Pelayanan THT
LAMPIRAN 6. Pelayanan THT
Kriteria Kelas D
Kelas C
Kelas B
Jenis Melakukan diagnosis dan
Melakukan pelayanan kelas pelayanan
Memberikan pelayanan seperti
penatalaksanaan :
C ditambah dengan Jenis •
kelas D di tambah dengan
Pelayanan •
Spoeling telinga
Cauterisasi kimia •
Gawat Darurat Tindakan:
– Resusitasi
Gawat Darurat Tindakan:
Pengobatan infeksi •
– Resusitasi •
Ekstraksi corpus alienum
– Trakheotomi
– Trakheotomi Trauma pada THT:
a. Laringeal dispnoe
a. Laringeal dispnoe luka pendarahan
b. Respiratory distress
c. Bronkopneumoni
b. Respiratory distress
d. Corpus alienum saluran
c. Bronkopneumoni
nafas
d. Corpus alienum saluran
– Laryngoskopi direkta:
nafas a. Laringeal dispnoe intubasi – Laryngoskopi direkta:
a. Laringeal dispnoe
b. Corpus alienum
Bronkoskopi:
intubasi
a. Corpus alienum
b. Corpus alienum
b. Dispnoe
Bronkoskopi:
– “Corrosive injury” saluran
a. Corpus alienum
makan
b. Dispnoe
– Pendarahan pasca bedah\
– Corrosive injury saluran
– Epistaksis yang berat
makan
– Trauma maxillo facial
– Pendarahan pasca bedah
– Corpus alienum saluran nafas
– Epistaksis yang berat
– Trauma saluran nafas bagian
– Trauma maxillo facial
atas
– Corpus aliennum saluran
– Corpus alienum hewan hidup
nafas
di dalam telinga
– Trauma saluran nafas
– Mastoiditis dengan komplikasi
bagian atas
ekstrakranial yang akut
– Corpus alienum hewan
– Corpus alienum saluran makan
hidup di dalam telinga – Mastoiditis dengan
Klinik
komplikasi ekstrakranial
– Diagnostik
yang akut
y Telinga
– Corpus alienum saluran
a. Otoskopi
makan
b. Tes Pendengaran c. Tes vestibuler
Klinik
y Hidung
– Diagnostik
a. Rhinoscopy anterior
y Telinga
b. Rhinoscopy posterior
a. Otoskopi
c. Sinuscopy
b. Tes Pendengaran
y Diagnostik Tenggorok
c. Tes vestibuler
a. Orofarings
y Hidung
b. Laringofarings
a. Rhinoscopy
c. Tindakan Biopsi
anterior
– Tindakan Parasintesis
b. Rhinoscopy
– Tindakan Insisi abses
posterior
– Tindakan Punksi/irigasi sinus
c. Sinuscopy
– Tindakan Karyawanan
y Diagnostik Tenggorok
epistaksis
a. Orofarings
– Tindakan Karyawanan
b. Laringofarings
Othaematoma, bedah kecil
c. Tindakan Biopsi
pada kelainan telinga, hidung
– Tindakan Parasintesis
yang dapat ditolong dengan
– Tindakan Insisi abses
obat jalan.
– Tindakan Punksi/irigasi
– Mengambil corpus alienum
sinus
dari telinga, hidung & faring
– Tindakan Karyawanan epistaksis
Tindakan Bedah:
– Tindakan Karyawanan
– Ekstraksi polip dari dalam
Othaematoma, bedah
ruang hidung
kecil pada kelainan telinga,
– Antrostomi menurut Caldwell Luc
hidung yang dapat
– Etmoidektomi
ditolong dengan obat jalan.
