PETA KEDUDUKAN MODUL

D. Rangkuman :

  Kapan seks bebas dapat terjadi atau dilakukan? Pada saat para anak-anak laki atau perempuan mulai mengalami perubahan bentuk badan atau memasuki frase remaja. Seks bebas juga terjadi ketika adanya iman yang rapuh, kurangnya kasih sayang serta perhatian dari orang tua, kurangnya pemahaman tentang seks bebas, rasa ingin tahu yang berbau seksualtanpa memikirkan resiko yang nantinya dihadapi, serta salah bergaul dengan teman-teman yang berdampak negatif untuk dirinya sendiri. Apalagi jika teman-temanya mengatakan bahwa seks terasa nikmat, di tambah lagi adanya segala

  informasi

  yang

  tidak

  terbatas.

  Lampiran : Skenario Sosiodrama

  SOSIODRAMA “SEKS BEBAS”

  Pemain dalam sosiodrama : Leni sebagai pemeran utama Ibu sebagai ibu dari pemeran utama Roy sebagai kekasih Leni Budhe sebagai tante dari pemeran utama Kiki sebagai teman dari pemeran utama Dona sebagai perantara dalam proses perubahan

  Ada seorang gadis yang bernama Leni, ia sosok seorang gadis yang ceria dan memiliki banyak teman selain itu ia dilahirkan dari keluarga yang sangat berkecukupan, ibunya seorang wanita karir namun kurang memiliki waktu lebih bersama dengan Leni.

  Ibu

  : Leni, ibu berangkat mau pergi dulu ya ada urusan diluar kota dan untuk sementara waktu kamu tinggal sama budhe dulu ya, uang jajan kamu sudah ibu titipkan sama budhe.

  : Iya bu, hati-hati dijalan Ketika Leni tidak mendapatkan perhatian dan kasih sayang dari orang tuanya, Leni rela melakukan apapun untuk kekasihnya supaya ia tidak ditinggalkan.

  Leni

  Budhe : Jadi, kamu habis jalan sama pacar kamu

  yang berandalan itu? Asal kamu tahu ya, ibumu menitipkanmu sama budhe karena dia percaya sama budhe buat bisa jagain kamu. Kalau kamu bandel kaya gini, budhe yang disalahkan olehibumu.

  Leni

  : Budhe berisik banget sih, kaya ngga pernah muda aja

  Budhe : Kalau kamu mau nginep disini, kamu

  harus ikutin semua aturan dirumah ini.

  : Iya iya bawel banget si budhe. Saat libur tiba, Roy mengajak Leni untuk ke tempat villa keluarganya, Leni merasa Roy adalah laki-laki yang baik hingga akhirnya mereka melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan. Beberapa bulan kemudian, Leni merasa berat badannya semakin bertambah dan tidak datang bulan. Hingga akhirnya ia berinisiatif untuk menggunakan tes kehamilan.

  Leni

  Leni pergi kerumah Kiki untuk menceritakan apa yang terjadi dengannya.

  Leni

  : Ki, aku hamil ki. Aku ngga tau harus gimana lagi dan ngga tahu harus cerita sama siapa.

  Kiki

  : Anak siapa yang ada dikandungan kamu Len?

  Leni

  : Ini anaknya Roy

  Kiki

  : Roy, terus dia tanggung jawab ngga sama kamu dan anak dalam perutmu?

  Leni

  : Aku ngga tahu, aku belum cerita sama dia soal ini. Aku takut ki, aku takut dimarahin sama ibuku

  Kiki

  : Sekarang kamu temui Roy dan ceritakan apa yang sudah terjadi, jika dia tidak tanggung jawab kita laporkan saja dia ke polisi.

  Leni

  : Iya ki, kamu temenin aku ketemu Roy yaa

  Kiki

  : Iya, sekarang kita ketemu sama Roy ya. Akhirnya Leni dan Kiki pergi menemui Roy untuk

  : Roy, aku hamil

  Roy

  : Hamil, ko bisa sih? Kita gugurkan saja ya kandungannya, aku belum siap punya anak Len

  Kiki

  : Digugurin? Ini anak kamu, anak kamu sama Leni. Apa kamu tega mau gugurin anak kalian, dosa kalian makinbesar kalau kalian menghilangkan anak kalian sendiri.

  Leni

  : Sebenarnya aku juga belum siap untuk menikah dan punya anak, tapi ini anak kamu. Apa kamu tega menggugurkan anak ini? Pokoknya aku ngga mau kalau anak ini digugurkan roy, ini anak kita.

  Kiki

  : Roy, kalau kamu tidak tanggung jawab akan kami laporkan kamu ke polisi.

  Roy

  : Oke oke, aku akan tanggung jawab dan akan menikahimu. Kita besarkan anak kita sama- sama ya.

