Proyeksi Laju Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia Tahun 2010

(1)

PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

DI INDONESIA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

TITRA NOVA WULANDARI 062407038

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(2)

PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

DI INDONESIA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Diajukan Untuk Melengkapi Tugas dan Memenuhi Syarat Memperoleh Ahli Madya

TITRA NOVA WULANDARI 062407038

PROGRAM STUDI D3 STATISTIKA DEPARTEMEN MATEMATIKA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS SUMATERA UTARA


(3)

PERSETUJUAN

Judul : PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK DI INDONESIA TAHUN 2010

Kategori : TUGAS AKHIR

Nama : TITRA NOVA WULANDARI

Nomor Induk Mahasiswa : 062407038 Program Studi : D3 STATISTIKA Departemen : MATEMATIKA

Fakultas : MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM (MIPA)

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

Diluluskan di Medan, Juni 2009

Diketahui/Disetujui oleh

Departemen Matematika FMIPA USU

Ketua, Pembimbing

Dr. Saib Suwilo,M.sc. Dra. Rahmawati Pane, M.Si.


(4)

PERNYATAAN

PROYEKSI LAJU PERTUMBUHAN PENDUDUK

DI INDONESIA TAHUN 2010

TUGAS AKHIR

Saya mengakui bahwa tugas akhir ini adalah hasil kerja saya sendiri, kecuali beberapa Kutipan dan ringkasan yang masing – masing disebutkan sumbernya.

Medan, 1 Juni 2009

TITRA NOVA WULANDARI 062407038


(5)

PENGHARGAAN

Diawali dengan mengucapkan Puji Syukur kepada Allah SWT, Sang Maha Ghaffar, Sang maha pengampun, atas limpahan nikmat yang begitu besar, terutama nikmat Iman dan Islam yang senantiasa tertanam di lubuk hati yang paling terdalam, yang telah memberikan kekuatan kepada penulis untuk dalam menyusun tugas akhir ini sehingga terselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Juga Shalawat dan salam semoga selalu tercurah kepada sosok panutan alam, NabiMuhammad SAW. Terima kasih yang tak terhingga buat kedua Orang tuaku, Bapakku tercinta Ponimin Hermawanto,S. Pd dan Ibuku tercinta Supatmah yang sejak aku lahir sampai sekarang selalu mencurahkan limpahan kasih sayang dan dukungan baik moril maupun materi terhadap Ananda dan semangat yang begitu kuat sehingga Ananda berhasil menyelesaikan studi di Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, tepatnya di Program D3 Statistika Universitas Sumatera Utara, Medan. Juga terima kasih banyak buat kakanda Sri Aridayanthi S. Pd dan Adinda Tercinta Nurul Huda Al – Hayati yang selalu memberikan support dalam segala hal, juga buat abangnda M. Syafron jaya, terima kasih buat dukungannya selama ini.


(6)

DAFTAR ISI

PERNYATAAN i

PERSETUJUAN ii

PENGHARGAAN iii

DAFTAR ISI iv

DAFTAR TABEL vi

DAFTAR GAMBAR vii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1Latar Belakang 1

1.2Identifikasi Masalah 2

1.3Batasan Masalah 3

1.4Tujuan Penelitian 3

1.5Tinjauan Pustaka 3

1.6Metodologi Penelitian 4

1.7Sistematika Penulisan 6

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Dasar Demografi 8

2.1.1 Ruang Lingkup Demografi dan Ilmu Kependudukan 10 2.1.2 Tujuan – tujuan dan penggunaan Demografi 11

2.2 Kegunaan Proyeksi 12

2.3 Metode yang Digunakan 14

2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk 14


(7)

BAB 3 SEJARAH SINGKAT BADAN PUSAT STATISTIK(BPS)

3.1 Sejarah BPS di Indonesia 18

3.1.1 Masa Pemerintahan Hindia Belanda 18

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang 19

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik 19

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang 20 3.1.5 Program Pengembangan Statistik 22

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik 22

3.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Badan Pusat Statistik 22 3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik 24 3.3 struktur Organisasi Badan Pusat Statistik 24

BAB 4 ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data 28

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 29

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk 32

4.3 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk 40

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi 48

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel 48

5.3 Membuka Lembar Kerja Baru 49

5.4 Pengisian Data 50


(8)

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan 54

6.2 Saran 55


(9)

DAFTAR TABEL

Tabel 4.2 Jumlah penduduk Indonesia Tahun 1997 – 2007 30 Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Indonesia Menurut

Jenis kelamin Tahun 1997 – 2007 31

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Menurut

Jenis Kelamin Tahun 1997 – 2007 37

Tabel 4.5 Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Indonesia dari

Tahun 2008 – 2010 40


(10)

DAFTAR GAMBAR

Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel 49

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel 50 Gambar 5.3 Tampilan Lembar Kerja Pengisian Data 51

Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type 53


(11)

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Masalah kependudukan adalah masalah yang timbul sebagai akibat keadaan penduduk itu sendiri didalam pertumbuhannya. Oleh karena jumlah penduduk terus bertambah, maka banyak yang harus dicanangkan untuk mengatasi keadaan jumlah penduduk yang semakin bertambah.

Pertumbuhan penduduk yang semakin cepat tersebut, mengundang banyak masalah. Tetapi ini tidak berarti pada zaman dahulu masalah kependudukan tidak ada. Sejalan dengan perkembangan penduduk dunia, Indonesia juga sebagai negara berkembang yang tidak terlepas dari pertambahan penduduk yang cepat. Pertumbuhan penduduk yang besar dari tahun ke tahun ini memerlukan tambahan investasi dan sarana untuk mendukung kesejahteraan rakyat seperti sarana pendidikan, kesehatan, perekonomian dan lain sebagai lainnya. Hal ini tentu saja merupakan masalah bagi


(12)

pemerintah dalam usahanya membangun dan meningkatkan taraf hidup rakyatnya demi untuk menuju masyarakat yang sesuai dengan isi UUD 1945.

Pertumbuhan penduduk yang begitu pesat sekarang ini sangat mempengaruhi perekonomian suatu bangsa, karena kita lihat sekarang ini kepadatan penduduk di kota-kota besar di Indonesia mempengaruhi tingkat pendapatan penduduk, jumlah lowongan kerja yang semakin sedikit menyebabkan di Indonesia pada tahun-tahun terakhir banyak perilaku kriminalitas yang terjadi akibat penyimpangan status penduduk yang satu dengan yang lain dan ini menimbulkan status sosial antar masyarakat

Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan Negara sehingga di Tahun mendatang Pemerintah dapat mengambil langkah – langkah atau tindakan yang akan dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya dalam mengatasi pertumbuhan penduduk, sehingga terciptanya penduduk yang berpotensi dan sejahtera.

Masalah kependudukan sangat mempengaruhi kesejahteraan dan perkembangan suatu daerah dan Negara sehingga kedepannya Pemerintah dapat mengambil langkah – langkah atau tindakan yang akan dilaksanakan ditahun-tahun berikutnya dalam


(13)

mengatasi pertumbuhan penduduk, sehingga terciptanya penduduk yang berpotensi dan sejahtera.

Dari uraian diatas penulis tertarik mengangkat judul “ Laju Pertumbuhan Penduduk Di Indonesia Tahun 2010 berdasarkan data tahun 1997 – 2007.

1.2 Identifikasi Masalah

Sesuai dengan Judul tersebut maka yang menjadi permasalahan adalah “Bagaimana tingkat laju pertumbuhan penduduk dan berapa jumlah penduduk pada tahun 2010 berdasarkan data jumlah penduduk pada tahun 1997-2007.

1.3 Batasan Masalah

Pembatasan masalah bertujuan untuk memperjelas arah dan tujuan dari suatu masalah yang akan diteliti sehingga tidak menimbulkan kekeliruan. Untuk lebih mengarahkan penguraian, sesuai dengan latar belakang dan tuntutan menetapkan masalahnya sehingga ada yang menjadi arah sebagai pedoman yang jelas dan tegas dalam mengambil keputusan. Sehubungan dengan itu Penulis membatasi hanya menghitung Laju Pertumbuhan Penduduk untuk tahun 2010, yang didasarkan pada data jumlah penduduk Indonesia tahun 1997 – 2007.


