T1__Lampiran 1 Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pengembangan Modul Bimbingan Kelompok untuk Mencegah Perilaku Seks Bebas pada Peserta Didik di SMA Theresiana

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK SMA (Panduan Untuk Guru)

  Oleh : Yuliana Sukmawati 132013042 PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA

PENGEMBANGAN MODUL BIMBINGAN KELOMPOK UNTUK MENCEGAH PERILAKU SEKS BEBAS PESERTA DIDIK UNTUK SEKOLAH MENENGAH ATAS (PANDUAN UNTUK GURU)

  Oleh : Yuliana Sukmawati 132013042

KATA PENGANTAR

  Pengembanganmodulini ditulis untuk digunakan oleh guru di SMA, dengan harapan agar dapat digunakan untuk membantu mengembangkan dan meningkatkan pemahaman peserta didik mengenai perilaku seks bebas. Modul ini merupakan panduan bagi guru dalam melakukan pengembangan ini. Modul untuk guru ini terdiri atas bagian pertama: Pendahuluan; bagian kedua; petunjuk layanan bimbingan kelompok, dan bagian ketiga : panduan khusus per topik pelaksanaan pengembangan; bagian empat: bacaan untuk peserta didik; bagian lima; evaluasi kegiatan.

  Penulis berharap panduan pengembangan modul Bimbingan Kelompok ini menjadi sarana yang berguna, layak dan tepat bagi guru dalam mengembangkan kehidupan pribadi-sosial peserta didik, terutama pemahamannya mengenai perilaku seks bebas.

  Penulis

  Yuliana Sukmawati 132013042

PETA KEDUDUKAN MODUL

  Panduan Operasional Penyelenggaraan Bimbingan dan Konseling Sekolah Menengah Atas (SMA)

Tugas Perkembangan Peserta didik

  Aspek perkembangan landasan

  Aspek perkembangan kesadaran

  perilaku etis (Mengenal sistem

  tanggung jawab sosial

  etika dan nilai-nilai bagi pedoman

  (Memantapkan nilai dan cara

  hidup sebagai pribadi, anggota

  bertingkah laku yang dapat diterima

  masyarakat, dan minat manusia)

  dalam kehidupan sosial yang lebih luas)

  Pengenalan : Mengenal keragaman sumber norma yang

  Pengenalan:

  berlaku di masyarakat.

  Mempelajari keragaman interaksi sosial.

  Akomodasi : Menghargai keragaman sumber norma sebagai

  Akomodasi :

  rujukan pengambilan

  Menyadari nilai-nilai

  keputusan.

  persahabatan dan keharmonisan dalam konteks keragaman interaksi sosial.

  Tindakan : Berperilaku atas

  Tindakan:

  dasar keputusan yang

  Berinteraksi dengan orang lain

  mempertimbangkan

  atas dasar kesamaan

I. Pendahuluan

  Bimbingan kelompok merupakan bantuan yang diberikan kepada kelompok-kelompok kecil yang terdiri atas 2-10 peserta agar mereka mampu melakukan pencegahan masalah, pemeliharaan nilai-nilai, dan pengembangan keterampilan-keterampilan hidup yang dibutuhkan.

  Bimbingan kelompok harus dirancang sebelumnya dan sesuai dengan kebutuhan yang nyata dari anggota kelompok. Teknik bimbingan kelompok yang dapat digunakan guru di SMA antara lain diskusi kelompok, bermain peran, home room, sosiodrama, dan teknik lain yang relevan. Topik bahasan dapat ditetapkan berdasarkan kesepakatan anggota kelompok atau dirumuskan sebelumnya oleh guru berdasarkan pemahaman atas data tertentu.

  Topik bimbingan bersifat umum, seperti : perilaku remaja, pergaulan sosial, persahabatan, penanganan konflik, bahkan dalam mengelola stres. Layanan bimbingan kelompok dilaksanakan oleh guru di tingkat SMA terutama untuk peserta didik yang kurang paham tentang perilaku seks bebas. Peserta didik perlu juga dikenalkan tentang perilaku remaja, dan pencegahan terhadap perilaku seks bebas.

  Peserta didik di tingkat SMA adalah masa remaja dianggap sebagai masa topan badai dan stress (Storm and Stress). Pernyataan ini sudah dikemukakan jauh pada masa lalu yaitu di awal abad ke-20 oleh Bapak Psikologi Remaja yaitu Stanley Hall, sampai sekarang pernyataan itu masih banyak digunakan. Karena remaja telah memiliki keinginan bebas untuk menentukan nasibnya sendiri, jika remaja terarah dengan baik maka ia akan menjadi seorang individu yang memiliki rasa tanggungjawab, tetapi jika tidak terbimbing maka bisa menjadi seorang yang tak memiliki masa depan yang baik.

  Perilaku remaja terdiri dari perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual.Perilaku kognitif merupakan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan bagaimana pola berpikir dari remaja itu.Sedangkan perilaku sosioemosional merupakan suatu perilaku yang erat kaitannya dengan emosi remaja dan bagaimana remaja berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Perilaku seksual adalah suatu perilaku yang berkaitan erat dengan bagaimana remaja tersebut berpacaran. Perilaku-perilaku tersebut tentunya berkaitan erat dengan Perilaku remaja terdiri dari perilaku kognitif, sosioemosional, dan seksual.Perilaku kognitif merupakan suatu perilaku remaja yang ditandai dengan bagaimana pola berpikir dari remaja itu.Sedangkan perilaku sosioemosional merupakan suatu perilaku yang erat kaitannya dengan emosi remaja dan bagaimana remaja berinteraksi dengan kehidupan sosialnya. Perilaku seksual adalah suatu perilaku yang berkaitan erat dengan bagaimana remaja tersebut berpacaran. Perilaku-perilaku tersebut tentunya berkaitan erat dengan