  Leni dan Roy pun menikah dengan usia yang masih sangat muda dan mereka pun hidup dengan sederhana dan tidak memiliki penghasilan tetap. Namun pertengakaran yang terjadi dalam rumah tangga mereka tak kunjung habis, saling curiga satu sama lainpun terjadi diantara mereka.

  Leni

  : Apakah ini nasib kita setelah selama ini melakukan banyak dosa? Rumah tangga kita hancur roy, dan kamu mencoba selingkuh dibelakang aku. Aku lihat kamu pergi boncengan dengan wanita lain.

  Roy

  : Selingkuh, aku ngga pernah selingkuh dari kamu. Aku coba cari kerja biar kamu dan anak kita bisa makan. Aku ngojek pake motor temen aku dan ini semua buat kamu dan kebutuhan anak kita Leni.

  Leni

  : Jangan bohongi aku roy

  Roy

  : Aku tidak berbohong, aku sedang berusaha untuk mencukupi kebutuhan kita sehari-hari, karena aku sadar aku belum bisa jadi ayah yang baik buat anak kita.

  Leni

  : Kamu ayah yang baik Roy, kita sama-sama

  kerja ya biar kebutuhan kita semua terpenuhi.

  Pertengakaran yang terjadi diantara mereka karena kurangnya komunikasi yang baik, sehingga mereka mudah berselisih paham. Hingga akhirnya Leni mengajak Roy untuk mengikuti beberapa kegiatan untuk menguatkan kembali iman yang ada pada diri mereka.

  Dona

  : Sepertinya kegiatan hari ini kita mendatangkan pasangan baru, bisakah pasangan ini memperkenalkan diri?

  Leni

  : Nama saya Leni, dan ini suami saya Roy

  Dona

  : Baik, selamat bergabung dikegiatan kami ini semoga kegiatan yang kita lakukan bersama dapat bermanfaat untuk kita semua, selain itu juga agar iman yang sudah tertanam dalam diri kita semakin kuat dan kita pun semakin jauh untuk melakukan dosa.

  Dalam kegiatan keimanan ini semua orangnya sangat bersahabat dan mereka merasa sangat diterima, Leni dan Roy merasa kegiatan ini berdampak positif yang dimana untuk menguatkan iman kita agar tidak mudah terjerumus dalam dosa.

  Leni

  : Aku ngga mau melakukan dosa-dosa lagi Roy, aku ngga mau terus-menerus terjerumus dalam dosa, dosa yang kita lakukan dulu sampai kita harus menikah di usia muda seperti ini.

  Roy

  : Aku juga Len, dosa yang udah kita lakuin selama ini memang banyak banget. Kita sama- sama besarin anak kita dengan penuh kasih : Aku juga Len, dosa yang udah kita lakuin selama ini memang banyak banget. Kita sama- sama besarin anak kita dengan penuh kasih

  

  Dengan usia yang masih relatif muda, akhirnya Leni dan Roy mencoba untuk mempertanggung jawabkan perbuatan mereka sewaktu dulu, mereka mencoba untuk mendidik anak mereka dengan penuh kasih sayang dan berusaha untuk selalu memperhatikan anak mereka agar tidak terjerumus dalam dosa seperti orang tuanya.

E. TES

  1. Apakah dampak dari seks bebas?

  2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari sosiodrama “Seks Bebas?”

  3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”

  4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

  a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Leni?

  b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Leni?

  c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila menemukan sosok seorang Leni?

  Salah satu bentuk dari dampak Seks Bebas dikalangan remaja :

PENGEMBANGAN 5 POLA ASUH TERHADAP SEKS BEBAS

  http:www.satujam.com

A. Tujuan :

  1. Remaja dapat menguraikan komunikasi yang lebih efektif

  dengan orang tuanya agar terbentuk menjadi remaja yang positif.

  2. Remaja dapat menjalankan media sosialnya dengan baik

  dan positif.

  3. Remaja dapat menunjukkan hasil pengawasan dari orang

  tua mengenai kemajuan teknologi yang baik dan positif.

B. Proses Bimbingan Kelompok :

  Alokasi waktu : 1 x 45 menit. Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

  1. Tahap Pembentukan

  a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan

  rileks.

  b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok

  secara singkat.

  c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan

  pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

  d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota

  untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

  e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri

  secara terbuka.

  f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya

  dan membantu merumuskan tujuan bersama.

  2. Tahap Transisi

  a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

  b. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil

  manfaat dalam tahap inti.

  c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera

  memasuki tahap inti.