(14)

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui tingkat pertumbuhan penduduk sekaligus jumlah penduduk pada tahun 2010 berdasarkan data jumlah penduduk tahun 1997 – 2007.

1.5 Tinjauan Pustaka

Untuk kepentingan pembangunan dari berbagai kepentingan diperlukan proyeksi jumlah penduduk dari tahun-tahun sebelumnya, apalagi kebutuhan perhitungan dengan proyeksi sangat membantu. Salah satu perkiraan yang dapat membantu untuk mengetahui Jumlah Penduduk di masa yang akan datang adalah Proyeksi (Projection).

Proyeksi Penduduk adalah perhitungan yang menunujukkan angka Fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bias saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang . Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah X kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu(Abdurrahman Ritonga; 2003)


(15)

1.6 Metodologi Penelitian

Adapun cara yang digunakan dalam penelitian ini adalah : 1. Pengumpulan Data

Data diperoleh dari Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Sumatera Utara. Data berupa laporan yang langsung diberikan oleh Badan Pusat Statistik(BPS) Provinsi Sumatera Utara, yaitu Data jumlah Penduduk berdasarkan tahun 1997-2007.

2. Analisis Data (Perhitungan Pertumbuhan Penduduk)

Untuk Menghitung Jumlah Penduduk di Tahun mendatang di gunakan rumus dengan pendekatan pada Model Matematis. Dan model yang sesuai adalah “Model Eksponensial”dengan rumus sebagai berikut :

P

n

= P

o

.e

rn

dengan :

P

n =

Jumlah penduduk pada n tahun

P

0 = Jumlah penduduk pada awal tahun

r

= Tingkat pertumbuhan penduduk

n

= Periode waktu dalam tahun


(16)

Untuk Menghitung proyeksi laju pertumbuhan penduduk menggunakan asumsi pada Pertumbuhan geometri, karena laju pertumbuhan ini bersifat berskala atau bertahap dalam selang waktu tertentu. Adapun Rumus yang digunakan sebagai berikut:

P

n

= P

0

( 1 + r )

n

dengan :

P

n =

Jumlah penduduk pada n tahun

P

0 = Jumlah penduduk pada awal tahun

r

= Tingkat pertumbuhan penduduk

n

= Periode waktu dalam tahun

Untuk menghitung Rasio Jenis Kelamin digunakan rumus sebagai berikut :

SR

i =

Perempuan Penduduk

Jumlah

laki Laki Penduduk

Jumlah

X 100 %

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :

SR

i =

Fi Mi

x K


(17)

Mi = Jumlah Penduduk Laki-laki pada golongan umur i tahun

Fi = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur i tahun

K = Konstanta, biasanya 100

1.7Sistematika Penulisan

Adapun sistematika penulisan sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Bab ini menjelaskan tentang latar belakang, Identifikasi masalah, Batasan Masalah, Tujuan Penelitian, Tinjauan Pustaka, Metode Penelitian, dan sistematika Penelitian.

BAB 2 TINJAUAN TEORITIS

Bab ini berisi tentang suatu tinjauan teori untuk menguraikan pengertian demografi penduduk dan teori-teori yang berhubungan dengan kependudukan. Disini juga akan dijelaskan metode apa yang digunakan untuk memproyeksikan(meramalkan) serta hal-hal yang mendukung perhitungan dalam kependudukan.


(18)

Bab ini menjelaskan sejarah singkat tempat riset yaitu sejarah tentang Badan Pusat Statistik(BPS) Propinsi Sumatera Utara.

BAB 4 ANALISIS DAN EVALUASI

Bab ini menjelaskan tentang perhitungan yang akan dilakukan untuk memproyeksikan jumlah penduduk ditahun yang akan datang.

BAB 5 IMPLEMENTASI SISTEM

Bab ini penulis menjelaskan tentang program yang digunakan dalam pengolahan data tersebut yaitu program Microsoft Excel

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memberikan kesimpulan yang diambil setelah pengolahan data dan analisis data dan juga berupa saran-saran yang besifat membangun.


(19)

BAB 2

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pengertian Dasar Demografi

Kata demografi berasal dari bahasa Yunani yang berarti “ Demos ” adalah rakyat atau penduduk dan “ Grafein ” adalah menulis. Jadi Demografi adalah tulisan-tulisan atau karangan-karangan mengenai rakyat atau penduduk. Istilah ini dipakai pertama kalinya oleh Achille Guillard dalam karangannya yang berjudul “ Elements de Statistique

Humaine on Demographic Compares “ pada tahun 1885.

Berdasarkan Multilingual Demographic Dictionary (IUSSP, 1982) definisi demografi adalah sebagai berikut : Demography is the scientifict study of human


(20)

their development (change). Terjemahannya sebagai berikut : Demografi mempelajari

penduduk (suatu wilayah) terutama mengenai jumlah, struktur (komposisi penduduk) dan perkembangannya (perubahannya).

Philip M. Hauser dan Duddley Duncan (1959) mengusulkan definisi demografi sebagai berikut : Demography is the study of the size, territorial distribution and

composition of population, changes there in and the components of a such changes which maybe identified as natality, territorial movement (migration), and social mobility (changes of states). Terjemahan sebagai berikut : Demografi mempelajari jumlah,

persebaran, territorial dan komposisi penduduk serta perubahan-perubahannya dan sebab-sebab perubahan itu, yang biasanya timbul karena natalitas (fertilitas), mortalitas, gerak territorial (migrasi) dan mobilisasi sosial (perubahan status)

Masih banyak lagi ahli demografi yang menjelaskan tentang pengertian

demografi. Maka dari kedua definisi diatas dapat kita simpulkan sebagai berikut :

Demografi adalah ilmu yang mempelajari struktur dan proses penduduk di suatu wilayah. Struktur penduduk meliputi : jumlah, persebaran, dan komposisi penduduk. Struktur ini selalu berubah-ubah, dan perubahan tersebut disebabkan karena proses demografi, yaitu : kelahiran(fertilitas), kematian(mortalitas), dan migrasi penduduk.


(21)

Demografi dalam pengertian yang sempit dinyatakan sebagai “ demografi formal” yang memperhatikan ukuran atau jumlah penduduk, distribusi atau persebaran penduduk, struktur penduduk atau komposisi, dan dinamika atau perubahan penduduk. Ukuran penduduk menyatakan jumlah orang dalam suatu wilayah tertentu. Distribusi penduduk menyatakan persebaran penduduk di dalam suatu wilayah pada suatu waktu tertentu, baik berdasarkan wilayah geografi maupun konsentrasi daerah pemukiman. Stuktur penduduk menyatakan komposisi penduduk berdasarkan jenis kelamin atau golongan umur. Sedangkan perubahan penduduk secara implisit menyatakan pertambahan penduduk atau penurunan jumlah penduduk secara parsial ataupun keseluruhan sebagai akibat berubahnya tiga komponen utama perubahan jumlah penduduk. Kelahiran, kematian, dan migrasi.

Dalam pengertian yang lebih luas, domografi juga memperhatikan berbagai karakteristik individu maupun kelompok, yang meliputi tingkat sosial, budaya, dan ekonomi. Karakteristik sosial dapat mencakup status keluarga, tempat lahir, tingkat pendidikan, dan lain sebagainya. Karakteristik ekonomi meliputi antara lain aktivitas ekonomi, jenis pekerjaan, lapangan pekerjaan, dan pendapatan. Sedangkan aspek budaya berkaitan dengan persepsi, aspirasi dan harapan-harapan.


(22)

John Graunt, seorang pedagang kain yang hidup pada abad ke 17 di London, dianggap sebagai Bapak Demografi. Ia melakukan analisa data kelahiran dan kematian, dan dari hasil analisanya dikemukakan batasan-batasan umum tentang kematian (mortality), Kelahiran (fertility), migrasi dan perkawinan dalam hubungannya dengan proses penduduk.

Dalam sejarah perkembangan demogafi timbul masalah mengenai pembagian cabang ilmu ini. Methorst dan Sirks membedakan masalah kependudukan menjadi dua yaitu yang bersifat kuantitatif (demografi) dan kualitatif yang membahas masalah penduduk dari segi genetis dan biologis. Gagasan ini tidak mendapat dukungan. Oleh karena demogafi menggunakan banyak hitungan tapi dapat juga bersifat kualitatif. Dengan demikian memberikan kesan kepada orang bahwa demografi hanyalah penyusunan statistik penduduk.