  Bimbingan yang diberikan oleh keluarga dilakukan dengan memberitahukan batasan-batasan norma yang yang berlaku di agama ataupun di masyarakat, pemberitahuan tentang norma tersebut diharapkan agar remaja dapat berperilaku sesuai dengan norma yang ada. Sedangkan bimbingan yang dilakukan di sekolah dengan cara memberikan pelajaran tentang moral, norma dan masa remaja yang mengarah ke pencegahan seksual. Peran dari guru sangat dibutuhkan oleh peserta didik agar memperoleh informasi secara benar, lengkap, dan menarik sehingga peserta didik pun akan memperoleh manfaat yaitu mengetahui dampak perilaku seks bebas sedini mungkin, maka masa depan mereka juga akan terencana dengan baik.

A. Standar Kompetensi

  Standar kompetensi yang ingin dicapai dari pengembangan modul ini adalah agar peserta didik memiliki tingkat pemahaman yang lebih mengenai perilaku seks bebas di kalangan remaja.

B. Deskripsi

  Modul pengembangan bimbingan kelompok mengenai perilaku seks bebas merupakan pedoman bagi guru untuk memfasilitasi peserta didik dalam aspek pemahaman dan nilai-nilai kehidupan yang berhubungan dengan perilaku seks bebas di kalangan remaja. Modul ini terdiri dari beberapa kegiatan yang diantaranya adalah Problematika remaja; Peran lingkungan sosial; Seks bebas remaja; dan Pola asuh terhadap seks bebas. Guru diharapkan dapat memfasilitasi peserta didik dalam memahami perilaku seks bebas dikalangan remaja. Setelah peserta didik sudah memahami perilaku seks bebas dikalangan remaja, maka akan terbantu untuk meningkatkan pemahamannya mengenai dampak- dampak dari perilaku seks bebas.

C. Waktu

  Waktu yang dibutuhkan pada setiap kegiatansekitar 45

  menit.

D. Prasyarat

  Prasyarat pembelajaran menggunakan modul ini yaitu harus sesuai dengan alur pembelajaran yang telah disusun Prasyarat pembelajaran menggunakan modul ini yaitu harus sesuai dengan alur pembelajaran yang telah disusun

  3 dan terakhir pada pengembangan 4, pengembangan 5.

E. Petunjuk Modul Pengembangan

  bimbingan kelompok untuk mencegah perilaku seks bebas pada peserta didik adalah sebagai berikut :

  a. Modul ini disusun untuk guru SMA.

  b. Sasaran modul ini adalah peserta didik SMA.

  c. Sebelum memfasilitasi layanan bimbingan kelompok,

  guru pembimbing perlu membaca latar belakang dan petunjuk pelaksanaan.

  d. Selama kegiatan pengembangan berlangsung, guru

  memantau jalannya kegiatan yang dilakukan oleh peserta didik.

F. Tujuan Akhir

  Modul ini disusun dengan tujuan membantu guru untuk memfasilitasi peserta didik dalam mencegah perilaku seks bebas pada peserta didik di SMA.

G. Cek Penguasaan Standar Kompetensi

  Aspek

  Rincian Tugas Perkembangan

  Perkembangan

  Tahap

  Tahap Akomodasi Tahap Tindakan

  Berperilaku atas

  perilaku etis

  keragaman

  keragaman

  dasar keputusan

  sumber

  sumber norma

  yang

  norma yang

  rujukan pengambilan kan

  dimasyarakat.

  keputusan.

  aspek-aspek etis.

  (Sesi 2 dan sesi 5) (Sesi 3 dan sesi 4)

  (Sesi 3 dan sesi 4)

  Kesadaran

  Mempelajari

  Menyadari nilai-nilai Berinteraksi

  tanggung jawab keragaman

  persahabatan dan

  dengan

  sosial

  interaksi sosial.

  keharmonisan dalam orang lain atas

  (Sesi 3 dan sesi 5) konteks keragaman

  dasar kesamaan

  interaksi sosial.

  (equality)

  (Sesi 3)

  (Sesi 3)

KEGIATAN 1 PROSES BIMBINGAN KELOMPOK

  Sumber : ieskamaulitas.blogspot.co.id

A. Pengertian Bimbingan Kelompok

  Bimbingan kelompok dilaksanakan dengan mengaktifkan dinamika kelompok untuk membahas berbagai hal yang berguna bagi pengembangan pribadi atau pemecahan masalah individu yang menjadi peserta kegiatan kelompok.

  Dalam bimbingan kelompok dibahas topik-topik umum yang menjadi kepedulian bersama anggota kelompok. Baik topik umum maupun masalah pribadi itu dibahas melalui suasana dinamika kelompok yang intensi dan konstruktif diikuti oleh semua anggota dibawah bimbingan pemimpin kelompok (Guru).

  Tujuan dari Bimbingan kelompok untuk membahas topik- topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual (sedang hangat diperbincangkan). Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik itu mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif.

  Teknik yang digunakan dalam modul ini adalah teknik sosiodrama, yang dimana merupakan suatu cara untuk membantu dalam memecahkan masalah peserta didik melalui drama. Masalah yang didramakan pun berupa masalah- masalah sosial, dan metode yang digunakan adalah dengan bermain peran. Dalam sosiodrama, individu akan memerankan suatu peran tertentu dari suatu situasi masalah sosial.

