324 Harga Pokok Kamar 199,405 265,873 332,342 390,140 447,939 551,976 Sumber: Data diolah dan terlampir

4.1.3 Perhitungan Harga Pokok Kamar dengan Metode Activity Based

Costing System Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam menghitung harga pokok Kamar dengan menggunakan metode Activity Based Costing , antara lain: 1. Mengidentifikasi biaya dan aktivitas yang terjadi. Mengidentifikasi biaya termasuk dalam biaya langsung atau direct cost dan biaya tidak langsung atau indirect cost. Kemudian biaya tersebut dialokasikan ketiap jenis kamar dari economy, standard, superior, deluxe, Jr.Executive, executive. Biaya langsung terjadi pada departemen kamar sedangkan biaya tidak langsung terjadi pada departemen lain selain departemen kamar. Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Aktivitas yang terjadi departemen kamar ialah aktivitas pelayanan kamar. Pengalokasian biaya langsung berdasarkan persentase jumlah kamar yang ada tiap jenis kamar. Berikut perincian biaya langsung yang dialokasikan ke tiap jenis kamar the cipaku garden hotel. Table 4.8 Alokasi Biaya Langsung ke Tiap Jenis Kamar Tahun 2011 Biaya Langsyng Room Departemen Persentase Alokasi Total Economy Standard Superior Deluxe Jr. Executive Executive 6 36 37 17 1 3 Gaji Karyawan 64,127,471 397,590,322 410,415,816 192,382,414 12,825,494 38,476,483 1,115,818,000 Makanan Karyawan 9,099,368 56,416,080 58,235,954 27,298,103 1,819,874 5,459,621 158,329,000 Seragam Karyawan 501,149 3,107,126 3,207,356 1,503,448 100,230 300,690 8,720,000 Total Biaya Langsung 73,727,989 457,113,529 471,859,126 221,183,966 14,745,598 44,236,793 1,282,867,000 Sumber: Data Diolah 2. Mengidentifikasi aktivitas biaya tidak langsung dan level aktivitasnya. Tabel 4.9 Identifikasi Aktivitas dan Level Aktivitas No Aktivitas Level Aktivitas 1 Aktivitas penginapan Unit Level 2 Aktivitas laundry Unit Level 3 Aktivitas pemberian makan pagi Unit Level 4 Aktivitas listrik Facility Level 5 Aktivitas air Facility Level 6 Aktivitas penyusutan Facility Level 7 Aktivitas pemasaran Facility Level Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu 8 Aktivitas penggajian Facility Level 9 Aktivitas Pemeliharaan Facility Level 3. Mengidentifikasi Cost Driver. a. Aktivitas penginapan untuk dapat mengalokasikan dapat berdasarkan jumlah tamu yang menginap dan jumlah kamar yang terjual. Tetapi dengan mengingat bahwa biaya-biaya meningkat jika jumlah kamar terjual, maka yang dapat dijadikan sebagai cost driver adalah jumlah kamar terjual. b. Aktivitas laundry meliputi pencucian handuk, seprai, dan selimut. Untuk dasar pengalokasian dapat berdasarkan jumlah kamar yang ada dan jumlah kamar terjual. Tetapi pencucian tersebut hanya dilakukan setelah kamar terjual, maka yang dapat dijadikan cost driver adalah jumlah kamar terjual. c. Aktivitas pemberian makan pagi ditelusuri secara langsung dengan tarif full breakfast buffet sebesar Rp50,500,-orang. Untuk dasar pengalokasian dapat berdasarkan jumlah tamu yang menginap dan jumlah kamar yang terjual. Tapi peningkatan biaya pada pemberian makan pagi tergantung pada jumlah tamu yang menginap, maka yang dijadikan cost driver adalah jumlah tamu yang menginap. d. Aktivitas listrik untuk dasar pengalokasian berdasarkan jumlah kamar terjual, maka cost driver yang tepat adalah jumlah kamar terjual. Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu e. Aktivitas air untuk dasar pengalokasian berdasarkan jumlah kamar terjual, maka cost driver yang tepat adalah jumlah kamar terjual. f. Aktivitas penyusutan untuk dasar pengalokasian dapat berdasarkan jumlah kamar tersedia dan jumlah kamar terjual. Tetapi aktiva tetap dan peralatan hotel yang disusutkan digunakan untuk semua kamar yang ada, maka, cost driver yang tepat adalah jumlah kamar tersedia. g. Aktivitas pemasaran dapat dialokasikan berdasarkan jumlah kamar tersedia dan jumlah kamar terjual. Tetapi karena pemasaran dilakukan dengan tujuan untuk menjual semua kamar yang tersedia, maka cost driver yang tepat adalah jumlah kamar tersedia. h. Aktivitas penggajian untuk dasar pengalokasian berdasarkan jumlah jam kerja, maka cost driver yang tepat adalah jumlah jam kerja. i. Aktivitas pemeliharaan meliputi pemeliharaan gedung dan peralatan hotel dapat dialokasikan berdasarkan jumlah kamar tersedia dan jumlah kamar terjual. Tetapi pemeliharaan gedung dan peralatan hotel tidak hanya dilakukan pada kamar yang terjual, maka cost driver yan tepat adalah jumlah kamar tersedia. Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.10 Cost Pool dan Cost Driver Cost Pool Cost Driver Unit Level Activity Pool I Aktivitas penginapan Aktivitas laundry Aktivitas listrik Aktivitas air Jumlah kamar terjual Jumlah kamar terjual Jumlah kamar terjual Jumlah kamar terjual Pool II Aktivitas pemberian makan pagi Jumlah tamu menginap Facility Level Activity Pool III Aktivitas pemasaran Jumlah kamar tersedia Pool IV Aktivitas pemeliharaan Aktivitas penyusutan Jumlah luas lantai Jumlah luas lantai Pool V Aktivitas penggajian Jumlah jam kerja 4. Membebankan biaya overhead. Biaya overhead dibebankan ke berbagai aktivitas dan dikelompokkan ke beberapa cost pool yang sama. Untuk biaya yang berasal dari departemen kamar langsung dibebankan 100 ke kamar, tetapi untuk biaya berasal dari departemen penunjang departemen kamar hanya dibebankan 45 dilihat dari room revenue dan sisanya 55 dibebankan ke aktivitas diluar aktivitas yang berhubungan dengan harga pokok kamar seperti sewa ruangan meeting package . Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Tabel 4.11 Cost Pool I Aktivitas Biaya Rp Aktivitas penginapan: guest supplies 198,531,300 Room amenities 212,191,000 cleaning supplies 129,163,900 Aktivitas loundry: Loundry Linen 99,034,500 Aktivitas listrik: Listrik660,665,405x 45 305,709,997 bahan bakar generator listrik 28,610,000x 45 12,874,500 Aktivitas air: Air 72,092,225 x 45 32,441,501 Total 989,946,699 Sumber: Data Diolah Tabel 4.12 Cost Pool II Aktivitas Biaya Rp Aktivitas pemberian makan pagi: Full Breakfast buffet 1,158,470,000 50500 x 22490 orang Total 1,158,470,000 Sumber: Data Diolah Tabel 4.13 Cost Pool III Aktivitas Biaya Rp Aktivitas pemasaran: Advertising promotion 45,199,817x 45 20,339,918 Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Total 20,339,918 Sumber: Data Diolah Tabel 4.14 Cost Pool IV Aktivitas Biaya Rp Aktivitas penyusutan: Penyusutan gedung 409,112,000 x 45 134,015,400 Penyusutan peralatan hotel - 194,001,000 x 45 60,615,450 Aktivitas pemeliharaan: - Bulbs and Lamp - 10,527,000 x 45 4,737,150 Pemeliharaan kendaraan - 26,512,000 x 45 11,930,400 Pemeliharaan AC - 4,038,000 x 45 1,817,100 Perbaikan dan pemeliharaan - 32.965.046 x 45 14,834,271 Total 227,949,771 Sumber: Data Diolah Tabel 4.15 Cost Pool V Aktivitas Biaya Rp Aktivitas penggajian: Gaji Karyawan 45x744,798,000+45x375,335,000 +45x270,736,000+45x561,067,000 +45x462,055,000+45x198,022,800 1,175,406,210 Makan karyawan - 45x105,684,000+45x53,258,000 - +45x3,841,000+45x79,613,000 151,226,145 +4565,563,000+4528,099,000 - Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Seragam karyawan - 45x5,822,000+45x2,940,000 - +45x2,100,000+45x4,390,000 9,180,900 +45x3,603,000+45x1,547,000 - Total 1,335,813,255 Sumber: Data Diolah Tabel 4.16 Pengalokasian Data Cost Drive NO Cost Drive Jumlah 1 Alokasi jumlah kamar terjual: Economy 1032 Standard Room 6019 Superior Room 6954 Deluxe Room 3246 Jr.Executive Room 208 Executive Room 324 Total 17783 2 Alokasi jumlah tamu menginap: Economy 1331 Standard Room 7765 Superior Room 8971 Deluxe Room 4187 Jr.Executive Room 268 Executive Room 418 Total 22940 3 Alokasi jumlah kamar tersedia: Economy 1825 Standard Room 11315 Superior Room 11680 Deluxe Room 5475 Jr.Executive Room 365 Executive Room 1095 Total 31755 4 Alokasi jumlah luas lantai: Economy 140 Standard Room 868 Superior Room 928 Deluxe Room 765 Jr.Executive Room 75 Executive Room 225 Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Total 3001 5 Alokasi jumlah jam kerja karyawan: Economy 13556 Standard Room 84046 Superior Room 86758 Deluxe Room 40668 Jr.Executive Room 2711 Executive Room 8134 108 orang x 7jam x 6hari x 52minggu Total 235872 Sumber: The Cipaku Garden Hotel Tabel 4.17 Tarif Cost Pool Cost Pool Total Cost Pool Rp Cost Driver Tarif Cost Pool Cost Pool I 989,946,699 17,783 55,668 Cost Pool II 1,158,470,000 22,940 50,500 Cost Pool III 20,339,918 31,755 641 Cost Pool IV 227,949,771 3,001 75,958 Cost Pool V 1,335,813,255 235,872 5,663 Sumber: Data Diolah Tabel 4.18 Harga Pokok Kamar Economy Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total Rp Cost Pool I 55,668 1,032 57,449,530 Cost Pool II 50,500 1,331 67,229,435 Cost Pool III 641 1,825 1,168,961 Cost Pool IV 75,958 140 10,634,111 Cost Pool V 5,663 13,556 76,770,877 Total biaya tidak langsung 213,252,914 Total biaya langsung 73,727,989 Total biaya untuk kamar Economy 286,980,902 Jumlah kamar terjual 1032 Harga pokok kamar Economy 278,082 Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Data Diolah Tabel 4.19 Harga Pokok Kamar Standard Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total Rp Cost Pool I 55,668 6,019 335,066,591 Cost Pool II 50,500 7,765 392,106,559 Cost Pool III 641 11,315 7,247,557 Cost Pool IV 75,958 868 65,931,490 Cost Pool V 5,663 84,046 475,979,436 Total biaya tidak langsung 1,276,331,632 Total biaya langsung 457,113,529 Total biaya untuk kamar Standard 1,733,445,160 Jumlah kamar terjual 6019 Harga pokok kamar Economy 287,996 Sumber: Data Diolah Tabel 4.20 Harga Pokok Kamar Superior Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total Rp Cost Pool I 55,668 6,954 387,116,310 Cost Pool II 50,500 8,971 453,016,948 Cost Pool III 641 11,680 7,481,349 Cost Pool IV 75,958 928 70,488,966 Cost Pool V 5,663 86,758 491,333,611 Total biaya tidak langsung 1,409,437,184 Total biaya langsung 471,859,126 Total biaya untuk kamar Superior 1,881,296,311 Jumlah kamar terjual 6954 Harga pokok kamar Economy 270,534 Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Sumber: Data Diolah Tabel 4.21 Harga Pokok Kamar Deluxe Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total Rp Cost Pool I 55,668 3,246 180,698,813 Cost Pool II 50,500 4,187 211,460,025 Cost Pool III 641 5,475 3,506,882 Cost Pool IV 75,958 765 58,107,822 Cost Pool V 5,663 40,668 230,312,630 Total biaya tidak langsung 684,086,172 Total biaya langsung 221,183,966 Total biaya untuk kamar Deluxe 905,270,138 Jumlah kamar terjual 3246 Harga pokok kamar Economy 278,888 Sumber: Data Diolah Tabel 4.22 Harga