Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal

fungsi pokok dari rumah sebagai tempat tinggal yang sehat bagi setiap manusia dan keluarga selama masa hidupnya yang meliputi : Wahyuningsih, 1999 1. Rumah adalah tempat memenuhi kebutuhan jasmani fisik manusia yang pokok. 2. Rumah adalah tempat memenuhi kebutuhan rohani psikis manusia yang pokok. 3. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap penyakit menular. 4. Rumah adalah tempat perlindungan terhadap kecelakaan.

2.2 Persyaratan Kesehatan Rumah Tinggal

Rumah sehat dapat diartikan sebagia tempat berlindung, bernaung dan tempat untuk beristirahat sehingga menimbulkan kehidupan yang sempurna baik fisik, rohani maupun sosial. Dengan adanya fungsi dan peranan dari rumah maka selayaknya setiap individu mendapatkan rumah yang sehat dan layak Depkes RI,1994. Adapun persyaratan kesehatan suatu rumah tinggal Permenkes No.8291999 adalah sebagai berikut : 1. Bahan bangunan a. Tidak terbuat dari bahan – bahan yang dapat mengeluarkan zat – zat yang membahayakan kesehatan, antara lain : 1 Debu total tidak lebih dari 150µgm 3 2 Asbes bebas tidak melebihi 0,5 fiberm 3 jam 3 Timah hitam tidak melebihi 300 mgkg b. Tidak terbuat dari bahan yang dapat menjadi tumbuh dan berkembangnya mikroorganisme pathogen. Universitas Sumatera Utara 2. Komponen penataan ruang Komponen rumah harus memiliki persyaratan fisik dan biologis sebagai berikut : a. Lantai kedap air dan mudah dibersihkan b. Dinding : 1 Di ruang tidur dan ruang keluarga dilengkapi dengan daran ventilasi sebagai tempat pertukaran udara. 2 Di kamar mandi dan tempat cuci harus kedap air dan mudah dibersihkan. c. Langit – langit harus mudah dibersihkan dan rawan kecelakaan. d. Ruang didalam rumah harus ditata agar berfungsi sebagai ruang tamu, ruang keluarga, ruang makan, ruang tidur, dapur, kamar mandi dan ruang bermain anak. e. Ruang dapur harus dilengkapi dengan sarana pembuangan asap. 3. Pencahayaan Pencahayaan alam danatau buatan langsung maupun tidak langsung dapat menerangi seluruh ruangan minimal intensitasnya 60 lux dan tidak menyilaukan. 4. Kualitas Udara Kualitas udara dalam rumah tidak melebihi ketentuan sebagai berikut : a. Suhu udara berkisar antara 18 – 30 C b. Kelembaban udara berkisar antara 40 - 70 c. Konsentrasi gas SO2, tidak melebihi 0,10 ppm24 jam. Universitas Sumatera Utara d. Konsentrasi gas CO tidak melebihi 100 ppm8 jam. e. Konsentrasi gas formaldehid tidak melebihi 120 mgm 2 5. Ventilasi Luas penghawaan atau ventilasi alamiah yang permanen minimal 10 dari luas lantai. 6. Air a. Tersedia sarana air bersih dengan kapasitas minimal 60 literhariorang b. Kualitas air minum harus memenuhi persyaratan kualitas air bersih danatau air minum sesuai dengan peraturan perundang – undangan yang berlaku. 7. Limbah a. Limbah cair yang berasal dari rumah tidak mencemari sumber air, tidak menimbulkan bau dan tidak mencemari permukaan tanah. b. Limbah padat harus dikelola agar tidak menimbulkan bau, pencemaran terhadap permukaan tanah serta air tanah. 8. Kepadatan Hunian Ruang Tidur Luas ruang tidur minimal 8 m 2 dan tidak dianjurkan lebih dari 2 orang dalam satu ruang tidur, kecuali anak dibawah usia 5 tahun.

2.3 Pengertian Campak

Dokumen yang terkait

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

1 50 101

Sikap Dan Perilaku Petani Terhadap Kinerja Penyuluh Pertanian Di Kabupaten Padang Lawas (Kasus: Desa Gunung Manobot Kecamatan Lubuk Barumun Kabupaten Padang Lawas)

12 117 80

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 5 16

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI DAN RIWAYAT KONTAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BALITA DI KABUPATEN SUKOHARJO Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 6 17

BAB 1 PENDAHULUAN Hubungan Status Imunisasi dan Riwayat Kontak dengan Kejadian Campak Pada Balita di Kabupaten Sukoharjo.

0 4 6

Gambaran Ketersediaan Pangan dan Status Gizi Anak Balita Pada Keluarga Perokok di Desa Trans Pirnak Marenu Kecamatan Aek Nabara Barumun Kabupaten Padang Lawas

0 0 13

GAMBARAN KETERSEDIAAN PANGAN DAN STATUS GIZI ANAK BALITA PADA KELUARGA PEROKOK DI DESA TRANS PIRNAK MARENU KECAMATAN AEK NABARA BARUMUN KABUPATEN PADANG LAWAS SKRIPSI

0 1 16

HUBUNGAN PEMBERIAN VITAMIN A DAN UMUR SAAT PEMBERIAN IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Pemberian Vitamin A dan Umur Saat Pemberian Imunisasi Campak dengan Kejadian

0 0 14

HUBUNGAN STATUS GIZI DAN TINGKAT PENGETAHUAN IBU MENGENAI IMUNISASI CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Status Gizi dan Tingkat Pengetahuan Ibu Mengenai Imunisasi Campak dengan

0 0 12

HUBUNGAN STATUS IMUNISASI CAMPAK DAN PERILAKU PENCEGAHAN PENYAKIT CAMPAK DENGAN KEJADIAN CAMPAK PADA BAYI DAN BALITA DI PUSKESMAS KABUPATEN BANTUL TAHUN 2013-2014 NASKAH PUBLIKASI - Hubungan Status Imunisasi Campak dan Perilaku Pencegahan Penyakit Campak

0 0 13