B. Pemimpin Kelompok dan Anggota Kelompok

  Pemimpin kelompok mampu membentuk kelompok dan mengarahkan, sehingga terjadi dinamika kelompok dalam suasana interaksi antar anggota kelompok yang bebas, terbuka, saling mendukung, dan memberikan rasa nyaman agar mencapai tujuan bersama kelompok.

  Anggota kelompok berperan sebagai seorang yang mendengar, memahami, dan merespon dengan tepat dan positif; berpikir dan berpendapat; merasa, berempati dan bersikap; berpartisipasi dalam kegiatan bersama.

C. Proses Bimbingan Kelompok

  Sumber : https:www.emaze.com

  Alokasi waktu : 1 x 45 menit. Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

  1. Tahap Pembentukan

  a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan

  rileks.

  b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok

  secara singkat.

  c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan

  pembimbing pada prosesbimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

  d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota

  untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

  e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri

  secara terbuka.

  f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya

  dan membantu merumuskan tujuan bersama.

  2. Tahap Transisi

  a. Melakukan kegiatan selingan berupa permainan

  kelompok.

  b. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

  c. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil

  manfaat dalam tahap inti.

  d. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera

  memasuki tahap inti.

  3. Tahap Kegiatan

  a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan

  yang telah dipersiapkan.

  b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

  c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

  dikemukakan oleh pemimpin kelompok.

  d. Pembahasan topik secara tuntas.

  e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama.

  f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

  segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

  4. Tahap Pengakhiran

  a. Menjelaskan bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok

  akan diakhiri.

  b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

  kemajuan yang dicapainya masing-masing.

  c. Pembahasan kegiatan lanjutan

  d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok

  e. Ucapan terima kasih

  f. Berdoa

KEGIATAN 2 PROBLEMATIKA REMAJA

  Sumber : https:student.unud.ac.id

A. Tujuan :

  1. Remaja dapat menjelaskan arti dari penyesuaian diri

  dan mampu menunjukkan proses penyesuaian diri dengan lingkungan sosialnya.

  2. Remaja dapat menyebutkan gaya remaja berpacaran

  yang sehat dan bertanggung jawab untuk dirinya sendiri.

  3. Remaja dapat menyebutkan faktor penyebab adanya

  seks bebas dikalangan remaja masa kini.

B. Proses Bimbingan Kelompok :

  Alokasi waktu : 1 x 45 menit. Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

  1. Tahap Pembentukan

  a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan

  rileks.

  b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok

  secara singkat.

  c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan

  pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

  d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota

  untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

  e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri

  secara terbuka.

  f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya

  dan membantu merumuskan tujuan bersama.

  2. Tahap Transisi

  a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

  b. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil

  manfaat dalam tahap inti.

  c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera

  memasuki tahap inti.

  3. Tahap Kegiatan

  a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan

  yang telah dipersiapkan.

  b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

  c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

  dikemukakan oleh pemimpin kelompok

  d. Pembahasan topik secara tuntas.

  e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama.

  f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

  4. Tahap Pengakhiran

  a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri.

  b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

  kemajuan yang dicapainya masing-masing.

  c. Pembahasan kegiatan lanjutan

  d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok

  e. Ucapan terima kasih

  f. Berdoa

C. Uraian Materi :

  Remaja memasuki status sosial yang baru, karena pada masa remaja terjadi perubahan fisik yang pesat sehingga menyerupai orang dewasa, maka remaja sering diharapkan bersikap dan berperilaku seperti orang dewasa. Remaja menunjukkan taraf kemandirian yang semakin tinggi dan berkurang dalam hal bergantung pada orang tuanya, meski demikian remaja masih membutuhkan dukungan dari orang tuanya.

  Remaja makin menjalin relasi yang intim dengan lingkungan sosialnya, oleh karena itu remaja kurang memiliki waktu bersama dengan orang tuanya. Kelompok sosial yang baru ini merupakan tempat aman bagi mereka. Pengaruh kelompok bagi remaja amat kuat, bahkan melebihi pengaruh kelurga, dalam hal ini karakter teman sebaya dan kualitas pertemanan sangat berpengaruh pada perkembangan remaja.

  Teman sebaya yang bersifat positif memberi kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih anggota kelompok dalam bersikap dan berperilaku secara positif dalam meningkatkan hubungan sosial. Namun kelompok sebaya yang bersifat negatif akan mengakibatkan kelakuan Teman sebaya yang bersifat positif memberi kesempatan yang luas bagi remaja untuk melatih anggota kelompok dalam bersikap dan berperilaku secara positif dalam meningkatkan hubungan sosial. Namun kelompok sebaya yang bersifat negatif akan mengakibatkan kelakuan

  Tidak sedikit dari remaja dalam kelompok sebaya mengenal yang namanya pacaran. Pacaran adalah aktivitas antara dua orang berusia remaja sampai dengan dewasa dengan tujuan untuk saling mengenal secara lebih baik satu dengan yang lainnya. Sisi positif dari pacaran, yaitu: 1) berpacaran meningkatkan percaya diri remaja dan posisinya di antara teman sebaya; 2) berpacaran mengajarkan pada remaja segi pentingnya mempercayai dan bersikap jujur; dan

  3) berpacaran menyediakan sarana belajar keterampilan berkomunikasi secara sehat dengan pasangannya. Sedangkan sisi negatif dari pacaran, yaitu : 1) Ada beberapa peserta didik perempuan hamil setelah melakukan pacaran; 2) beberapa orang memperoleh kepercayaan dari remaja perempuan tetapi kemudian bertindak buruk dalam pacaran;

  3) adapun beberapa pasangan mengalami patah hati dan mulai berputus asa karenanya.