Pure Demography (Demografi Murni) atau juga disebut demografi formal

menghasilkan teknik-teknik untuk menghitung data kependudukan. Dengan teknik-teknik tersebut dapat diperoleh perkiraan keadaan penduduk di masa depan atau di masa lampau.


(23)

2.1.2 Tujuan – tujuan dan Penggunaan Demografi

Menurut para ahli demografi, tujuan demografi di bagi menjadi 4 tujuan pokok yaitu : 1. Mempelajari kuantitas dan distribusi penduduk dalam suatu daerah tertentu.

2. Menjelaskan pertumbuhan di masa lampau, penurunannya dan persebarannya dengan sebaik-baiknya dan dengan data yang tersedia.

3. Mengembangkan hubungan sebab akibat antara perkembangan penduduk dengan bermacam-macam aspek organisasi sosial.

4. Mencoba meramalkan pertumbuhan penduduk di masa yang akan datang dan kemungkinan-kemungkinan konsekuensinya.

Pengetahuan tentang kependudukan adalah penting untuk lembaga-lembaga swasta maupun pemerintah baik di tingkat daerah maupun nasional. Perencanaan-perencanaan yang berhubungan dengan pendidikan, perpajakan, kemiliteran, kesejahteraan sosial, perumahan, pertanian, dan perudahaan-perusahaan yang memproduksi barang dan jasa, jalan, rumah-rumah sakit,pusat pertokoandan pusat-pusat rekreasi akan menjadi lebih tepat apabila kesemuanya didasarkan pada data kependudukan.


(24)

Dinamika penduduk adalah merupakan keseimbangan yang dinamis antara kekuatan-kekuatan yang menambah dan kekuatan-kekuatan yang mengurangi jumlah penduduk. Secara terus-menerus penduduk akan dipengaruhi oleh jumlah bayi yang lahir (menambah jumlah penduduk), tetapi secara bersamaan pula akan di kurangi oleh jumlah kematian yang terjadi pada semua golongan umur. Sementara itu migrasi juga berperan akan menambah dan emigran akan mengurangi jumlah penduduk.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan penduduk di akibatkan oleh 4 komponen yaitu : kelahiran (fertilitas), kematian (mortalitas), in-migration (migrasi masuk) dan out-migration (migrasi keluar).

2.2 Kegunaan Proyeksi Penduduk

Penduduk adalah Semua orang yang berdomisili di wilayah geografis Republik Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan atau orang yang berdomisili kurang dari 6 bulan dengan bertujuan menetap. Sedangkan proyeksi adalah perhitungan dengan meramalkan atau menduga kejadian-kejadian atau hal-hal yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.


(25)

Proyeksi Penduduk adalah perhitungan yang menunujukkan angka Fertilitas, mortalitas dan migrasi di masa yang akan datang. Perkiraan penduduk tidak hanya beberapa tahun, tetapi bisa saja perkiraan beberapa puluh tahun yang akan datang . Jadi proyeksi penduduk menggunakan beberapa asumsi sehingga jumlah penduduk yang akan datang adalah X kalau fertilitas, mortalitas dan migrasi berada pada tingkat tertentu(Abdurrahman Ritonga; 2003)

Semua perencanaan pembangunan sangat membutuhkan data penduduk tidak saja pada saat merencanakan pembangunan tetapi juga pada masa-masa mendatang yang disebut dengan proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk bukan merupakan ramalan jumlah penduduk untuk masa mendatang, tetapi suatu perhitungan ilmiah yang didasarkan asumsi dari komponen-komponen laju pertumbuhan penduduk yaitu kelahiran, kematian, dan migrasi penduduk. Ketiga komponen inilah yang menentukan besarnya jumlah penduduk dan struktur pnduduk yang akan datang.

Ketajaman proyeksi penduduk sangat tergantung pada ketajaman asumsi komponen pertumbuhan penduduk yang dibuat. Menurut BPS (1998), untuk menentukan asumsi tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan di masa yang akan datang, diperlukan data yang menggambarkan keadaan di masa lampau hingga kini, faktor-faktor yang mempengaruhi masing-masing komponen, dan hubungan antara satu komponen


(26)

dengan komponen yang lain serta target yang akan dicapai atau diharapkan pada masa yang akan datang.

Proyeksi penduduk ini secara periodik perlu direvisi, karena sering terjadi bahwa asumsi tentang kecenderungan tingkat kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk(migrasi) yang melandasi proyeksi lama tidak sesuai lagi dengan kenyataan.

2.3 Metode Yang Digunakan

2.3.1 Angka Pertumbuhan Penduduk

Angka pertumbuhan penduduk menunjukkan angka rata-rata pertambahan penduduk pertahun pada periode atau waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dengan persen (%). Dalam menghitung proyeksi pertumbuhan digunakan beberapa asumsi-asumsi, yaitu :


(27)

1. Pertumbuhan Aritmatika

Petumbuhan penduduk secara aritmatika adalah pertumbuhan penduduk dengan jumlah adalah sama setiap tahun. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Pn = P0 ( i + rn ) dengan :

Pn = Jumlah penduduk pada n tahun P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Tingkat pertumbuhan penduduk

n = Periode waktu dalam tahun

2. Pertumbuhan Geometri

Pertumbuhan Geometri adalah pertumbuhan penduduk bertahap, yaitu dengan memperhitungkan pertumbuhan penduduk hanya pada akhir tahun dari suatu periode. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :


(28)

Pn = P0 ( i + r )n dengan :

Pn = Jumlah penduduk pada n tahun P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Tingkat pertumbuhan penduduk

n = Periode waktu dalam tahun

3. Pertumbuhan Eksponensial

Pertumbuhan Eksponensial adalah petumbuhan penduduk yang berlangsung secara terus menerus ( continous). Ukuran penduduk secara eksponensial ini lebih tepat, mengingat bahwa dalam kenyataannya pertumbuhan penduduk juga berlangsung terus-menerus. Dapat dihitung dengan menggunakan rumus sebagai berikut :

Pn = Po.ern dengan :

Pn = Jumlah penduduk pada n tahun P0 = Jumlah penduduk pada awal tahun r = Tingkat pertumbuhan penduduk n = Periode waktu dalam tahun


(29)

2.3.2 Rasio Jenis Kelamin

Rasio adalah perbandingan dua perangkat, yang dinyatakan dalam suatu satuan tertentu. Dalam pengerjaannya, rasio (ratio) adalah perbandingan dikalikan 100. Ukuran Rasio ini sangat sering dipergunakan.

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) adalah perbandingan jumlah antara jenis kelamin laki-laki dan perempuan dan biasanya dinyatakan dalam banyaknya penduduk laki-laki per 100 perempuan. Secara umum dapat ditulis :

SRi =

Perempuan Penduduk

Jumlah

laki Laki Penduduk

Jumlah

X 100 %

Rasio jenis kelamin (Sex Ratio) menurut kelompok umur dapat dituliskan sebagai berikut :

SRi =

Fi Mi

x K

Dengan :

SRi = Rasio jenis kelamin pada golongan umur i tahun


(30)

Fi = Jumlah Penduduk Perempuan pada golongan umur i tahun

K = Konstanta, biasanya 100

2.4 Perkembangan Penduduk

Perkembangan jumlah penduduk sangat erat kaitannya dengan perkembangan peradaban manusia dalam berinteraksi dengan alam sekitarnya. Ada tiga tahapan perkembangan peradaban manusia hingga kini : Pertama, zaman ketika manusia mulai mempergunakan alat-alat untuk menanggulangi kehidupannya. Kedua, zaman ketika manusia mulai mengembangkan usaha pertanian menetap. Zaman ini mengubah kehidupan perburuan menjadi kehidupan pertanian atau kehidupan yang sifatnya nomadis menjadi kehidupan menetap di sekitar daerah pertanian. Ketiga, zaman mulianya era industrialisasi, yaitu sekitar pertengahan abad ke-17 sesudah masehi. Zaman ini ditandainya dengan tumbuhnya pusat-pusat industri, dan semakin berkembangnya kota-kota sebagai tempat pemukiman manusia.