Pokok Kamar Jr.Executive Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total Rp Cost Pool I 55,668 208 11,578,975 Cost Pool II 50,500 268 13,550,119 Cost Pool III 641 365 233,792 Cost Pool IV 75,958 75 5,696,845 Cost Pool V 5,663 2,711 15,354,175 Total biaya tidak langsung 46,413,907 Total biaya langsung 14,745,598 Total biaya untuk kamar Jr.Executive 61,159,504 Jumlah kamar terjual 208 Harga pokok kamar Economy 294,036 Sumber: Data Diolah Tabel 4.23 Harga Pokok Kamar Executive Cost Pool Tarif Cost Pool Cost Driver Total Rp Cost Pool I 55,668 324 18,036,480 Cost Pool II 50,500 418 21,106,916 Cost Pool III 641 1,095 701,376 Cost Pool IV 75,958 225 17,090,536 Cost Pool V 5,663 8,134 46,062,526 Total biaya tidak langsung 102,997,834 Total biaya langsung 44,236,793 Total biaya untuk kamar Executive 147,234,628 Jumlah kamar terjual 324 Harga pokok kamar Economy 454,428 Sumber: Data Diolah Tabel 4.24 Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Perbandingan Harga Pokok Kamar Metode Traditional Costing dan Metode Activity Based Costing Room Type Tarif Traditional Tarif Activity Based Costing Selisih X1 X2 Economy 199,405 278,082 78,667 Standard 265,873 287,996 22,122 Superior 332,342 270,534 61,807 Deluxe 390,140 278,888 111,252 Jr. Executive 447,939 294,036 153,903 Executive 551,976 454,428 97,548 Sumber: Data Diolah Dari perhitungan diatas, dapat diketahui bahwa hasil perhitungan harga pokok dengan menggunakan metode Activity Based Costing untuk jenis kamar Economy sebesar Rp278,082,-. Untuk kamar standard sebesar Rp287,996,-. Untuk kamar Superior Rp270,534,-. Untuk kamar Deluxe sebesar Rp294,036,-. Untuk kamar jenis Jr. Executive sebesar Rp294,036,- .dan kamar jenis Executive sebesar Rp454,428,-. Dari hasil yang diperoleh dapat di bandingkan selisih antara harga pokok kamar yang di tentuan manajemen The Cipaku Garden Hotel degan hasil peritungan menggunakan pendekatan Activity based Costing. Untuk hasil perhitugan metode Activity Based Costing pada kamar standard, superior, deluxe, Jr. Executive, dan executive room menunjukkan hasil lebih kecil dari pada harga pokok yang telah ditenukan oleh pihak manajemen hotel. Dengan selisi untuk kamar Superior Rp61,807,- untuk kamar Deluxe Rp111,252, Vika Romia Tessa, 2013 Pengaruh perbedaan penetapan tarif jasa kamar hotel terhadap pendapatan jasa sewa kamar studi kasus pada the cipaku garden hotel bandung Universitas pendidikan indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk kamar Executive room dan Jr. Executuve sebesar Rp153,903,- dan Rp97,548. Namun pada kamar tipe Economy, dan Standard, terdapat selisih yang menunjukkan hasil antara lain Rp78,677,- Rp22,122,- yang mana hasil perhitungan dengan menggunakan metode Activity Based Costing Lebih besar hal ini terjadi dapat dilihat dari fasilitas antara Economy dan Standard Room tidak jauh berbeda namun harga yang ditetapkan untuk Economy Room lebih rendah sedangkan tingkat huniannya cukup tinggi 56 dari jumlah kamar tersedia dalam satu tahun. Sedangkan untuk Jr.Executive tidak jauh berbeda dengan Executive Room yang membedakan hanya fasilitas yang terdapat diantara kedua kamar tersebut tidak jauh berbeda. Selisih ini terjadi dikarenakan pada metode Activity Based Costing, Biaya Overhead pada masing-masing produk dibebankan pada banyak Cost Driver. Sehingga dalam metode Activity Based Costing mampu mengalikasikan biaya aktivitas ke setiap tipe kamar secara tepat berdasarkan konsumsi masing-masing aktivitas.

4.1.4 Analisis Statistik