  Remaja yang berpacaran cenderung diterima oleh sebaya dan diamati lebih menarik secara jasmaniah. Pacaran dan relasi romantis di usia yang sangat awal biasanya dikaitkan dengan beberapa masalah berikut : 1) prestasi belajar rendah; 2) kurang berpartisipasi secaara aktif dalam pembelajaran; 3) kenakalan remaja; 4) masalah berkaitan dengan bersekolah. hal yang menarik remaja suka menonton tayangan televisi sangat cenderung mulai berpacaran lebih awal dan berpacaran dengan lebih dari seorang.

D. Rangkuman :

  Sebenarnya tidak pernah ada larangan bagi seorang remaja untuk berteman dan bersosialisasi dengan siapapun. Namun dengan prinsip kebebasan dan kesetaraan, kamu boleh berteman dengan siapa saja. Tapi apakah itu berarti kamu harussangat terbuka untuk berteman dengan siapapun dan tidak membatasi diri?

  Kenyataannya, banyak dari remaja yang terjerumus ke dalam perilaku negatif, bahkan perilaku yang merusak, karena mereka juga memiliki teman yang berperilaku negatif. Mereka tidak menyadari bahwa dengan meniru dan mengikuti perilaku negatif tersebut, mereka akan kehilangan Kenyataannya, banyak dari remaja yang terjerumus ke dalam perilaku negatif, bahkan perilaku yang merusak, karena mereka juga memiliki teman yang berperilaku negatif. Mereka tidak menyadari bahwa dengan meniru dan mengikuti perilaku negatif tersebut, mereka akan kehilangan

  

  Lampiran : Skenario Sosiodrama

  SOSIODRAMA “Problematika Remaja”

  Pemain dalam sosiodrama : Anggun sebagai pemain utama Bapak sebagai ayah dari pemeran utama Lina, Dona, Wulan sebagai sahabat dari pemeran utama Doni, Derry, Jona sebagai teman-teman dari Wulan.

  Ada seorang gadis cantik yang bernama Anggun, ia duduk dibangku kelas 1 SMA. Anggun hidup bersama ayahnya, pekerjaan ayah Anggun hanya sebagai Cleaning Service. Pendapatan dari seorang cleaning service tidak mampu mencukupi kebutuhan mereka sehari-hari.

  Suatu ketika ayahnya memberikan uang saku untuk Anggun sekolah, namun yang terjadi :

  Anggun

  :Bapak, kenapa bapak cuman kasih Rp. 5000,00. Ini dapat apa pak disekolah, dapat makanan apa?

  Bapak

  : Nak, bapak tidak punya uang lagi hanya ini yang bapak punya untuk makan kita besok pun bapak masih usahakan.

  Anggun

  : Makanya cari kerjaan yang lain pak, betah banget kerja jadi cleaning service yang udah jelas-jelas ngga cukup buat kita makan.

  Bapak

  : Iya nak, nanti bapak usahakan cari kerjaan lain ya.

  Disekolah Anggun memiliki sahabat yang bernama Lina, Wulan, dan Dona. Mereka bersahabat sejak mereka masuk sekolah. Sahabat-sahabat Anggun terlahir dari keluarga yang bercukupan, tak jarang Anggun merasa iri dengan dunia sahabat-sahabatnya yang selalu berkecukupan.

  Anggun

  : Wah Lina handphone baru, beli dimana?

  Lina

  : Iya dong, kemarin papaku yang membelikannya. Kenapa nggun, mau pinjam? (Meminjamkan handphonekepada Anggun)

  Anggun

  : Handphone kamu bagus banget, aku mau minta bapakku untuk membelikannya untukku dihari ulangtahun ku nanti.

  Dona

  : Memangnya bapak kamu sanggup beliin handphone bagus kaya gitu, kan mahal.

  Anggun

  : Bapakku pasti akan membelikannya untukku, dia sangat menyayangiku pasti apapun yang aku mau diberikannya.

  Dona

  : Masa sih, bapak kamu kan cuman cleaning service. Mana mamp bapakmu membelikannya?

  Wulan

  : Udah-udah kalian kok malah jadi berantem gini sih. Kalian aku kenalin sama cowok keren-keren mau ngga? Mereka cowok-cowok keren banget loh.

  Lina

  : Beneran ganteng ngga, kalo cuman ganteng di profilnya aja aku ngga mau lah

  Wulan

  : Yaelah, kan ngga ada salahnya coba buat kenalan dulu sama mereka.

  Dirumah, Anggun menunjukkan kepada Bapaknya tanggal ulangtahunnya yang dimana ia sangat ingin dibelikan handphone sebagus miliki Lina.

  Anggun

  : Bapak, besok aku ulang tahun. Bolehkah aku meminta suatu hadiah?

  Bapak

  : Hadiah apa yang kamu minta nak?

  Anggun

  : Aku ingin handphone baru seperti Lina, bagus sekali pak.

  Bapak

  : Nak, bapak tidak punya uang sebayak itu untuk membelikanmu handphone baru. Gaji yang bapak punya pun hanya cukup

  untuk maka kita sehari-hari.

  Anggun

  : Kenapa bapak ngga pernah berusaha sih pak

  buat nyenengin Anggun, toh selama ini Anggun

  juga ngga pernah minta apa-apa pak. Sekarang Anggun cuma ingin handphone baru bapak.