  3. Tahap Kegiatan

  a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan

  yang telah dipersiapkan.

  b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

  c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

  dikemukakan oleh pemimpin kelompok

  d. Pembahasan topik secara tuntas.

  e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama.

  f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

  4. Tahap Pengakhiran

  a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri.

  b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

  kemajuan yang dicapainya masing-masing.

  c. Pembahasan kegiatan lanjutan.

  d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok.

  e. Ucapan terima kasih.

  f. Berdoa

C. Uraian Materi :

  mengembangkan pribadi remaja, pengasuhan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor kondusif dalam mempersiapkan remaja menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang baik dan sehat. Pembentukan pribadi remaja yang positif tidak terlepas dari pola asuh yang diterapkan orang tua didalam keluarga.

  Komunikasi dalam keluarga mengisyaratkan

  bahwa komunikasi itu penting untuk membangun konsep diri, aktualisasi diri, untuk memperoleh kebahagiaan , untuk menghindarkan diri dari tekanan dan ketegangan, bahkan mampu menghindari diri dari perilaku yang dapat merugikan dirinya sendiri.

  Kehadiran keluarga sebagai komunitas

  masyarakat kecil, memiliki arti yang sangat penting dalam membangun komunitas masyarakat yang lebih luas. Oleh karena itu, kehidupan keluarga yang harmonis perlu dibangun atas dasar sistem interaksi yang kondusif.

  Banyak anak yang disiplin dalam kehidupannya karena mencontoh perilaku orang tuanya, hal ini mereka dasari dari Banyak anak yang disiplin dalam kehidupannya karena mencontoh perilaku orang tuanya, hal ini mereka dasari dari

  Salah satu kebebasan anak di usia remaja pada saat sekarang adalah penggunaan media sosial yang berbasis internet baik berupa facebook, line up, whatsapp, instagram, path dan sebagainya yang dapat dengan mudah diakses melalui handphone, laptop, notebook maupun warnet yang sudah tersebar. Dengan segala dampak positif dan negatifnya media sosial pada saat ini sudah menyatu dengan anak usia remaja dalam kehidupan sehari harinya. Media sosial yang berbasis internet telah menyediakan dunia tanpa batas(borderless). Bagi remaja semua informasi dapat diakses, mulai dari informasi yang dibutuhkan untuk ilmu pengetahuan maupun informasi yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan bahkan informasi yang dilarang untuk diakses.

  Berbagai dampak negatif dalam penggunaan media sosial yang tanpa kontrol filter tersebut berujung pada berbagai bentuk kenakalan remaja bahkan tindakan kriminal Berbagai dampak negatif dalam penggunaan media sosial yang tanpa kontrol filter tersebut berujung pada berbagai bentuk kenakalan remaja bahkan tindakan kriminal

  Demikian juga terhadap penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sikap orang tua terhadap aktivitas ini akan memberikan pengaruh terhadap terbentuknya karakter yang dapat menyaring dampak penggunaan media sosial sehingga tidak terjerumus dalam kenakalan remaja bahkan tindak kriminal. Orang tua yang bijak dalam meletakan pondasi karakter terhadap remaja juga harus kritis dan memiliki wawasan luas dalam menyikapi penggunaan media sosial yang berbasis Internet, sehingga apa yang diketahui oleh anaknya juga harus diketahui oleh orang tuanya.

  Dengan menanamkan nilai-nilai karakter memberikan pengertian mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam penggunaan media sosial sehingga anak memperolah pengetahuan antisipatif dari orang tua Dengan menanamkan nilai-nilai karakter memberikan pengertian mengenai apa yang boleh dan apa yang tidak boleh dilakukan dalam penggunaan media sosial sehingga anak memperolah pengetahuan antisipatif dari orang tua

  D. Rangkuman : Seiring dengan semakin meningkatnya akses internet, tidak terkecuali pada anak dan remaja. Media sosial merupakan salah satu aplikasi yang banyak digunakan, yang seharusnya berada dalam pengawasan orang tua. Keuntungan yang dapat diperoleh remaja dari media sosial antara lain sebagai sarana komunikasi dengan teman dan keluarga, meningkatkan kreativitas dengan berbagi ide atau seni lain serta berhubungan dengan orang lain dengan minat yang sama di berbagai kesempatan untuk berpartisipasi pada kegiatan.

  Hanya saja, perlu dipertimbangkan kerugian remaja dalam memanfaatkan media sosial untuk berbagi hal negatif, risiko bertemu dengan orang asing yang membuat mereka merasa takut atau tidak nyaman, melihat tayangan iklan yang tidak sesuai usia, melakukan aktivitas yang tidak jelas, Hanya saja, perlu dipertimbangkan kerugian remaja dalam memanfaatkan media sosial untuk berbagi hal negatif, risiko bertemu dengan orang asing yang membuat mereka merasa takut atau tidak nyaman, melihat tayangan iklan yang tidak sesuai usia, melakukan aktivitas yang tidak jelas,

  

  Lampiran : Sknenario Sosiodrama