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 185
– Pembuatan Nasoanthral
– Mengambil corpus alienum
window
dari telinga, hidung &
– Concha subluksasi/tomi
faring
– Reposisi fractur os nasale – Rhinotomi lateralis
Tindakan Bedah:
– Ekstraksi polip dari dalam
– Tonsilektomi dengan metoda
Issection
ruang hidung
– Adenotonsilektomi
– Antrostomi menurut – Insisi abses retrofringeal, abses
Caldwell Luc
parafaringeal, Ludwig
– Etmoidektomi
– Mastoidektomi:
– Pembuatan Nasoanthral
y simplex
window
y radikal
– Concha subluksasi/tomi
– Ekstripasi tumor ca. aud. Ext
– Reposisi fractur os nasale
– Membersihkan choleatoma
– Rhinotomi lateralis
dalam Ca. Aud ext
– Tonsilektomi dengan
– Laryngoskopi direkta:
metoda Dissection
y Diagnosis
– Adenotonsilektomi
y terapi
– Insisi abses retrofringeal,
– Bronkoskopi:
abses parafaringeal,
y Diagnosis
Ludwig
y terapi
– Mastoidektomi:
– Esofagoskopi:
y simplex
y Diagnosis
y radikal
– Ekstripasi tumor ca. aud. – Septum koreksi metode Kilian
y terapi
Ext
– Transpalatal approach
– Membersihkan choleatoma dalam Ca. Aud ext – Laryngoskopi direkta:
y Diagnosis y terapi
– Bronkoskopi: y Diagnosis y terapi
– Esofagoskopi: y Diagnosis y terapi
– Septum koreksi metode Kilian – Transpalatal approach – Bedah plastik
y sumbing sederhana y palatoschizis y flap lokal
– Maxillektomi – Mandibulektomi – Glosektomi – Transfaringeal approach – Laryngofisure – Operasi Killian – Faringo Plastik – Myringo plastik – Labioplastik – Skin graft – Septum koreksi metode Cattie – Pengobatan &karyawanan dari abses Deep neck speces – Parotidektomi – Laringektomi – Radical neck Dissection – Bedah rekonstruksi dan plastik:
186 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 186 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit
facial y Rekonstruksi
mandibular dan sendi temporo
y Rekonstruksi larings trake
– Dakriosistoristomi – Dekompressi N. VII – Stafedektomi – Bedah larings mikroskopik
Tenaga Dokter
Dr spesialis. THT
Dr spesialis. THT
(minimal 2 orang) Sarana
(minimal 1 orang)
y Ruang tunggu
y Ruang tunggu y Ruang periksa
y Ruang tunggu
y Ruang periksa y Ruang kedap suara
y Ruang periksa
y Ruang kedap suara y Ruang tindakan
y Ruang kedap suara
y Ruang tindakan
y Ruang tindakan
y Ruang operasi
y Ruang operasi
y Ruang persiapan
y Ruang persiapan
y Ruang recovery
y Ruang recovery
y Ruang instrument
y Ruang instrument
y Ruang dokter
y Ruang dokter
y Ruang karyawan Peralatan
y Ruang karyawan
1. Alat diagnostic THT:
Peralatan seperti kelas C – Speculum hidung
Peralatan seperti kelas D ditambah
ditambah dengan : – Speculum telinga – Kaca larings
dengan :
Klinik :
Gawat Darurat :
2. Garputala
1. Perlengkapan untuk 3. Bellock Tampon
1. ENT Unit
melakukan resusitasi Kanul 4. Flash light
2. ENT Diagnostic instrument Set
trakea harus dari berbagai 5. Crocodile forceps
3. Head light
ukuran (bayi-dewasa) 6. Balonmediktzer
4. Suction pump
2. Laringoskop harus dari 7. Loupe
5. Laryngoscope
berbagai ukuran lengkap 8. Portable Diagnostic
6. Audiometer
dengan tangnya 9. Head Lamp
3. Bronkoskop harus terdiri 10. Respiration Apparatus
Kamar Operasi
dari berbagai ukuran : 11. Sterilisator
1. Polypectomy set
4. Bronchofiberscope (anak- 12. Sphymomanometer
2. Sinus Surgery set
3. Mastoidectomy set
dewasa)
4. Tracheotomy set
5. Bank darah
5. Tonsiladenoctomy set 6. Septum correction set
Klinik :
1. Hak serumen
Karyawanan
2. Luc serumen
1. Hospital Bed
3. Pembawa kapas
2. Screen Bed
(wattendrager)
3. Head light
4. Spekulum telinga (macam-
4. Ent examination instrument set
macam uk/no) 5. Knie pinset 6. Tang untuk ambil benda asing 7. Lampu spiritus 8. Lampu kepala dan transformator 9. Wondspuit 10. Suction pump 11. Otoscope siegle 12. Balonmediktzer 13. Kaca pembesar
Tes pendengaran :
1. Garpu tala
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 187
2. Alat barany a. Audiogram : Nada murni, Wicara b. S.I.S.I test c. Tone decay ditambah dengan audiometer + sound proof box
Tes vestibuler (kalor) :
1. Stopwatch 2. Thermometer air 3. Irigator dengan kanule khusus 4. Kaca mata Frenzel
Hidung Rhinoskopi anterior :
1. Knie tang 2. Luc corpus alienum 3. Spekulum hidung (untuk anak-dewasa) 4. Spekulum nasofaringel / Killian 5. Rhinomanometer sederhana
Rhinoskopi post :
1. Spatel lidah 2. Kaca larings (berbagai ukuran) 3. Nasofaringoskop (listrik)
Sinuskopi :
1. Trocar anthrum 2. Sinuskop (listrik) 3. Diafanoskop 4. Knopsonde
Tindakan Biopsi :
1. Perlengkapan anestesi lokal 2. Minorsurgery set 3. Biopsi tang (berbagai ukuran dan macam) 4. Tang biopsi Nasofarings (menjadi satu dengan nasofaringoskop-listrik) 5. Anthrum biopsi tang