  Anggun meninggalkan rumah dan bapaknya dirumah, ia meninggalkan rumah dengan perasaan sangat Anggun meninggalkan rumah dan bapaknya dirumah, ia meninggalkan rumah dengan perasaan sangat

  Wulan sosok seorang gadis yang juga kurang perhatian dari orang tuanya, ia selalu ditinggal oleh orang tuanya untuk bekerja tak jarang ia merasa kesepian dan bosan dengan hidupnya.

  Anggun

  : Lan, boleh ngga aku nginep disini untuk beberapa hari?

  Wulan

  : Boleh banget lah nggun, kamu boleh nginep disini kapanpun kamu mau. Lagian rumahku terlalu besar untuk aku dan pembantuku aja.

  Wulan

  : Yaudah, sekarang kamu mandi nanti malem kamu ikut aku ya biar kita pergi nongkrong-nongkrong sama temen-temen baru aku.

  Anggun

  : Temen baru kamu yang mana lan?

  Wulan

  : Itu loh cowok-cowok yang tadi pagi aku ceritain sama kamu. Kamu mau kan ikut sama aku buat ketemu mereka?

  Anggun

  : Iya deh, dari pada aku dirumah terus juga. Malamnya, Anggun dikenalkan dengan teman-

  temannya Wulan dan tak lama Lina dan Dona pun juga ikut bergabung didalamnya. Anggun dikenalkan dengan beberapa teman laki-lakinya Wulan, yaitu Doni, Derry, dan Jona. ketika obrolan mereka semakin dalam, hingga mereka memesan Alkohol untuk menemani obrolan mereka malam itu. Mereka baru saling mengenal, namun Doni mengajak Anggun untuk melakukan hubungan seks.

  Derry

  : Anggun, kamu udahpernah ngelakuin

  hubungan seks belum?

  Anggun

  : Apaan sih, ya belum lah.

  Dona

  : Cupu kamu nggun, enak tau.

  Derry

  : Masih rapet teryata hahaha..

  Wulan

  : Udah-udah ngga usah dibahas, lagian jangan samain dong semua cewek mau ngelakuin seks bebas.

  Dona

  : Tapi buat zaman sekarang jangan alim-alim banget lah, nanti ngga pinter-pinter soal itu.

  Anggun

  : Kalian apaan sih

  Dona

  : Udah lah nggun ngga usah sok alim gitu, kamu sama Derry cocok kok.

  Wulan

  : Iya nggun, dari tadi aku lihat dia ngeliatin kamu terus loh.

  Anggun

  : Kalian ini mabuk ya, aku sama Derry juga kanbaru kenal. Iya kan Der?

  Derry

  : Tapi aku tertarik sama kamu nggun, aku seneng liat kamu. Kamu itu cantik. Kamu mau ngga pacaran sama aku?

  Anggun

  : Kamu serius?

  Derry

  : Iya aku serius, kamu mau kan?

  Doni

  : Udah nggun terima aja, kamu juga kan jomblo. Udah terima aja tuh si Derry buat jadi pacar kamu.

  Anggun

  : Iya aku mau jadi pacar kamu Der Akhirnya mereka memutuskan untuk pulang, Anggun

  pulang diantar oleh Derry yang dimana sekarang adalah kekasihnya. Namun Anggun diantar pulang kerumahnya Derry yang dimana terjadi Derry hendak melakukan hubungan diluar batas, akhirnya Anggun pergi meinggalkan Derry tanpa memperdulikan bagaimana caranya.

  Dirumah, bapaknya sangat khawatir namun tidak tahu harus mencari Anggun dimana. Ketika Anggun sampai dirumah, ayahnya menanyakan beberapa hal.

  Bapak

  : Dari mana saja kamu nak, bapak sangat cemas.

  Anggun

  : Bapak ngga usah nanya apa-apa sama Anggun kalo bapak belum bisa beliin Anggun handphonebaru dan menuhin semua yang Anggun mau pak.

  Kembali Anggun meninggalkan rumah, dan bapaknya pun mengejar Anggun. Hingga pada akhirnya bapak Anggun ditabrak mobil, kondisinya cukup parah dan dilarikan ke rumah sakit.

  Ketika bapaknya telah sadarkan diri... Anggun

  : Pak, maafin Anggun pak. Anggun udah bikin bapak susah, maafin Anggun karena sudah egois dan ngga pernah mikirin perasaan bapak.

  Bapak

  : Ngga papa nak, maafkan bapak juga yang tidak pernah mencukupi semua kebutuhanmu.

  Anggun

  : Ngga papa pak, bapak sudah menjadi bapak yang sangat baik untuk Anggun.

  Dengan kejadian ini hubungan Anggun dan bapaknya berangsur membaik, ia menjadi gadis yang lebih mau bersyukur atas apa yang dimilikinya, dan ia pun tidak mau terjebak dalam pergaulan bebas yang dapat merugikan dirinya sendiri selain itu ia tak mau mengecewakan bapaknya lagi.

E. Tes

  1. Bagaimana bentuk dari penyesuaian perilaku remaja yang positif?

  2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari sosiodrama “Problematika Remaja?”

  3. Apa

  komentar

  anda mengenai

  sosiodrama

  “Problematika Remaja?”

  4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

  a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Anggun?

  b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Anggun?

  c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila menemukan sosok seorang Anggun?

KEGIATAN 3 PERAN LINGKUNGAN SOSIAL

  Sumber : http:neilcl.blogspot.co.id

A. Tujuan :

  1. Remaja dapat menyebutkan tingkat peranan orang

  dewasa dalam proses pembentukan kepribadian yang positif.

  2. Remaja dapat menunjukkan tingkat kepercayaan diri

  dalam menangkal hal-hal yang negatif dan yang dapat merugikan dirinya sendiri.