Sejalan dengan semakin bekembangnya ilmu pengetahuan dan pekembangan teknologi dalam mengolah sumber daya alam yang ada, tingkat kehidupan manusia


(31)

menjadi semakin baik. Hal ini sangat mempengaruhi penurunan tingkat mortalitas penduduk. Seperti banyak diketahui bahwa ledakan penduduk yang terjadi pada abad-abad terakhir ini terutama karena menurunnya tingkat kematian dengan cepat, sementara tingkat kelahiran belum dapat dikontrol dengan baik.

Tingginya laju petumbuhan penduduk di beberapa bagian Negara di dunia menyebabkan jumlah penduduk meningkat dengan cepat. Di sebagian Negara telah terjadi kemiskinan dan kekurangan pangan. Fenomena ini menggelisahkan beberapa ahli, dan masing-masing dari mereka berusaha mencari faktor-faktor penyebab kemiskinan tersebut.


(32)

BAB 3

SEJARAH SINGKAT

BADAN PUSAT STATISTIK (BPS)

3.1 Sejarah Badan Pusat Statistik (BPS) di Indonesia

Adapun sejarah Badan Pusat Statistik di Indonesia terjadi empat masa pemerintahan di Indonesia, antara lain :


(33)

Pada masa Hindia Belanda ini, Kantor Statistika pertama didirikan oleh Direktur Pertanian, Kerajinan, dan Perdagangan (Directur Van Landbow Nijierheid en Handle), pada bulan februari 1920 dan berkedudukan di Bogor, kantor ini diserahi tugas untuk mengolah dan mempublikasikan data statistic.

Pada bulan Maret tahun 1923, dibentuk suatu komisi untuk statistik yang merupakan anggotanya wakil tiap-tiap departemen. Komisi tersebut diberi tugas Merencanakan tindakan yang mengarah sejauh mungkin untuk mencapai kesatuan dalam kegiatan dibidang statistik di Indonesia.

Pada tanggal 24 Septaember 1924, nama lembaga tersebut diganti dengan nama Center Kantoor Voor de Statistiek (CKS) atau Kantor Statistik dan dipindahkan ke Jakarta. Bersama dengan itu beralih pula pekerjaan mekanisme Statistik perdagangan yang semula dilakukan oleh Kantor Invoer Uitvoer en Accijnsen (IUA) yang disebut sekarang Kantor Bea Cukai.

3.1.2 Masa Pemerintahan Jepang


(34)

Statistik yang utamanya diarahkan untuk memenuhi kebutuhan perang atau militer. Pada masa ini juga CKS diganti namanya menjadi Shomubu Chosasitsu Gunseikanbu.

3.1.3 Masa Kemerdekaan Republik

Setelah proklamasi kemerdekaan Indonesia tanggal 17 Agustus 1945, kegiatan statistik ditangani oleh lembaga atau instansi baru sesuai dengan suasana kemerdekaan yaitu KPPURI (Kantor Penyelidikan Perangkaan Umum Republik Indonesia). Tahun 1946, kantor KPPURI dipindahkan ke Yogyakarta sebagai sekuens dari perjanjian Linggarjati. Sementara ini pemerintahan Belanda (NICA) di Jakarta mengaktifkan kembali : CKS.

Berdasarkan edaran Kementerian Kemakmuran , tanggal 12 Juni 1950 No.219/S.C,KAPPURI dan CKS dilebur menjadi Kantor Pusat Statistik (KPS) dan berada dibawah dan bertanggung jawab kepada Menteri Kemakmuran. Dengan surat Menteri Perekonomian tanggal 1 Maret 1952 Nomor P/44, lembaga KPS dibawah dan tanggung jawab kepada Menteri Perekonomian. Selanjutnya keputusan Menteri Perekonomian tanggal 24 September 1953 Nomor 19.099/m KPS dibagi menjadi 2 (dua)


(35)

bagian, yaitu bagian research yang disebut Afdeling A dan bagian penyelenggaraan tata usaha yang disebut Afdeling B.

Dengan keputusan presiden RI Nomor 131 tahun 1957, Kementerian Perekonomian dipecah menjadi Kementerian Perdagangan dan Kementerian Perindustrian. Untuk selanjutnya Keputusan Presiden RI Nomor 172 tahun 1957,terhitung mulai tanggal 1 Juni 1957 KPS diubah menjadi Biro Pusat Statistik dan urusan statistik yang semula menjadi tangggung jawab dan wewenang berada dibawah Perdana Menteri.

3.1.4 Masa Orde Baru Sampai Sekarang

Pada pemerintahan orde baru, khususnya untuk memenuhi kebutuhan dalam perencanaan dan evaluasi pembangunan, maka untuk mendapat statistik yang handal, lengkap, akurat dan terpercaya mulai diadakan pembenahan organisasi Biro Pusat Statistik.

Dalam masa orde baru ini BPS telah mengalami empat kali perubahan struktur organisasi :


(36)

1. Peraturan Pemerintah No. 16 tahun 1968 tentang organisasi BPS. 2. Peraturan Pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi BPS.

3. Peraturan Pemerintah No. 2 tahun 1992 tentang kedudukan, tugas, fungsi, dan susunan dan tata kerja Biro Pusat Statistik.

4. Undang-undang No.16 tahun 1997 tentang Statistik. 5. Keputusan Presiden RI No.86 tahun 1998 tentang BPS.

6. Keputusan Kepala BPS No.100 tahun 1998 tentang Organisasi dan tata kerja BPS 7. PP 51 tahun 1998 tentang penyelenggaraan Statistik.

Tahun 1968,ditetapkan peraturan pemerintahan No. 16 tahun 1968 yaitu yang mengatur organisasi dan tata kerja di pusat dan di daerah. Tahun 1980, peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 tentang organisasi sebagai pengganti peraturan pemerintahan N0. 16 tahun 1968, berdasarkan peraturan pemerintah No. 6 tahun 1980 di tiap propinsi terdapat perwakilan BPS dengan nama Kantor Statistik Propinsi dan di Kabupaten atau Kotamadya terdapat cabang perwakilan BPS dengan nama kantor statistik Kabupaten atau Kotamadya. Pada tanggal 19 Mei 1997 menetapkan tentang statistik sebagai pengganti UU no. 6 dan 7 tentang sensus dan statistik. Pada tanggal 17 Juli 1998 dengan keputusan Presiden Republik Indonesia No.86 tahun 1998 ditetapkan Badan Pusat Statistik sekaligus mengatur tata kerja dan struktur organisasi BPS yang baru.


(37)

3.1.5 Program Pengembangan Statistik

Untuk mewujudkan pembangunan statistik, Badan Pusat Statistik membagi kedalam 4 (empat) program, yaitu :

a. Program penyempurnaan dan pengembangan statistik b. Program penyempurnaan sistem informasi

c. Program pendidikan dan aparatur Negara

d. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Negara

Adapun visi dan misi dari Badan Pusat Statistik adalah menjadi informasi statistik sebagai tulang punggung informasi Pembangunan nasional dan regional, didukung sumber daya manusia yang berkualitas, ilmu pengetahuan dan teknologi informasi yang mutakhir. Sedangkan misi Badan Pusat Statistik adalah untuk menjunjung pembangunan nasional Badan Pusat Statistik mengembangkan misi mengarahkan pembangunan statistik pada penyediaan data statistik pada yang bermutu dan handal, efektif dan efisien, peningkatan kesadaran masyarakat akan arti dan kegunaan statistik, dan pengembangan ilmu pengetahuan statistik.


(38)

3.2 Kegiatan Badan Pusat Statistik

3.2.1 Kedudukan, Tugas, dan Fungsi Badan Pusat Statistik

Badan Pusat Statistik sebgai lembaga pemerintah non departemen yang berada di bawah dan bertanggung jawab kepada presiden (Kepres No. 86 tahun 1998), dalam melaksankan tugasnya berdasarkan beberapa ketentuan perundangan :

1. UU No. 16 tentang statistik

2. Keputusan Presiden Nomor 86 tahun 1998 tentang Badan Pusat Statistik 3. Peraturan Pemerintah No. 51 tahun 1999 tentang penyelenggaraan statistik

Berdasarkan Keputusan Presiden No. 86 tahun 1998, dalam menyelenggarakan statistik dasar melaksanakan koordinasi dan kerja sama, serta mengembangkan dan membina statistik sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku.