Parasintesis :
1. Parasintesis set (myringotom macam- macam)
Insisi abses :
1. Minor surgery set 2. Tonsil abses forceps thilanuis 3. Furuncle Knifemediktzer
Punksi/irigasi sinus :
1. Kanul irigasi berbagai ukuran khusus : Kanul dari Prutz
188 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit
Karyawanan epistaksis :
1. Alat-alat untuk pemasangan Bellocq tampon
Audiometer :
1. Portable Diagnostic 2. Soundproofbox 3. ENT Diagnostic 4. Garpu tala 5. Diagnostic Lamp 6. Eye magnet 7. Othoscope 8. ENT Treatment 9. Sinuscope 10. Rhinuscope 11. Pharyngoscope 12. Laryngoscope 13. Nasofaringoscope 14. Suction Pump 15. Head Lamp 16. Respiration Apparatus 17. Operating Microscope 18. Meja Periksa/ENT Unit 19. Minor Electro Surgery 20. Anaesthesi Apparatus 21. Sterillisator 22. Sphygmomanometer 23. Evoke Response Potensial
Kompetensi y Mampu melakukan diagnosis
Memberi pelayanan THT dan penatalaksanaan :
y Mampu memberikan pelayan
lainnya yang lebih canggih – Spoeling telinga
paripurna, pemeriksaan
dibandingkan dengan RS – Cauterisasi kimia
dan tindakan medik untuk
kelas C – Pengobatan infeksi
kesehatan Telinga Hidung
Tenggorokan – Bedah Kepala
– Ekstraksi corpus alienum
Leher (THT-KL)
– Trauma pada THT:
– Melakukan anamnesis
y luka
– Menjelaskan proses
y pendarahan
pemeriksaan yang akan dijalani oleh pasien – Mengevaluasi kesehatan THT-KL – Melakukan pemeriksaan THT-KL dengan lampu kepala – Melakukan tindakan klinik – Melakukan tindakan bedah kecil, sedang dan besar serta karyawanan pasca tindakan – Mampu melakukan pertolongan pertama pada kegawat daruratan THT-KL – Mampu memberikan penyuluhan kesehatan THT-KL – Menyaring penyakit telinga penyebab ketulian – Mampu melakukan rujukan pemeriksaan dan tindakan medik THT-KL sub spesialistik
y Kompetensi kasus klinik – Diagnostik
y Telinga a. Otoskopi
b. Tes Penala c. Audiometri d. Tes vestibuler
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 189 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 189
y Tenggorok a. Pemeriksaan dengan spatula lidah b. Laringoskopi tidak langsung
– Tindakan biopsi – Tindakan parasintesis – Tindakan insisi abses – Tindakan irigasi serumen telinga – Tindakan kauterisasi konka inferior – Tindakan kauterisasi faring – Tindakan pungsi / irigasi sinus – Tindakan karyawanan epistaksis – Tindakan karyawanan pseudokista aurikula, othematom, abses septum – Tindakan ekstraksi benda asing telinga, hidung, faring, tonsil, hipofaring – Tes Cubit kulit alergi
y Kompetensi kasus kegawat daruratan – Resusitasi – Trakeotomi – Penatalaksanaan epistaksis berat – Bronkoskopi dan nasolaringuskopi
y Benda asing traktus trakeobronkial y Obstruksi jalan napas traktus bronkial
– Laringoskopi langsung y Benda asing laring y Obstruksi jalan napas
laring – Mastoidektomi pada komplikasi intrakranial akibat OMSK – Insisi Abses leher submandibula, submental, angina ludwig – Penatalaksanaan benda asing hidung
y Hewan hidup y Baterai
– Penatalaksanaan benda asing telinga
y Hewan hidup y Baterai
– Penatalaksanaan trauma laring – Penatalaksanaan trauma hidung – Penatalaksanaan trauma maksilofasial
y Kompetensi kasus koperasi – Mastodektomi sederhana dan radikal
190 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit
– Ekstrasi kolesteatum eksternal – Ekstirpasi Tumor Liang Telinga Luar – Bedah sinus endoskopik fungsional mini (Mini FESS) – Septum koreksi – Polipektomi – Cut well luc – Entmoidektomi – Naso antral window – Konkotomi / Konkoplasti – Reposisi fraktur hidung – Tonsilektomi – Adenotonsilektomi – Glosektomi – Ekstirpasi kista teroid – Ekstirpasi duktus tiro glosus – Laringoskopi langsung diagnostik dan terapi – Insisi abses dan retro faring, para faring, – bronchospy Diagnostik dan terapi – Esofagoskopi diagnostik dan terapi – Rinotomi lateral – Midfacial degloving – Pendekatan transpalatal
y Kompetensi rujukan Mampu melakukan rujukan pemeriksaan dan tindakan
medik THT-KL sub spesialistik
ENG – Posturografi – Gustatometri – BERA / ABR – Mikro-otoskopi – Nasoendoskopi – Telelaringoskopi – Nasofaringoskopi – Esofagoskopi – Brokoskopi – Stroboskopi – Rinomanometri – Otoaccoustic emission – Nasometri-Palatometri – Tindakan bedah: Timpanoplasti, Osikuloplasti, Implan Koklea, Bedah plastik, Rekontruksi telinga, BSEF, Bedah sinus Endoskopik pada abses orbita akibat komplikasi rinosinusitis, laringektomi total, diseksi leher radikal, bedah onkologi THT-KL, Bedah plastik rekontruksi kepala leher, hipofisektomi transnasal, skull base surgery (bedah dasar tengkorak) untuk tumor, telinga, hidung sinus paranasal yang meluas ke dasar tengkorak