  3. Remaja mampu menyebutkan pengaruh teman sebaya

  dalam perkembangan seorang remaja.

  4. Remaja mampu menemukan pengaruh dari teman sebaya

  yang menyimpang dikalangan remaja

  5. Remaja dapat menyebutkan dampak yang akan diperoleh

  dari pergaulan yang buruk serta dapat merugikan diri sendiri.

B. Proses Bimbingan Kelompok

  Alokasi waktu : 1 x 45 menit. Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut :

  1. Tahap Pembentukan

  a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

  b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

  c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

  d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

  e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

  f. Memotivasi

  harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

  2. Tahap Transisi

  a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

  b. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan

  mengambil manfaat dalam tahap inti.

  c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera

  memasuki tahap inti.

  3. Tahap Kegiatan

  a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan

  yang telah dipersiapkan.

  b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

  c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

  dikemukakan oleh pemimpin kelompok

  d. Pembahasan topik secara tuntas.

  e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama.

  f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang

  segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

  4. Tahap Pengakhiran

  a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri.

  b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

  kemajuan yang dicapainya masing-masing.

  c. Pembahasan kegiatan lanjutan c. Pembahasan kegiatan lanjutan

  e. Ucapan terima kasih

  f. Berdoa

C. Uraian Materi :

  Komunikasi adalah hubungan kontak antar manusia baik individu ataupun kelompok. Dalam kehidupan sehari- hari, komunikasi adalah bagian dari kehidupan manusia. Komunikasi antara orang tua dan anak adalah salah satu bentuk dari mendidik anak, maka komunikasi yang berlangsung dalam keluarga bernilai pendidikan. Keluarga berperan penting dalam pengembangan pribadi seorang remaja. Pengasuhan orang tua yang penuh kasih sayang dan pendidikan tentang kehidupan, baik agama maupun sosial budaya merupakan faktor yang efektif mempersiapkan remaja menjadi pribadi dan anggota masyarakat yang sehat. Pembentukan pribadi yang positif tidak terlepas dari pola asuh remaja yang diterapkan orang tua di dalam keluarga.

  Remaja sebagai manusia yang sedang tumbuh dan berkembang terus melakukan interaksi sosial baik antara remaja maupun terhadap lingkungan lain. Melalui proses adaptasi, remaja mendapatkan pengakuan sebagai anggota Remaja sebagai manusia yang sedang tumbuh dan berkembang terus melakukan interaksi sosial baik antara remaja maupun terhadap lingkungan lain. Melalui proses adaptasi, remaja mendapatkan pengakuan sebagai anggota

  Peranan lingkungan sangat besar terhadap kehidupan individu, peran dan pengaruh lingkungan bagi remaja dapat memberikan dampak besar dalam proses belajar dan tingkah laku seorang remaja.

  Interaksi positif dengan sebaya mengurangi gangguan psikososial seperti depresi, rendahnya harga diri dan stres serta menurunkan gangguan kenakalan remaja, konsumsi alkohol, meningkatkan prestasi belajar dan menurunkan droup out dari sekolah.

  Pengalaman yang diperoleh bersama teman sebaya berguna bagi remaja dalam membentuk wawasan tentang segi yang benar dan salah serta memelihara relasi keintiman yang sehat dalam jangka panjang.

  Selain itu dampak negatif dari teman sebaya seperti penggunaan narkoba, seks bebas, kekerasan, remaja akan mengalami rasa kesepian serta ingin bunuh diri. Orang tua memang sangat berperan dalam menetapkan relasi remaja Selain itu dampak negatif dari teman sebaya seperti penggunaan narkoba, seks bebas, kekerasan, remaja akan mengalami rasa kesepian serta ingin bunuh diri. Orang tua memang sangat berperan dalam menetapkan relasi remaja

  Seks bebas itu sendiri ada kaitannya dengan perilaku yang berdampak buruk terhadap kesehatan reproduksi. para remaja tidak memikirkan akibat dari perbuatan yang dapat

  merugikan dirinya sendiri .

  Salah satu faktor yang paling berpengaruh dalam perubahan perilaku remaja dalam urusan seks adalah masuknya budaya barat ke negara berkembang seperti Indonesia.Kita telah mengetahui bahwa sebagian besar bangsa barat adalah bangsa sekuler, seluruh kebudayaan yang mereka hasilkan jauh dari norma-norma agama.Hal ini tentunya bertentangan dengan budaya Indonesia yang menjujung tinggi nilai agama dan pancasila.Selain itu, Banyaknya media remaja yang getol menyajikan budaya Barat semakin mendekatkan remaja pada kehidupan serba boleh (permissif ) alias bebas berbuat selama tidak mengganggu orang lain termasuk dalam urusan seks bebas.

  Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja.Begitu pula peran Oleh karena itu pemerintah harus mampu mengambil tindakan dan menyaring pengaruh yang berhak dan berdampak negatif bagi para remaja.Begitu pula peran

D.Rangkuman :

  Sesungguhnya terdapat hubungan antara dunia pergaulan orang tua dengan remaja serta teman sebayanya. Orang tua mampu menunjukkan cara bagaimana bergaul dengan teman sebayanya yang positif, namun jika orang tua tidak memberikan ruang bagi terbentuknya kemandirian remaja, maka akan terlibat dalam pergaulan yang salah yaitu bergaul dengan remaja yang negatif.

  Dalam hal ini orang tua berperan sebagai sistem pendukung bagi tumbuh kembang remaja dalam mengeksplorasi dunia kehidupan yang lebih luas, dengan menunjukkan sikap hangat dan menghargai, menunjukkan minat yang berkembang, serta mampu menunjukkan pola pemecahan masalah yang konstruktif bagi remaja.