Fungsi yang diselenggarakan Badan Pusat Statistik :

1. Perumusan Kebijakan Nasional dibidang statistik

2. Menyusun rencana dan program nasional dibidang statistik 3. Penyelenggaraan Statistik dasar

4. Koordinasi dan kerja sama statistik dengan instansi pemerintah lembaga, organisasi, perorangan dan unsur masyarakat lainnya


(39)

5. Penyusunan dan pengembangan pembakuan konsep defenisi dan klasifikasi dan ukuran – ukuran serta pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang mendukung penyelenggaraan statistic

6. Pelayanan data informasi serta hasil statistik kepada pemerintah dan masyarakat secara berkala dan sewaktu – waktu baik dari hasil penyelenggaraan sendiri maupun hasil kompilasi produk administrasi

7. Penyebarluasan statistik melalui berbagai cara, baik langsung maupun tidak langsung serta pelaksanaan upaya peningkatan dasar statistik bagi masyarakat. 8. Pembinaan penyelenggaraan statistik, responden dan penggunaan statistik. 9. Pembinaan sumber daya manusia di lingkungan BPS, pembinaan

pengendalian dan pengawasan administrasi di lingkungan BPS

3.2.2 Tata Kerja Badan Pusat Statistik

Para Deputi wajib melaksanakan koordinasi dan kerja sama teknis statistik di dalam dan di luar negeri sesuai dengan bidang tugas masing – masing dan harus melaporkan kepada Kepala BPS. Dalam melaksanakan tugasnya wajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi, sibronisasi, dan sinlifiksi, baik dalam lingkungan masing – masing antara satuan unit organisasi di lingkungan BPS. Maupun dengan instansi lainnya diluar BPS sesuai bidang tugas masing – masing.


(40)

3.3 Struktur Organisasi Badan Pusat Statistik

Sebagaimana dibuat dalam lampiran, struktur organisasi kantor BPS propinsi Sumatera Utara, dipimpin oleh seorang kepala dibantu oleh bagian tata usaha. Bagian tata usaha terdiri dari :

1. Sub Bagian Urusan Dalam

2. Sub Bagian perlengkapan dan Perbekalan 3. Sub Bagian Keuangan

Uraian Tugas Bagian Tata Usaha :

1. Menyusun Program Kerja Tahunan Bagian

2. Mengatur dan melaksanakan perhimpunan dan penyusunan program kerja tahunan, baik rutin maupun proyek kantor BPS propinsi dan menyimpannya ke BPS

3. Mengatur dan melaksanakan urusan dalam yang meliputi surat – menyurat, pengadaan atau percetakan ke arsip, rumah tangga, pemeliharaan gedung, keamanan dan ketertiban lingkungan, serta perjalanan dinas dalam dan luar negeri 4. Mengatur dan melaksanakan urusan perlengkapan dan perbekalan yang meliputi


(41)

pergudangan, inventaris, penghapusan, serta pemeliharaan peralatan dan perlengkapan

5. Mengatur dan melaksanakan urusan keuangan yang meliputi tata usaha keuangan, perbendaharaan, verifikasi dan pembukuan

Sedangkan bidang penunjang BPS ada 5 (Lima) bidang, yaitu : 1. Bidang statistik Produksi

Mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS pertanian, industri, serta BPS konstruksi pertambangan dan energi.

Uraian tugas Bidang Statistik Produksi : a. Menyusun program tahunan bidang

b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Produksi adalah meliputi pelaksanaan kegiatan statistik pertanian, industri, kontruksi, pertambangan, energi dan statistik produksi lainnya yang ditentukan

c. Mengatur keikutsertaan program latihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik produksi

d. Membantu kepala kantor BPS atau pimpinan proyek atau bagian proyek untuk menyiapkan program petugas bagian lapangan


(42)

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihan

f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksaan lapangan

2. Bidang Statistik Distribusi

Bidang Statistik Distribusi mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS harga konsumen dan perdagangan besar, BPS Keuangan, dan harga produsen, serta BPS Niaga dan Jasa.

Uraian tugas Bidang Statistik Distribusi : a. Menyusun program tahunan bidang

b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS distribusi adalah meliputi harga konsumen dan perdagangan besar, keuangan harga produsen, niaga dan jasa, serta statistik distribusi lainnya

c. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik distribusi

d. Membantu kepala kantor BPS propinsi atau pimpinan proyek untuk menyiapkan program tugas lapangan


(43)

e. Mengatur dan mengkoordinasi penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan di pusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya

f. Mengatur dan melaksanakan penjatahan dokumen yang diperlukan untuk pelaksaan lapangan

3. Bidang Statistik Kependudukan

Bidang BPS Kependudukan mempunyai tugas melaksanakan kegiatan BPS Demografi, rumah tangga, BPS tenaga kerja, dan BPS kesejahteraan.

Uraian tugas Bidang Statistik Kependudukan : a. Menyusun program tahunan bidang

b. Yang termasuk ruang lingkup tugas bidang BPS Kependudukan adalah meliputi pelaksaan kegiatan BPS Demografi dan rumah tangga,

ketenagakerjaan, dan kesejahteraan rakyat, dan statistik

c. Mengatur keikutsertaan program pelatihan yang diselenggarakan oleh pusat dibidang statistik kependudukan

d. Membantu Kepala Kantor BPS propinsi atau pimpinan proyek atau pimpinan bagian proyek untuk menyiapkan program petugas lapangan


(44)

e. Mengatur dan mengkoordinasikan penyelenggaraan pelatihan petugas lapangan dipusat pelatihan serta mengatur penjatahan pelatihannya


(45)

BAB 4

ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 Arti dan Kegunaan Analisis Data

Analsis data pada dasarnya dapat diartikan sebagai berikut :

1. Membandingkan dua hal atau lebih variabel untuk mengetahui selisih atau rasionya kemudian diambil kesimpulannya.

2. Menguraikan atau memecahkan suatu keseluruhan menjadi bagian-bagian atau komponen-komponen yang lebih kecil agar dapat :

a. mengetahui komponen yang menonjol

b. membandingkan antara komponen yang satu dengan yang lainnya

c. membandingkan salah satu atau beberapa komponen dengan keseluruhannya. 3. Memperkirakan atau memperbandingkan besarnya pengaruh secara kuantitatif

dari suatu kejadian lainnya serta memperkirakan/meramalkan kejadian lainnya yang dapat dinyatakan dengan perubahan nilai suatu variabelnya.


(46)

4.2 Proyeksi Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010

Laju pertumbuhan penduduk adalah perubahan penduduk yang terjadi jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya dan biasanya dinyatakan dalam persentase. Hampir semua Negara maju telah menyusun perkiraan jumlah seluruh penduduk setiap tahun. Dalam hal ini prosedur untuk menghitung angka pertumbuhan penduduk boleh dikatakan cukup sederhana Karena perhitungannya dilakukan dengan membagi pertambahan jumlah penduduk selama tahun yang bersangkutan dengan jumlah penduduk pada tahun awal. Pada kenyataannya banyak Negara tidak mempunyai angka yang tepat mengenai kelahiran, kematian, dan perpindahan penduduk dan akhirnya jumlah penduduk yang paling tepat banyak diketahui dari hasil sensus.

