PEMELIHARAAN SARANA
I. PEMELIHARAAN SARANA
Mengacu pada Pedoman Teknis Sarana dan Prasarana Rumah Sakit tahun 2012, sarana didefinisikan sebagai segala sesuatu benda fisik
yang dapat tervisualisasi mata maupun teraba oleh panca indra dan dengan mudah dapat dikenali oleh pasien dan (umumnya) merupakan bagian dari suatu gedung ataupun bangunan gedung itu sendiri; dan
prasarana didefinisikan sebagai benda maupun jaringan/instalasi yang membuat suatu sarana yang ada bisa berfungsi sesuai dengan tujuan yang diharapkan. Instalasi pemeliharaan sarana berada pada
zona penunjang dan operasional rumah sakit.
1. Lingkup Sarana Pelayanan
Pemeliharaan sarana merupakan suatu program pengelolaan pemeliharaan untuk mencegah risiko kerusakan peralatan yang digunakan untuk diagnosis, pengobatan, pemantauan dan perawatan pasien.
Program perencanaan dan pemeliharaan ini meliputi; daftar milik perusahaan, peraturan kerja, lampiran dan catatan mengenai inspeksi pemeliharaan, catatan inspeksi seluruh kegiatan, pengawasan pemeliharaan serta perencanaan servis dan pemeliharaan bangunan, perlengkapan dan peralatan.
Tugas pokok dan fungsi yang harus dirangkum unit workshop adalah sebagai berikut:
a. Pemeliharaan dan perbaikan ringan pada: y Peralatan medik (Optik, elektromedik, mekanis dll)
y Peralatan penunjang medik
146 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 146 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit
y Saluran dan perpipaan y Listrik dan elektronik
b. Kegiatan perbaikan-perbaikan dilaksanakan dengan prosedur sebagai berikut:
y Laporan dari setiap unit yang mengalami kerusakan alat y Peralatan diteliti tingkat kerusakannya untuk mengetahui tingkat perbaikan yang diperlukan kepraktisan teknis pelaksanaan perbaikannya (apakah cukup diperbaiki
ditempatnya, atau harus dibawa ke ruang workshop) y Analisa kerusakan y Proses pengadaan komponen/suku cadang y Pelaksanaan perbaikan/pemasangan komponen y Perbaikan bangunan ringan y Listrik/Elektronik y Telpon/Aiphone/Audio Visual
2. Persyaratan Khusus
Terletak jauh dari daerah perawatan dan gedung penunjang medik, sebaiknya diletakan di daerah servis karena banyak menimbulkan kebisingan
Gudang Spare Part
Spare Part
Ruang Pencatatan
Ruang Barang Masuk Bengkel/ Workshop Pencatatan Barang Keluar
Barang Rusak
Gudang
Barang Keluar
3. Sumber Daya Manusia
Bagian pemeliharaan sarana harus mempunyai bagan organisasi dan uraian tugas yang jelas bagi semua staf. Serta adanya dokumentasi yang meliputi fungsi peralatan, kegunaan medik,
Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 147 Pedoman Penyelenggaraan Pelayanan Rumah Sakit 147
Bagian pemeliharaan sarana dipimpin oleh seorang pimpinan yang cakap menurut pendidikan, pelatihan dan tanggung jawab. Jumlah staf yang cukup untuk mendukung program pemeliharaan sarana serta adanya tugas tanggung jawab yang jelas, untuk mengarahkan staf dalam menjalankan tugasnya.
4. Sarana, Prasarana, dan Peralatan
Setiap peralatan harus masuk dalam daftar inventaris, untuk mempergunakan alat, sebelumnya harus dilakukan uji fungsi dan uji coba, serta program pelatihan untuk mempergunakan peralatan tersebut sehingga dapat dicegah timbulnya risiko kesalahan klinis dan fisik.
Setiap peralatan harus dilakukan pre-test sebelum pertama kali digunakan dan paling sedikit satu tahun sekali dilakukan kalibrasi, serta dibuat dokumentasinya.
Seluruh peralatan baru harus diteliti dengan standar pemakaian yang disesuaikan dengan standar industri Indonesia serta pera- turan yang berlaku serta diinformasikan kepada seluruh staf.
Adanya peraturan tertulis mengenai jadwal pemeliharaan dan perbaikan peralatan dan sarana yang rusak, sarana yang vital harus segera diperbaiki dalam waktu singkat.
Program pengelolaan peralatan dipergunakan untuk mengidenti- fikasi dan mencatat kegagalan peralatan dan kesalahan pemaka- ian yang berakibat penyimpangan efek terhadap keselamatan pasien serta mutu pelayanan.
Kebutuhan sarana/peralatan menurut klasifikasi kelas rumah sakit sesuai lampiran