  Kurangnya keimanan, masalah keluarga, kekecewaan, pengetahuan yang minim mengenai seks bebas dikalangan membuat makin berkurangnya potensi generasi muda Indonesia dalam kemajuan bangsa .

  Lampiran : Skenario Sosiodrama

  SOSIODRAMA “Peran Lingkungan Sosial”

  Pemain dalam sosiodrama : Andri sebagai pemeran utama Ayah dan Ibu sebagai orang tua dari pemeran utama Rekky, Reza, dan Bayu sebagai teman-teman dari pemeran

  utama Liona sebagai kekasih dari pemeran utama

  Ada seorang pemuda bernama Andri, ia duduk dibangku kelas 2 SMA. Ia sosok seorang pemuda yang memiliki banyak teman dan hidup yang berkecukupan. Orang tuanya selalu memberikan kebebasan kepada Andri.

  Rekky

  : Kantin yuk ndri, laper nih.

  Andri

  : Ayo, aku juga laper karena kebanyakan mikir. Eh mau pada ikutan ngga?

  Reza, Bayu : Ikutlah, aku juga laper kali tapi kamu

  yang traktir ya ndri.

  Andri

  : Beres. Dikantin, Andri dihampiri oleh Liona. Liona adalah

  kekasih dari Andri yang adalah seorang gadis manja dan semua keinginannya harus terpenuhi.

  Liona

  : Andri, nanti sore temani aku pergi yuk. Kita nongkrong rame-rame, kan udah lama

  juga kita ngga main bareng.

  Rekky

  : Iya ndri kita nongkrong-nongkrong lagi yuk, kita main sampe malem.

  Bayu

  : Tapi, besok kan ada ulangan matematika. Apa kalian ngga pada belajar?

  Rekky

  : Ah itu mah gampang, ngga usah belajar aja kita dapet nilai bagus kok.

  Bayu

  : Kamu ko yakin banget gitu?

  Rekky

  : Iyalah, udah ulangan-ulangan ngga usah kamu pikirin deh yang penting kita seneng- seneng. Gimana, pada setuju ngga?

  Andri

  : Setuju banget sih, sampe ketemu nanti malem deh yaa.

  Ketika malam hari tiba, Andri hendak pergi bersama dengan teman-temannya untuk menghabiskan waktu mereka ditempat tongkrongan. Namun, hal yang akan dilakukan oleh Andri membawanya berselisih dengan ayahnya.

  Ayah

  : Andri, ini sudah malam kamu mau pergi kemana?

  Andri

  : Main yah sama temen-temen.

  Ayah

  : Ini sudah malam, seharusnya kamu itu belajar bukan malah main ngga jelas! Ingat, nilai-nilai sekolahmu yang jelek itu. Apa kamu ngga bisa bikin orang tuamu sedikit bangga?

  Andri

  : Ayah bawel banget sih yah, lagian aku juga ngga pernah keluar malem kan.

  Buu, aku boleh keluar sebentar ya bu. Ibu : Kalau ayah tidak memperbolehkanmu

  pergi ya jangan pergi, apa yang dikatakan pergi ya jangan pergi, apa yang dikatakan

  Andri

  : Pokoknya aku pergi dulu yah,terserah kalian mau bilang apa!

  Andri bersikeras untuk pergi dari rumah, ia menghabiskan waktu malam bersama teman-temannya tanpa rasa bersalah karena sudah bertengkar dengan orang tuanya. Malam itu pun Reza membuat sebuah tantangan antara Andri dan Rekky yaitu balapan motor.

  Reza

  : Kalau ngumpulnya gini-gini aja garing banget ngga sih? Gimana kalau Rekky balapan sama Andri, pada setuju ngga?

  Bayu

  : Woi apaan sih, itu bahaya kali. Aku ngga ikut-ikutan ah

  Liona

  : Balapan? Kayanya seru deh ndri. Kamu mau terima tantangan dari Bayu buat aku ngga? Demi aku ndri, kamu sayang kan sama aku

  Andri

  : Balapan ya?

  Liona

  : Iya, kamu balapan motor sama Rekky. Kamu menangin ini demi aku ya ndri.

  Bayu

  : Kalian percaya sama aku kenapa sih, ini tuh bahaya kalau diantara kalian kecelakaan gimana?

  Andri

  : Udahlah bay, kita ngga bakal kenapa- kenapa kok. Santai aja. Dan buat kamu liona, aku bakal menangin balapan ini demi kamu cantik. Gimana rek, kamu berani ngga balapan sama aku?

  Rekky

  : Balapan sama kamu? Beranilah Setibanya diarena balapan motor, mereka hendak

  bersiap untuk balapan. Mereka melaju dengan sangat cepat, hingga pada akhirnya Andri mengalami kecelakaan yang membuatnya tidak bisa berjalan kembali.

  Andri menjadi sosok seorang anak laki-laki yang hanya duduk dikursi rodanya, ia kecewa dan marah atas apa yang dialaminya saat ini. Namun hal ini membuat ayahnya Andri menjadi sosok seorang anak laki-laki yang hanya duduk dikursi rodanya, ia kecewa dan marah atas apa yang dialaminya saat ini. Namun hal ini membuat ayahnya

  Andri

  : Ayah, apa yang kau lakukan?

  Ayah

  : Ayah akan mengajarimu caranya berjalan dan kamu harus berusaha untuk bisa berjalan kembali. Sedikit demi sedikit nak, kamu pasti bisa.