Dalam pengolahan data dapat dilakukan dengan menggunakan model Matematis yang sesuai. Medel yang digunakan adalah Model Eksponensial” dengan rumus sebagai berikut :

Pn = Po.ern

r =

e n

Po Pn

log

) log (log −


(47)

Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 1997 – 2007

TAHUN

JENIS KELAMIN

TOTAL LAKI-LAKI WANITA

1997 98.858.153 99.817.683 198.675.836 1998 100.249.955 101.287.883 201.537.838 1999 102.195.025 102.588.906 204.783.931 2000 103.179.808 102.663.388 205.843.196 2001 100.922.520 100.711.017 201.703.537 2002 101.484.577 101.222.841 202.707.418 2003 107.799.381 106.574.715 214.374.096 2004 108.876.089 108.196.257 217.072.346 2005 109.734.002 109.470.998 219.205.000 2006 110.981.950 110.318.050 221.300.000 2007 112.409.856 112.770.144 225.180.000


(48)

Tabel 4.3 Jumlah Perubahan Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin Tahun 1997-2007

TAHUN

JUMLAH PENDUDUK JUMLAH PERUBAHAN/TAHUN

LAKI-LAKI WANITA LAKI-LAKI WANITA

1997 98.858.153 99.817.683 1.913.544 1.237.408 1998 100.249.955 101.287.883 1.391.802 1.470.200 1999 102.195.025 102.588.906 1.945.070 1.301.023

2000 103.179.808 102.663.388 984.783 74.482

2001 100.922.520 100.711.017 -2.257.288 -1.952.371 2002 101.484.577 101.222.841 562.057 511.824 2003 107.799.381 106.574.715 6.314.804 5.351.874 2004 108.876.089 108.196.257 1.076.708 1.621.542 2005 109.734.002 109.470.998 857.913 1.274.741 2006 110.981.950 110.318.050 1.247.948 847.052 2007 112.409.856 112.770.144 1.427.906 2.452.094 Sumber : Badan Pusat Statisik(BPS) Provinsi Sumatera Utara


(49)

Dengan :

Jumlah penduduk laki – laki pada tahun 1996 adalah 96.944.609 Jumlah penduduk perempuan pada tahun 1996 adalah 98.580.275 Tanda (-) : Berarti berkurangnya Jumlah Penduduk.

4.2.1 Keadaan Jumlah Penduduk

Adapun perhitungan jumlah penduduk didahului dengan menghitung tingkat pertumbuhan penduduk, yang nantinya dengan tingkat pertumbuhan tadi kita gunakan sebagai peramalan jumlah penduduk di masa yang akan datang, Rumus yang digunakan untuk menghitung Jumlah penduduk sebagai berikut :

r = e t

Po Pt log log

Dengan t log e = 0,43429

dan rumus untuk menghitung Jumlah penduduk yaitu :

P

n

= P

o

.e

rn


(50)

1. Persentase Perubahan Penduduk Laki – laki pertahun :

(

)

% 95 , 1 019546 , 0 43429 , 0 609 . 944 . 96 858153 . 98 log log

1997 = = =

r

(

)

% 39 , 1 013981 , 0 43429 , 0 153 . 858 . 98 955 . 249 . 100 log log

1998 = = =

r

(

)

% 92 , 1 019217 , 0 43429 , 0 955 . 249 . 100 025 . 195 . 102 log log

1999 = = =

r

(

)

% 95 , 0 00959 , 0 43429 , 0 025 . 195 . 102 808 . 179 . 103 log log

2000 = = =

r

(

)

% 21 , 2 02212 , 0 43429 , 0 808 . 179 . 103 520 . 922 . 100 log log

2001 = =− =−

r

(

)

% 55 , 0 005554 , 0 43429 , 0 520 . 922 . 100 577 . 484 . 101 log log

2002 = = =

r

(

)

% 04 , 6 060366 , 0 43429 , 0 577 . 484 . 101 381 . 799 . 107 log log

2003 = = =

r

(

)

% 99 , 0 009939 , 0 43429 , 0 381 . 799 . 107 089 . 876 . 108 log log

2004 = = =


(51)

(

)

% 78 , 0 007849 , 0 43429 , 0 089 . 876 . 108 002 . 734 . 109 log log

2005 = = =

r

(

)

% 13 , 1 011308 , 0 43429 , 0 002 . 734 . 109 950 . 981 . 110 log log

2006 = = =

r

(

)

% 28 , 1 012784 , 0 43429 , 0 950 . 981 . 110 856 . 409 . 112 log log

2007 = = =

r

2. Persentase Perubahan Penduduk Perempuan pertahun :

(

)

% 25 , 1 012474 , 0 43429 , 0 275 . 850 . 98 683 . 817 . 99 log log

1997 = = =

r

(

)

% 46 , 1 014622 , 0 43429 , 0 683 . 817 . 99 883 . 287 . 101 log log

1998 = = =

r

(

)

% 28 , 1 012763 , 0 43429 , 0 883 . 287 . 101 906 . 288 . 102 log log

1999 = = =


(52)

(

)

% 073 , 0 000726 , 0 43429 , 0 906 . 288 . 102 388 . 663 . 102 log log

2000 = = =

r

(

)

% 92 , 1 019201 . 0 43429 , 0 388 . 663 . 102 017 . 711 . 100 log log

2001 = =− =−

r

(

)

% 51 , 0 005069 , 0 43429 , 0 017 . 711 . 100 841 . 222 . 101 log log

2002 = = =

r

(

)

% 15 , 5 051522 , 0 43429 , 0 841 . 222 . 101 715 . 574 . 106 log log

2003 = = =

r

(

)

% 51 , 1 015101 , 0 43429 , 0 715 . 574 . 106 257 . 196 . 108 log log

2004 = = =

r

(

)

% 17 , 1 011713 , 0 43429 , 0 257 . 196 . 108 998 . 470 . 109 log log

2005 = = =

r

(

)

% 77 , 0 007708 , 0 43429 , 0 998 . 470 . 109 050 . 318 . 110 log log

2006 = = =

r

(

)

% 20 , 2 021984 , 0 43429 , 0 050 . 318 . 110 144 . 770 . 112 log log

2007 = = =


(53)

3. Persentase perubahan penduduk laki –laki dan perempuan pertahun :

(

)

% 60 , 1 015987 , 0 43429 , 0 884 . 524 . 195 836 . 675 . 198 log log

1997 = = =

r

(

)

% 43 , 1 014303 , 0 43429 , 0 836 . 675 . 198 838 . 537 . 201 log log

1998 = = =

r

(

)

% 60 , 1 015978 , 0 43429 , 0 838 . 537 . 201 931 . 783 . 204 log log

1999 = = =

r

(

)

% 52 , 0 005159 , 0 43429 , 0 931 . 783 . 204 196 . 843 . 205 log log

2000 = = =

r

(

)

% 07 . 2 020663 , 0 43429 , 0 196 . 843 . 205 537 . 633 . 201 log log

2001 = =− =−

r

(

)

% 53 , 0 005312 , 0 43429 , 0 537 . 633 . 201 418 . 707 . 202 log log

2002 = = =

r

(

)

% 60 , 5 055960 , 0 43429 , 0 418 . 707 . 202 096 . 374 . 214 log log

2003 = = =

r

(

)

% 25 , 1 012508 , 0 43429 , 0 096 . 374 . 214 346 . 072 . 217 log log

2004 = = =


(54)

(

)

% 98 , 0 009777 , 0 43429 , 0 346 . 072 . 217 000 . 205 . 219 log log

2005 = = =

r

(

)

% 95 , 0 009512 , 0 43429 , 0 000 . 205 . 219 000 . 300 . 221 log log

2006 = = =

r

(

)

% 74 , 1 017381 , 0 43429 , 0 000 . 300 . 221 000 . 180 . 225 log log

2007 = = =

r

4. Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Pada Tahun 2007

a. Untuk laki –laki

% 28 , 1 012847 , 0 3429 , 4 055792 , 0 3429 , 4 153 . 858 . 98 856 . 409 . 112 log 43429 , 0 . 10 log 1997 2007

2007 = = = = =

P P r


(55)

b. Untuk perempuan % 22 , 1 012201 , 0 3429 , 4 052987 , 0 3429 , 4 683 . 817 . 99 144 . 770 . 112 log 43429 , 0 . 10 1997 2007

2007 = = = = =

P P Log r

r2007 = 1,22 %

Tabel 4.4 Persentase Perubahan Jumlah Penduduk Indonesia Menurut Jenis Kelamin Tahun 1997 – 2007

Tahun Jumlah laki-laki ( % )

Jumlah Perempuan ( % )

Jumlah laki – laki dan perempuan

( % )

1997 1,95 1,25 1,60

1998 1,39 1,46 1,43

1999 1,92 1,28 1,60

2000 0,95 0,07 0,52

2001 -2,21 -1,92 -2,07


(56)

2003 6,04 5,15 5,60

2004 0,99 1,51 1,25

2005 0,78 1,17 0,98

2006 1,13 0,77 0,95

2007 1,27 2,20 1,74

Jumlah 14,80 13,45 14,12

Sumber : Hasil Pengolahan Data Tabel 4.2

Dari Tabel di atas menunjukkan bahwa persentase perubahan jumlah penduduk Laki –laki dan perempuan secara keseluruhan menurun dan dari hasil survey penurunan ini terjadi karena kesadaran masyarakat untuk melaksanakan program KB

(Keluarga Berencana) yang digalakkan pemerintah dalam mewujudkan kesejahteraan keluarga serta banyaknya penduduk Indonesia berpindah dari satu daerah ke daerah lain atau dari provinsi satu ke provinsi lain,yang mungkin disebabkan karena faktor lapangan pekerjaan yang tidak tersedia di daerah asal.

