Tempat Waktu Status iminusasi

sekresi hidung atau tenggorokan dari orang yang terinfeksi. Penularan dapat terjadi mulai dari hari pertama sebelum munculnya ruam, antara 1 – 2 hari sebelum timbulnya gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Dengan masa inkubasi berkisar antara 7 – 8 hari atau rata – rata 10 hari.Chin, 2007.

2.7 Distribusi Penyakit Campak

a. Orang

Campak adalah penyakit yang sangat menular yang dapat menginfeksi anak – anak pada usia dibawah 15 bulan, anak usia sekolah atau kadang kala pada remaja dan dewasa. Penyebaran penyakit campak berdasarkan umur berbeda dari satu daerah dengan daerah lain, tergantung dari kepadatan penduduknya, terisolasi atau tidaknya daerah itu. Pada kelompok dan masyarakat yang lebih kecil, epidemik cenderung terjadi lebih luas dan berat. Setiap orang yang telah terkena campak akan memiliki imunitas seumur hidup Chin, 2000.

b. Tempat

Berdasarkan tempat penyebaran penyakit campak berbeda, dimana pada daerah perkotaan siklus epidemik campak terjadi setiap 2 – 4 tahun sekali, sedangkan di daerah pedesaan terpencil penyakit campak jarang terjadi, tetapi bila sewaktu – waktu terjadi penyakit campak maka serangan dapat bersifat wabah dan menyerang kelompok umur yang rentan Depkes RI, 2009.

c. Waktu

Virus campak menagalami keadaan yang paling stabil pada kelembaban dibawa 40. Udara yang kering menimbulkan efek positif pada virus dan meningkatkan penyebaran di rumah yang memiliki alat penghangat ruangan seperti Universitas Sumatera Utara pada musim dingin di daerah yang memiliki 4 musim, lain halnya dengan di Negara tropis dimana kebanyakan kasus terjadi pada musim panas. Ketika virus menginfeksi populasi yang belum mendapatkan kekebalan atau vaksinasi maka 90-100 akan menjadi sakit dan menunjukkan gejala klinis.Haaneim, 2002 Dari hasil penelitian oleh Jusak di rumah sakit umum daerah Dr. Sutomo, ditemukan campak di Indonesia sepanjang tahun, dimana peningkatan kasus dapat terjadi pada bulan maret dan mencapai puncak pada bulan Mei, Agustus, September Depkes RI, 1994.

2.8 Determinan Penyakit Campak

2.8.1 Faktor Host

a. Status iminusasi

Imunisasi adalah usaha memberikan kekebalan pada bayi dan anak dengan memasukkan vaksin ke dalam tubuh agar tubuh membuat zat anti untuk mencegah terhadap penyakit tertentu. Sedangkan yang dimaksud dengan vaksin adalah bahan yang dipakai untuk merangsang pembentukan zat anti yang dimasukkan ke dalam tubuh melalui suntikan misalnya vaksin BCG, DPT, dan campak dan melalui mulut misalnya vaksin polio Depkes RI, 2004. Imunisasi merupakan suatu cara untuk meningkatkan kesehatan seseorang secara aktif terhadap suatu antigen, sehingga kelak ia terpapar antigen yang serupa tidak pernah terjadi penyakit. Imunisasi biasanya lebih fokus diberikan kepada anak- anak karena sistem kekebalan tubuh mereka masih belum sebaik orang dewasa, sehingga rentan terhadap serangan penyakit berbahaya Wahab, 2002. Universitas Sumatera Utara Tujuan memberikan imunisasi adalah untuk meningkatkan kekebalan anak terhadap penyakit sehingga dapat menurunkan angka morbiditas dan mortalitas serta dapat mengurangi kecacatan akibat penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi. Balita yang tidak mendapat imunisasi campak kemungkinan kena penyakit campak sangat besar. Pemberian imunisasi pada masa bayi akan menurunkan penularan agen infeksi dan mengurangi peluang seseorang yang rentan untuk terpajan pada agen tersebut Chin, 2000. Imunisasi campak merupakan imunisasi yang digunakan untuk mencegah penyakit campak pada anak karena termasuk penyakit menular. Kandungan vaksin ini adalah virus yang dilemahkan. Frekuensi pemberian imunisasi campak adalah satu kali pada umur 9-11 bulan. Cara pemberian imunisasi campak ini diberikan melalui subkutan. Imunisasi ini mempunyai efek samping seperti terjadinya ruam pada tempat suntikan dan panas. Angka kejadian campak juga sangat tinggi dalam memengaruhi angka kesakitan dan kematian anak. Campak lebih banyak di derita pada balita dan anak usia sekolah, karena tubuhnya yang masih labih sehingga rentan terhadap penularan penyakit campak Hidayat, 2008. Dari hasil penyelidikan tim Ditjen PPM PLP dan fakulas Kedokteran UI tentang KLB campak di desa Cinta Manis banyuasin Sumatera Selatan, ditemukan balita yang tidak mendapatka imunisasi campak mempunyai resiko 5 kali lebih besar untuk terkena campak disbanding balita yang mendapat imunisasi.

b. Status gizi

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Sikap Dan Perilaku Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Padang Lawas (Kasus: Desa Gunung Manobot Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

12 117 80

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 6 17

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 4 6

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

0 0 13

GAMBARAN KETERSEDIAAN PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA PEROKOK DI DESA TRANS PIRNAK MARENU KECAMATAN AEK NABARA BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS SKRIPSI

0 1 16

HUBUNGAN PEMBERIAN VITAMIN A DAN UMUR SAAT PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian Vitamin A dan Umur Saat Pemberian Imunisasi Campak dengan Kejadian

0 0 14

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Status Gizi dan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Imunisasi Campak dengan

0 0 12

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI CAMPAK DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Status Imunisasi Campak dan Perilaku Pencegahan Penyakit Campak

0 0 13