2.4. Proyeksi Penduduk
Proyeksi penduduk merupakan jumlah penduduk masa-masa mendatang dengan beberapa asumsi yang dikerjakan berdasarkan analisa sistematis dari perkembangan penduduk. Jadi
prediksi penduduk dapat memberi angka-angka perkiraan penduduk yang berada dan tergantung dari asumsi yang dibuat.
Laju pertumbuhan penduduk dikabupaten Mandailing Natal dengan cara metode pertumbuhan exponential exponential growth, yaitu : pertumbuhan yang berlangsung terus-
menerus continous.
Ukuran pertumbuhan penduduk secara exponential ini merupakan ukuran yang paling tepat untuk menghitung laju perrtumbuhan penduduk di Kabupaten Mandailing Natal.
Rumus : P
t
= P
o.
e
rt
Keterangan:
P
o
= Jumlah penduduk mula-mula P
t
= Jumlah penduduk setelah t t = satuan waktu
e = Angka exponential, besarnya 2,71828 r = Laju pertumbuhan
Universitas Sumatera Utara
sedangkan untuk mencari laju pertumbuhan atau r adalah
r =
t p
p
o t
ln
dalam perhitungan jumlah penduduk ini, penulis menggunakan metode pertumbuhan exponensial dengan tahun 1999 dengan jangka waktu 5 tahun yaitu dengan menggunakan
data survey antar sensus penduduk tahun 2004.
Perubahan jumlah penduduk terdiri dari 4 komponen, yaitu jumlah yang lahir, meninggal, masuk dan keluar kota. Setelah keempat komponen ini diperkiraka maka dari itu
perubahan jumlah penduduk di Kabupaten Mandailing Natal lebih mendekati dengan model persamaan exponential.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
SEJARAH SINGKAT TEMPAT RISET
3.1. Sejarah Singkat Badan Pusat Statistik di Indonesia
Sejarah Badan Pusat Statistik dibagi dalam tiga masa, yaitu masa sebelum kemerdekaan, masa setelah kemerdekaan dan masa orde baru. Masa sebelum kemerdekaan dibagi kembali
dalam dua masa yaitu masa pemerintahan Belanda dan masa pemerintahan jepang.
A.Masa Pemerintahan Belanda
a. Pada bulan februari 1920, kantor statistic pertama kali dibentuk oleh direktur pertanian, kerajinan, dan perdagangan Directur van landbow nijerverheid en Handel yang
berkedudukan di Bogor. Kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistic.
b. Pada bulan maret 1923, dibentuk suatu komisi untuk badan statistic yang anggotanya merupakan wakil dari tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diserahi tugas merencanakan
tindakan-tindakan yang mengarah sejauh mungkin.
Universitas Sumatera Utara
c. Pada tanggal 24 September 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama
Central kantor Voor de Statistik CKS atau kantor statistic da dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme statistic perdagangan yang semula
dilaksanakan oleh kantor Invoer Uitvoer en accijnsen AIU yang sekarang disebut kantir bead an cukai.
B. Masa Pemerintahan jepang
a. Pada bulan juni 1944, pemerintah jepang baru mengaktifkan kembali kegiatan statistic
yang utamanya di arahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. b.
Pada masa ini CKS diganti menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.
C. Masa Kemerdekaan republic
a. setelah Proklamai Kemerdekaan Republik Indonesia tanggal 17 Agustus 1945,
kegiatan statistic ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KAPPURI Kantor Penyelidikan Perangkat Umum republic
indonesia. Tahun 1946 kantor KAPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai konsekwensi Linggarjati. Sementara ini pemerintah Balanda NICA di Jakarta
mengaktifkan kembali CKS. b.
Berdasarka surat edaran Kementria Kamakmuran, tanggal 12 juni 1950 No. 219S.C, KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik KPS dan berada dibawah
dan bertanggung jawab kepada menteri kemakmuran.
Universitas Sumatera Utara
c. Dengan Surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 no. P44, lembaga KPS
berada dibawah tanggung jawab Menteri perekonomian. Selanjutnya keputusan menteri Perekonomian tanggal 24 Desember 1953 no. 18.009M KPS dibagi menjadi
dua bagian yaitu bagian Research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggara tata usaha yang disebut Afdeling B.
d. Dengan Keputusan Presiden RI No. 131 tahun 1957, kementrian Perekonomian
dipecah menjadi kementrian Perdagangan dan perindustrian. Untuk selanjutnya keputusan presiden RI No. 172 tahun 1957, terhitung mulai taggal 1 Juni 1957 ama
KPS diubah menjadi biro Pusat Statistik dan urusan statistic yang semula menjadi tanggung jawab dan wewenang berada dibawah perdana Menteri.
D. Masa Orde baru Sampai Sekarang
a. Pada pemerinahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam
perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapatkan statistic yang handal, lengkap, tepat, akurat dan terpercaya mulai diadakan penbenahan organisasi
Biro Pusat Statistik. b.
Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan Struktur organisasi, yaitu :
1. peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang Organisasi BPS
2. peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1980 tentang Organisasi BPS
3. ;eraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang organisasi BPs dan Keputusan
presiden No. 6 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik
Universitas Sumatera Utara
4. undag-undang no. tahun 1997 tentang statistic
5. Keputusan Presiden RI No. 86 tentang BPS
6. keputusan kepala BPS No. 100 tahun 1998 tentang organisasi dan tata kerja
BPS. 7.
PP No. 51 Tahun 1999 tentang penyelenggara statistic.
c. Tahun 1968 ditetepkan peraturan pemerintah No. 16 tahun 1968 yaitu yang
mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan daerah. Tahun 1980 peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan
pemerintah No. 16 tahun 1968. brdasarkan peraturan pemerintah no. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama kantor statistic propinsi. Di
Kabupaten Kotamadya terdapat cabang perwakila BPS dengan nama Kantor Statistik Kabupaten Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistic
sebagai pengganti UU No. 6 dan 7 tentang sensus dan statistic. Pada tanggal 17 juni 1998 ditetapkan nama Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur
organisasi BPS yang Baru.
3.2. Visi dan Misi 3.2.1. Visi