Dengan diperolehnya persentase jumlah penduduk Indonesia maka ramalan atau taksiran jumlah penduduk dapat ditentukan dengan menggunakan harga perubahan Jumlah penduduk Indonesia dengan menggunakan rumus, yaitu :


(57)

1. Ramalan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2008 a. Untuk Laki – laki

P2008 = P2007 . e . r . n

= 112.409.856 . 2,718282 0.012847 x 1 = 112.409.856 x 1,012930

= 113.863.302

b. Untuk Perempuan P2008 = P2007 . e. r. n

= 112.770.144 x 2,718282 0,012201 x 1

= 112.770.144 x 1,012276

= 114.154.481

2. Ramalan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2009 a. Untuk Laki – laki

P2009 = P2008 . e . r . n

= 113.863.302. 2,718282 0.012847 x 2 =113.863.302 x 1,026027


(58)

b. Untuk Perempuan P2009 = P2008 . e. r. n

= 114.154.481 x 2,718282 0,012201 x 2

= 114.154.481 x 1,024702

= 116.974.344

3. Ramalan Jumlah Penduduk Indonesia Tahun 2010 a. Untuk Laki – laki

P2010 = P2009 . e . r . n

= 116.826.815. 2,718282 0.012847 x 3 =116.826.815 x 1,039293

= 121.417.331

b. Untuk Perempuan P2010 = P2009 . e. r. n

= 116.974.344 x 2,718282 0,012201 x 3

= 116.974.344 x 1,037281

= 121.335.281


(59)

Dari hasil peramalan jumlah penduduk Indonesia dengan menggunakan Perumusan Eksponensial Of Growth seperti perhitungan di atas, maka di dapat nilai dari Tahun 2008 – 2010. Untuk Lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel di bawah ini :

Tabel 4.5 Hasil Peramalan Jumlah Penduduk Indonesia dari Tahun 2008 – 2010 Tahun

Jumlah Penduduk

Jumlah Laki - laki Perempuan

2008 2009 2010

113.863.302 116.826.815 121.417.331

114.154.481 116.974.344 121.335.281

228.017.783 233.801.159 242.752.612 Jumlah 352.107.448 352.464.106 704.571.554

4.3 Keadaan Laju Pertumbuhan Penduduk

Adapun perhitungan laju pertumbuhan penduduk sebagai berikut :

Pn = P0 ( 1 + r )n

Kita dapat menghitung laju pertumbuhan dengan asumsi lima tahun sekali, yaitu tahun 1997 – 2002, 1998 – 2003, 1999 – 2004, 2000 – 2005, 2001 – 2006, dan 2002 – 2007, 2003 – 2008, 2004 – 2009, dan 2005 - 2010 Maka akan kita peroleh :


(60)

1. Laju pertumbuhan penduduk tahun 1997 – 2002

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2002 = P1997 ( 1 + r )5

202.707.418 = 198.675.836 ( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

836 . 675 . 198

418 . 707 . 202

( 1 + r )5 = 1,020292

5 Log ( 1 + r ) = log 1,020292

log ( 1 + r ) = 5 008724 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,001745

1 + r = Antilog 0,001745 r = 1,004026 – 1 r = 0,004026 r = 0,40 %

2. Laju pertumbuhan penduduk tahun 1998 – 2003

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2003 = P1998 ( 1 + r )5


(61)

( 1 + r )5 =

838 . 537 . 201

096 . 374 . 214

( 1 + r )5 = 1,063692 5 Log ( 1 + r ) = log 1,063692

log ( 1 + r ) = 5 026816 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,005363

1 + r = Antilog 0,005363 r = 1,012426 – 1 r = 0,012426 r = 1,24 %

3. Laju pertumbuhan penduduk tahun 1999 – 2004

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2004 = P1999 ( 1 + r )5

217.072.346 = 204.783.931 ( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

931 . 783 . 204

346 . 072 . 217


(62)

5 Log ( 1 + r ) = log 1,060007

log ( 1 + r ) = 5 025309 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,005062

1 + r = Antilog 0,005062 r = 1,011723 – 1 r = 0,011723 r = 1,17 %

4. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2000 – 2005

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2005 = P2000 ( 1 + r )5

219.205.000 = 205.843.196 ( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

196 . 843 . 205

000 . 205 . 219

( 1 + r )5 = 1,064912 5 Log ( 1 + r ) = log 1,064912

log ( 1 + r ) = 5 027314 ,


(63)

log ( 1 + r ) = 0,005462

1 + r = Antilog 0,005462 r = 1,012658 – 1 r = 0,012658 r = 1,27 %

5. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2001 – 2006

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2006 = P2001 ( 1 + r )5

221.300.000 = 201.703.537 ( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

537 . 703 . 201

000 . 300 . 221

( 1 + r )5 = 1,097155 5 Log ( 1 + r ) = log 1,097155

log ( 1 + r ) = 5 040268 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,008054

1 + r = Antilog 0,008054 r = 1,018717 – 1 r = 0,018717 r = 1,87 %


(64)

6. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2002 – 2007

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2007 = P2002 ( 1 + r )5

225.180.000 = 202.707.418 ( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

418 . 707 . 202

000 . 180 . 225

( 1 + r )5 = 1,110862 5 Log ( 1 + r ) = log 1,110862

log ( 1 + r ) = 5 045660 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,009132

1 + r = Antilog 0,009132 r = 1,021250 – 1 r = 0,021250 r = 2,12 %

7. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2003 – 2008


(65)

P2008 = P2003 ( 1 + r )5

228.017.783 = 214.374.096( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

096 . 374 . 214

783 . 017 . 228

( 1 + r )5 = 1,063644 5 Log ( 1 + r ) = log 1,06364

log ( 1 + r ) = 5 026796 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,005359

1 + r = Antilog 0, 005359 r = 1,012417 – 1 r = 0,012417 r = 1,24 %

8. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2004 – 2009

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2009 = P2004 ( 1 + r )5

233.801.159 = 217.072.346( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

346 . 072 . 217

159 . 801 . 233


(66)

5 Log ( 1 + r ) = log 1,077066

log ( 1 + r ) = 5 032242 ,

0

log ( 1 + r ) = 0,006448

1 + r = Antilog 0,006448 r = 1,014959 – 1 r = 0, 014959 r = 1,49 %

9. Laju pertumbuhan penduduk tahun 2005 – 2010

Pn = P0 ( 1 + r )n

P2010 = P2005 ( 1 + r )5

242.752.612 = 219.205.000( 1 + r )5

( 1 + r )5 =

000 . 205 . 219

612 . 752 . 242

( 1 + r )5 = 1,107423 5 Log ( 1 + r ) = log 1,107423

log ( 1 + r ) = 5 044313 ,


(67)

log ( 1 + r ) = 0,008862

1 + r = Antilog 0,006448 r = 1,020616 – 1 r = 0,020616 r = 2,06 %

Kita dapat menghitung Rasio Jenis Kelamin, yaitu sebagai berikut :

1. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2007

SRi =

Perempuan Penduduk

Jumlah

laki Laki Penduduk

Jumlah

X 100 %

SR

= 100%

144 . 770 . 112

856 . 409 . 112

x

Sri = 99,68

2. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2008

SR

i =

Perempuan Penduduk

Jumlah

laki Laki Penduduk

Jumlah


(68)

Sri

= 100% 481 . 154 . 114 302 . 863 . 113 x

Sri = 99,74

3. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2009

SR

i =

Perempuan Penduduk Jumlah laki Laki Penduduk Jumlah

X 100 %

Sri

= 100% 344 . 974 . 116 815 . 826 . 116 x

Sri = 99,88

4. Untuk Rasio Jenis Kelamin tahun 2010

SR

i =

Perempuan Penduduk Jumlah laki Laki Penduduk Jumlah

X 100 %

Sri

= 100% 281 . 335 . 121 331 . 417 . 121 x


(69)

BAB 5

IMPLEMENTASI SISTEM

5.1 Tahap Implementasi

Tahapan Implementasi merupakan tahapan hasil desain tertulis ke dalam

Programming(coding). Pada tahapan inilah seluruh hasil desain dituangkan ke dalam

bahasa pemograman tertentu untuk menghasilkan sebuah sistem informasi yang sesuai dengan hasil desain tertulis. Tahapan implementasi harus dapat menentukan basis apa yang akan diterapkan dalam menuangkan hasil desain tertulis sehingga sistem yang dibentuk memiliki kelebihan-kelebihan tersendiri.

