Prinsip-Prinsip Motivasi Tujuan Motivasi Teori – Teori Motivasi

kekuatan-kekuatan yang terdapat pada diri seorang individu, yang menjadi penyebab timbulnya tingkat, arah, dan persistensi upaya yang dilaksanakan dalam hal bekerja.

B. Prinsip-Prinsip Motivasi

Terdapat beberapa prinsip motivasi menurut Mangkunegara 2005:61 yaitu : 1. Prinsip partisipasi Dalam upaya memotivasi kerja, pegawai perlu diberikan kesempatan ikut berpartisipasi dalam menentukan tujuan yang akan dicapai oleh pemimpin. 2. Prinsip komunikasi Pemimpin mengkomunikasikan segala sesuatu yang berhubungan dengan usaha pencapaian tugas, dengan informasi yang jelas, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. 3. Prinsip mengakui andil bawahan Pemimpin mengakui bahwa pegawai mempunyai andil didalam usaha pencapaian tujuan. Dengan pengakuan tersebut, pegawai akan lebih mudah dimotivasi kerjanya. 4. Prinsip pendelegasian wewenang Pemimpin yang memberikan otoritas atau wewenang kepada pegawai untuk sewaktu-waktu dapat mengambil keputusan terhadap pekerjaan yang dilakukannya, akan membuat pegawai yang bersangkutan menjadi termotivasi untuk mencapai tujuan yang diharapkan oleh pemimpin. Universitas Sumatera Utara 5. Prinsip memberi perhatian Pemimpin memberikan perhatian terhadap apa yang diinginkan pegawai, akan memotivasi pegawai bekerja apa yang diharapkan oleh pemimpin.

C. Tujuan Motivasi

Adapun tujuan motivasi menurut Hasibuan 2005:97 yaitu : 1. Mendorong gairah dan semangat kerja pegawai 2. Meningkatkan moral dan kepuasan kerja pegawai 3. Meningkatkan produktifitas kerja pegawai 4. Mempertahankan loyalitas dan kestabilan pegawai perusahaan 5. Meningkatkan kedisiplinan dan menurunkan tingkat absensi pegawai 6. Mengefektifkan pengadaan pegawai 7. Menciptakan suasana dan hubungan kerja yang baik 8. Meningkatkan kreatifitas dan partisipasi pegawai 9. Meningkatkan tingkat kesejahteraan pegawai 10. Mempertinggi rasa tanggung jawab pegawai terhadap tugas-tugasnya 11. Meningkatkan efisiensi penggunaan alat-alat dan bahan baku Universitas Sumatera Utara

