permanen minimal 10 dari luas lantai, dan pencahayaan alam atau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal 60 lux, dapat
digunakan untuk membaca normal dan tidak menyilaukan. Selain itu cakupan imunisasi campak yang rendah menjadi salah satu faktor terjadinya Campak,
imunisasi Campak di berikan pada bayi usia 9 – 11 bulan Dinkes Sumut, 2010.
Wilayah Desa Hutaimbaru yang sulit dijangkau dari puskesmas dikarenakan masyarakat tidak semuanya mempunyai kendaraan, sehingga wilayah ini terkesan
terpencil dibanding daerah lainnya. Wilayah Desa Hutaimbaru yang luas dan kepadatan penduduk kecil di tandai jarak antar rumah yang berjauhan dan
berkelompok antara 6 – 10 rumah dengan kondisi rumah tidak permanen dan semi
permanen, serta masih menggunakan sarana mandi bersama, Kondisi ini mengakibatkan warga masyarakat yang jauh dari posyandu malas berkunjung ke
posyandu untuk mengimunisasi anaknya Dinkes Sumut,2010. Kelompok umur tertinggi yang menderita campak berada pada kelompok 1
– 4 tahun dan 5
– 9 tahun. Sehingga dapat di analisi mengenai cakupan imunisai campak minimal 4 tahun yang lalu 2008 kebawah . Cakupan imuniasi campak di
desa Hutaimbaru masih rendah yaitu pada tahun 2009 mencapai 79, pada tahun 2010 hanya mencapai target 71, pada tahun 2011 mencapai 77, 80 pada tahun
2012 dan tahun 2013 baru mencapai 56 pertanggal 2 Agustus 2013 Kemenkes, 2013.
1.2 Perumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas maka perumusan masalah adalah bagaimana Hubungan Lingkungan rumah dan Status Imunisasi terhadap kejadian
Universitas Sumatera Utara
Campak, dilihat dari kondisi lingkungan rumah dan status imunisasi pada balita dan anak usia sekolah yang masih rendah di di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun
Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
1.3 Tujuan Penelitian
1.3.1 Tujuan Umum
Untuk mengetahui adanya hubungan antara lingkungan rumah dan status imunisasi terhadap kejadian Campak di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun
Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
1.3.2 Tujuan Khusus
1. Mengetahui Kepadatan Hunian, Ventilasi dan Pencahayaan di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
2. Mengetahui status imunisasi Campak pada balita dan anak usia sekolah di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
3. Mengetahui kejadian Campak pada balita dan anak usia sekolah di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
4. Mengetahui hubungan Kepadatan Hunian dengan kejadian penyakit campak pada balita dan anak usia sekolah di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten
Padang Lawas tahun 2013. 5. Mengetahui hubungan Ventilasi dengan kejadian penyakit campak pada balita dan
anak usia sekolah di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
Universitas Sumatera Utara
6. Mengetahui hubungan Pencahayaan dengan kejadian penyakit campak pada balita dan anak usia sekolah di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten
Padang Lawas tahun 2013. 7. Mengetahui hubungan Status Imunisasi Campak pada balita dan anak usia
sekolah dengan kejadian penyakit Campak di desa Hutaimbaru Kecamatan Barumun Kabupaten Padang Lawas tahun 2013.
1.4 Manfaat Penelitian
1. Menambah pengetahuan dan kemampuan penulis dalam usaha menerapkan disiplin ilmu di bidang kesehatan masyarakat dalam bentuk tulisan ilmiah.
2. Sebagai bahan tambahan informasi data tentang penderita Campak bagi petugas pemberantasan penyakit menular untuk menyusun rencana kebutuhan tenaga,
peralatan dan obat-obatan yang akan diajukan kedinas kesehatan Padang Lawas. 3. Sebagai bahan masukan bagi peneliti lain yang ingin meneliti lebih lanjut sebagai
bahan perbandingan dari hasil penelitian tersebut.
Universitas Sumatera Utara
8
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Lingkungan Pemukiman dan Hubunganya dengan Kesehatan 2.1.1
Pengertian Kesehatan Lingkungan
Kesehatan lingkungan adalah suatu kondisi atau keadaan lingkungan yang optimum sehingga berpengaruh positif terhadap terwujudnya status kesehatan yang
optimum pula. Ruang lingkup kesehatan lingkungan tersebut antara lain mencakup perumahan, pembuangan kotoran, penyediaan air bersih, pembuangan sampah,
pembuangan air kotoran atau limbah dan sebagianya. Adapun yang dimaksud dengan usaha kesehatan lingkungan adalah suatu usaha memperbaiki atau mengoptimumkan
lingkungan hidup manusia agar merupakan media yang baik untuk terwujudnya kesehatan yang optimum bagi manusia yang hidup didalamnya Azwar, 1979.
Al Slamet Riyadi mengemukakan bahwa defenisi lingkungan adalah tempat pemukiman segala sesuatunya dimana mikroorganisme itu hidup berserta segala
keadaan dan kondisinya yang secara langsung maupun tidak langsung dapat diduga ikut mempengaruhi tingkat kehidupan maupun kesehatan dari organisme itu.
2.1.2 Pengertian Lingkungan Pemukiman
Pemukiman merupakan bagian dari lingkungan hidup yang digunakan sebagai tempat tinggal dari sekelompok manusia yang saling berinter - aksi serta
berhubungan setiap hari dalam rangka untuk mewujudkan masyarakat yang tenteram, aman dan damai. Permukiman adalah bagian dari lingkungan hidup di luar kawasan
lindung baik yang berupa kawasan perkotaan maupun pedesaan yang berfungsi
Universitas Sumatera Utara