5.2 Mengaktifkan Microsoft Excel

Tahap pertama yang harus dilakukan adalah mengaktifkan Windows dan pastikan Microsoft Excel berada dalam jaringan Microsoft Windows, kemudian klik tombol start pada taskbar, kemudian klik program,lalu pilih Microsoft Office, kemudian ada menu program Excel, maka pilih aplikasi Excel tersebut.


(70)

Gambar 5.1 Mengaktifkan Microsoft Excel


(71)

Setelah pengaktifan, akan tampil lembar kerja Excel yang sudah siap untuk dipergunakan. Lembar Kerja adalah kumpulan kolom dan baris, dimana kolom berurutan dari atas ke bawah sedangkan baris berurutan dari kiri ke kanan yang terdiri dari 256 kolom dan 65.536 baris pada setiap lembar kerja.

Pada setiap kolom dan baris terdapat sel dan ini diidentifikasikan dengan alamat yang merupakan kombinasi antara abjad untuk kolom dan angka untuk baris, disamping itu lembar kerja excel terdapat banyak elemen yang memiliki fungsi tersendiri.


(72)

Gambar 5.2 Tampilan Lembar Kerja Microsoft Excel

5.4 Pengisisan Data

Pengisian data kedalam lembar kerja Excel adalah sama dengan memasukkan atau mengetikkan data kedalamnya. Ada dua pilihan cara pengisian data, yaitu menggunakan keyboard komputer atau melalui sub menu yang terdapat pada menu Excel. Dalam


(73)

pengisian data ke dalam lembar kerja dengan keyboard, dperlukan langkah – langkah sebagai berikut :

1. Letakkan pointer pada sel yang ingin diisi data. 2. Ketik data yang diinginkan.

3. Tekan enter atau klik tombol kiri mouse pada sel lain untuk konfirmasi atau mengakhirinya


(74)

Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memliki lebih banyak pilihan, yaitu : Down, Up, Left, dan Series ( Autofil ).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun asih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada

Excel, biasa menggunakan Icon chart Wizard yang terdapat pada Toolbar. Adapun langkah – langkah yang diperlukan adalah :

1. Sorot Sel atau range yang ingin dibuat grafik.

2. Klik Icon Insert, maka akan tampil kota dialog Chart Type.

3. Klik Type grafik yang diinginkan dan klik next, tampil kotak dialog Source data. 4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio botton

rows atau coloums yang diinginkan, klik next. Maka akan tampil kotak dialog Chart Option.

5. Pada Chart option, klik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak dialog chart options.


(75)

Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type


(76)


(77)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Indonesia berdasarkan tahun 1997 – 2007 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki – laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Indonesia di masa yang akan datang.

2. Diperkirakan Jumlah Penduduk Indonesia menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2010 adalah 121.417.331 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 121.335.281 jiwa, dan secara keseluruhan ( jenis kelamin laki-laki dan perempuan ) sebesar 242.752.612 jiwa.

3. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 2,06 %.


(78)

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisi jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Menurunnya jumlah penduduk setiap tahun, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan untuk lebih memperhatikan lagi tingkat kualitas kesehatan penduduk di Indonesia.

2. Pemerintah harus memperhatikan lagi faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Indonesia sehingga pemerataan penyebaran penduduk dapat terjadi, Dengan melakukan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

3. Pemerintah berupaya menampung dan memberi lapangan pekerjaan untuk penduduk Indonesia karena meningkatnya jumlah penduduk di Tahun 2010 dengan melaksanakan proyek padat karya, mengadakan pusat – pusat pendidikan keterampilan.


(79)

DAFTAR PUSTAKA

Ritonga, Abdurrahman. 2003. Kependudukan dan Lingkungan. Edisi 2. Medan : Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Ananta, Aris. 1993. Ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Anonimus. 1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia


(1)

Sedangkan pilihan kedua dalam mengisi data adalah menggunakan submenu pada menu edit di Excel. Dengan pilihan ini, maka memliki lebih banyak pilihan, yaitu : Down, Up, Left, dan Series ( Autofil ).

5.5 Pembuatan Grafik

Grafik pada Excel dapat dibuat menjadi satu dengan data atau terpisah pada lembar kerja sendiri, namun asih berada pada file yang sama. Untuk membuat grafik pada

Excel, biasa menggunakan Icon chart Wizard yang terdapat pada Toolbar. Adapun langkah – langkah yang diperlukan adalah :

1. Sorot Sel atau range yang ingin dibuat grafik.

2. Klik Icon Insert, maka akan tampil kota dialog Chart Type.

3. Klik Type grafik yang diinginkan dan klik next, tampil kotak dialog Source data. 4. Pada tampilan akan terlihat range data yang telah disorot dan klik radio botton

rows atau coloums yang diinginkan, klik next. Maka akan tampil kotak dialog Chart Option.

5. Pada Chart option, klik judul grafik. Setelah itu klik Next. Tampil kotak dialog chart options.


(2)

Gambar 5.4 Tampilan Kotak Dialog Chart Type


(3)


(4)

BAB 6

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan evaluasi dari perhitungan Jumlah Penduduk Indonesia berdasarkan tahun 1997 – 2007 maka dapat disimpulkan sebagai berikut :

1. Dengan menggunakan rumus pertumbuhan eksponensial dapat dicari persentase perubahan jumlah penduduk laki – laki, persentase perubahan jumlah penduduk perempuan, serta perubahan jumlah penduduk secara keseluruhan (laki-laki dan perempuan) sehingga dapat diramalkan jumlah penduduk di Indonesia di masa yang akan datang.

2. Diperkirakan Jumlah Penduduk Indonesia menurut jenis kelamin laki-laki pada tahun 2010 adalah 121.417.331 jiwa, jenis kelamin perempuan sebesar 121.335.281 jiwa, dan secara keseluruhan ( jenis kelamin laki-laki dan perempuan ) sebesar 242.752.612 jiwa.

3. Laju pertumbuhan penduduk di Indonesia pada tahun 2010 diperkirakan sebesar 2,06 %.


(5)

Berdasarkan data yang diamati, penulis memberi saran dari hasil analisi jumlah pertumbuhan penduduk di Indonesia yaitu sebagai berikut :

1. Menurunnya jumlah penduduk setiap tahun, diharapkan pemerintah dapat mengambil tindakan untuk lebih memperhatikan lagi tingkat kualitas kesehatan penduduk di Indonesia.

2. Pemerintah harus memperhatikan lagi faktor – faktor yang mempengaruhi perubahan jumlah penduduk yang terjadi di Indonesia sehingga pemerataan penyebaran penduduk dapat terjadi, Dengan melakukan transmigrasi dan pemerataan pembangunan yang berwawasan lingkungan demi terciptanya kesejahteraan rakyat.

3. Pemerintah berupaya menampung dan memberi lapangan pekerjaan untuk penduduk Indonesia karena meningkatnya jumlah penduduk di Tahun 2010 dengan melaksanakan proyek padat karya, mengadakan pusat – pusat pendidikan keterampilan.


(6)

DAFTAR PUSTAKA

Ritonga, Abdurrahman. 2003. Kependudukan dan Lingkungan. Edisi 2. Medan : Lembaga penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Ananta, Aris. 1993. Ciri Demografis Kualitas Penduduk dan Pembangunan Ekonomi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia

Anonimus. 1981. Dasar – dasar Demografi. Jakarta : Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas Indonesia