D. Teori – Teori Motivasi

Teori-teori motivasi menurut Mangkunegara 2005:62 dikelompokkan atas: 1. Teori-Teori Kebutuhan Tentang Motivasi a. Maslow’s Need Hierarchy Theory Kebutuhan dapat didefenisikan sebagai suatu kesenjangan atau pertentangan yang dialami antara suatu kenyataan dengan dorongan yang ada dalam diri. Abraham Maslow mengemukakan bahwa hierarki kebutuhan manusia adalah sebagai berikut: 1 Kebutuhan fisiologis, yaitu kebutuhan untuk makan, minum, perlindungan fisik, bernafas, dan seksual. 2 Kebutuhan keamanan, yaitu kebutuhan akan perlindungan dari ancaman, bahaya, pertentangan, dan lingkungan hidup. 3 Kebutuhan akan rasa memiliki, yaitu kebutuhan untuk diterima oleh kelompok, berafiliasi, berinteraksi, dan kebutuhan untuk mencintai serta dicintai. 4 Kebutuhan akan harga diri, yaitu kebutuhan untuk dihormati dan dihargai oleh orang lain. 5 Kebutuhan untuk mengaktualisasikan diri, yaitu kebutuhan untuk menggunakan skill, kemampuan, dan potensi. Dapat dilihat dalam gambar 3.1 Universitas Sumatera Utara Kebutuhan Aktualisasi Diri Kebutuhan Harga Diri Kebutuhan Rasa Memiliki Kebutuhan Keamanan Kebutuhan Fisiologis Gambar 3.1 Maslow’s Need Hierarchy Theory Sumber : Memotivasi Orang Ingham Gavin : 2009 b. Herzberg’s two factors Motivation Theory Menurut Herzberg dalam Mangkunegara, 2006:67, orang menginginkan dua macam faktor , yaitu factor motivasional dan factor pemeliharaan. Faktor Motivasional, merupakan hal-hal pendorong berprestasi yang sifatnya intrinsik, yang berarti bersumber dari dalam diri seseorang. Faktor intrinsic ialah kemampuan, keberhasilan yang diraih prestasi, dan pengakuan orang lain penghargaan. Faktor Pemeliharaan Higiene, merupakan faktor-faktor yang sifatnya ekstrinsik yang berarti bersumber dari luar diri seseorang, misalnya dari organisasi tetapi turut menentukan perilaku seseorang dalam kehidupan kekaryaannya. Faktor ekstrinsik mencakup: status seseorang dalam organisasi, hubungan seorang karyawan dengan atasannya, hubungan seseorang dengan rekan kerjanya, kondisi kerja, jenjang karir dan sistem balas jasa yang berlaku. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil penelitian Herzberg dalam Hasibuan, 2005:108, ada tiga hal penting yang harus diperhatikan dalam memotivasi bawahan, antara lain sebagai berikut : 1 Hal-hal yang mendorong pegawai adalah pekerjaan yang menantang yang mencakup perasaan berprestasi, bertanggung jawab, kemajuan, dapat menikmati pekerjaan itu sendiri, dan adanya pengakuan atas semuanya. 2 Hal-hal yang mengecewakan pegawai adalah terutama faktor yang bersifat formalitas saja pada pekerjaan, peraturan pekerjaan, penerangan, istirahat, sebutan jabatan, hak, gaji, tunjangan,dan lain-lainnya. 3 Pegawai akan kecewa apabila peluang untuk berprestasi terbatas. Mereka akan menjadi sensitif pada lingkungannya serta mulai mencari-cari kesalahan. c. Achievement Theory Teori ini mengemukakan bahwa produktifitas seseorang sangat ditentukan oleh “virus mental” yang ada pada dirinya. Virus mental adalah kondisi jiwa yang mendorong seseorang untuk mampu mencapai prestasi secara maksimal. Menurut Mc. Clelland dalam Hasibuan, 2003:30 ada 3 dorongan kebutuhan dari virus mental, yaitu : 1 Kebutuhan akan prestasi 2 Kebutuhan akan afiliasi 3 Kebutuhan akan kekuasaan Universitas Sumatera Utara Dalam memotivasi para bawahan, manajer hendaknya menyediakan peralatan, menciptakan suasana pekerjaan yang baik, dan memberikan kesempatan untuk promosi. 1 Kebutuhan akan Prestasi Kebutuhan akan prestasi merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat bekerja seseorang. Karena itu, kebutuhan akan prestasi akan mendorong seseorang untuk mengembangkan kreativitas dan mengerahkan semua kemampuan serta energi yang dimilikinya demi mencapai prestasi kerja yang maksimal. Karyawan akan antusias untuk berprestasi tinggi, asalkan dengan mencapai prestasi kerja yang tinggi akan dapat memperoleh pendapatan yang besar. Dengan pendapatan yang besar akhirnya memiliki serta memenuhi kebutuhan-kebutuhannya. Menurut Mc. Clelland dalam Winardi, 2007:85, orang yang termotinasi untuk berprestasi memiliki tiga macam ciri umum. Ciri yang pertama adalah sebuah preferensi untuk mengerjakan tugas dengan derajat kesulitan moderat. Kedua, orang-orang yang berprestasi tinggi menyukai situasi dimana kinerja mereka timbul karena upaya-upaya mereka sendiri dan bukan karena faktor lain seperti kemujuran. Karakteristik yang ketiga mengidentifikasikan orang yang berprestasi tinggi adalah bahwa mereka menginginkan Universitas Sumatera Utara lebih banyak umpan balik tentang keberhasilan dan kegagalan mereka dibandingkan dengan yang berprestasi rendah. 2 Kebutuhan akan afiliasi Kebutuhan akan afiliasi menjadi daya penggerak yang akan memotivasi semangat bekerja seseorang. Oleh karena itu, kebutuhan akan afiliasi ini yang merangsang gairah bekerja karyawan karena setiap orang menginginkan hal-hal sebagai berikut: a Kebutuhan akan perasaan diterima oleh orang lain di lingkungan tempat tinggal dan bekerja b Kebutuhan akan perasaan dihormati, karena setiap manusia merasa dirinya penting c Kebutuhan akan perasaan maju dan tidak gagal d Kebutuhan akan perasaan ikut serta 3 Kebutuhan akan kekuasaan Kebutuhan akan kekuasaan merupakan daya penggerak yang memotivasi semangat kerja karyawan serta mengerahkan semua kemampuannya demi mencapai kepuasan atau kedudukan yang terbaik. 2. Teori Kognitif Tentang Motivasi a. Expectancy Theory Teori pengharapan dikembangkan oleh Victor H. Vroom. Vroom menjelaskan bahwa motivasi merupakan suatu produk dari bagaimana seseorang menginginkan sesuatu, dan penaksiran Universitas Sumatera Utara seseorang memungkinkan aksi tertentu yang akan menuntunnya. Kemudian teori ini dikembangkan oleh Porter and Lawler. Pengharapan merupakan kekuatan keyakinan pada suatu perlakuan yang diikuti dengan hasil khusus. Hal ini menggambarkan bahwa keputusan pegawai yang memungkinkan mencapai suatu hasil dapat menuntun hasil lainnya. b. Equity Theory Teori ini dikembangkan oleh Adam. Adapun komponen dari teori ini adalah : 1 input, 2 outcome, 3 comparison person, 4 equity-in-equity. c. Goal-Setting Theory Teori penetapan tujuan ini merupakan teori motivasi dengan pendekatan kognitif yang dikembangkan oleh Edwin Locke. Ia berkesimpulan bahwa penetapan suatu tujuan tidak hanya berpengaruh pada pekerjaan saja, tetapi juga merangsang pegawai untuk mencari atau menggunakan metode kerja yang paling efektif. Dengan demikian, penetapan tujuan merupakan strategi pemotivasian yang krusial dalam upaya para pegawai bekerja produktif dan sekaligus memotivasi mereka untuk mencapai tujuan organisasi perusahaan. Universitas Sumatera Utara

E. Jenis-Jenis Motivasi