  Ini tak mudah untuk dijalani oleh Andri, terkadang ia merasa putus asa karena yang ia lakukan bersama ayahnya tak berujung membaik.

  Ayah

  : Nak, walaupun kakimu belum bisa berjalan sepenuhnya tetaplah berusaha untuk sembuh. Ayah akan selalu melatihmu berjalan seperti waktu kamu kecil dulu.

  Andri

  : Yah, maafin andri ya. andri belum bisa menjadi anak yang bisa dibanggakan buat ayah sama ibu. Maafin Andri ya yah

  Ayah

  : Sudahlah nak, bagaimanapun dirimu kau tetap anakku.

  Andri

  : Terimakasih yah.. Hingga suatu ketika Andri mulai bisa berjalan berkat

  latihan-latihan selama ini bersama ayahnya. Ayahnya merasa bangga sekali, karena Andri mau lebih berusaha untuk sembuh agar bisa beraktifitas kembali dan Andri pun mampu memilih teman-teman yang bisa membawa dampak yang positif dan tidak merugikan dirinya sendiri.

E. Tes

  1. Apakah dampak dari pergaulan yang buruk?

  2. Pelajaran hidup seperti apa yang dapat dipetik dari sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”

  3. Apa komentar anda mengenai sosiodrama “Peran Lingkungan Sosial?”

  4. Bagaimana bentuk refleksi diri setelah mengikuti Bimbingan Kelompok ini?

  a. Apa yang akan anda lakukan jika mengalami kejadian seperti yang dialami Andri?

  b. Bagaimana komentar anda tentang tokoh seorang Andri?

  c. Nasihat apa yang dapat anda berikan bila menemukan sosok seorang Andri?

PENGEMBANGAN 4 SEKS BEBAS REMAJA

  Sumber : http:hizbut-tahrir.or.id

A. Tujuan :

  1. Remaja dapat menjelaskan pengertian perilaku seks bebas.

  2. Remaja dapat menguraikan penyebab terjadinya perilaku seks bebas dikalangan remaja.

  3. Remaja dapat menyebutkan dampak dari seks bebas.

  4. Remaja dapat menunjukkan cara melindungi diri sendiri dari perilaku seks bebas.

B. Proses Bimbingan Kelompok :

  Alokasi waktu : 1 x 45 menit. Proses Bimbingan Kelompok adalah sebagai berikut:

  1. Tahap Pembentukan

  a. Menciptakan suasana saling mengenal, hangat, dan rileks.

  b. Menjelaskan tujuan dan manfaat bimbingan kelompok secara singkat.

  c. Menjelaskan peran masing-masing anggota dan pembimbing pada proses bimbingan kelompok yang akan dilaksanakan.

  d. Menjelaskan aturan kelompok dan mendorong anggota untuk berperan penuh dalam kegiatan kelompok.

  e. Memotivasi anggota untuk saling mengungkapkan diri secara terbuka.

  f. Memotivasi anggota untuk mengungkapkan harapannya dan membantu merumuskan tujuan bersama.

  2. Tahap Transisi

  a. Mereview tujuan dan kesepakatan bersama.

  b. Memotivasi anggota untuk terlibat aktif dan mengambil

  manfaat dalam tahap inti.

  c. Mengingatkan anggota bahwa kegiatan akan segera

  memasuki tahap inti.

  3. Tahap Kegiatan

  a. Pemimpin kelompok mengemukakan topik bahasan

  yang telah dipersiapkan.

  b. Menjelaskan pentingnya topik yang akan dibahas.

  c. Melakukan tanya jawab tentang topik yang

  dikemukakan oleh pemimpin kelompok

  d. Pembahasan topik secara tuntas.

  e. Melakukan Bimbingan Kelompok Teknik Sosiodrama.

  f. Menegaskan komitmen anggota kelompok (apa yang segera dilakukan berkenaan dengan topik yang telah dibahas)

  4. Tahap Pengakhiran

  a. Bahwa kegiatan Bimbingan Kelompok akan diakhiri.

  b. Anggota kelompok mengemukakan kesan dan menilai

  kemajuan yang dicapainya masing-masing.

  c. Pembahasan kegiatan lanjutan

  d. Pesan serta tanggapan anggota kelompok

  e. Ucapan terima kasih

  f. Berdoa

C. Uraian Materi :

  Diera gobalisasi saat ini, , remaja harus terselamatkan dari bahaya globalisasi. Karena globalisasi ini ibaratnya kebebasan sehingga banyak kebudayaan-kebudayaan asing yang masuk, sementara budaya tersebut tidak cocok dengan kebudayaanIndonesia.Sebagai

  contoh

  adalah

  kebudayaan seks bebas, yang saat inisudah sampai pada tingkat yang sangat mengkhawatirkan.Para remaja dengan bebas dapat bergaul antar jenis namun tidak jarang dijumpai pemandangan di tempat-tempat umum, para remaja saling berangkulan mesra tanpa memperdulikan masyarakat sekitarnya.Mereka sudah mengenal istilah pacaran sejak awal masa remaja. Bagi remaja berpacaran merupakan salah satu bentuk gengsi yang membanggakan.

  Seks bebas merupakan hubungan yang dilakukan oleh laki-laki dan perempuan tanpa adanya

  ikatan

  perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media masa.Remaja adalah individu labil yang perkawinan. Kita tentu tahu bahwa pergaulan bebas itu adalah salah satu bentuk perilaku menyimpang, “bebas” yang dimaksud adalah melewati batas-batas norma yang ada. Masalah seks bebas ini sering kita dengar baik di lingkungan maupun dari media masa.Remaja adalah individu labil yang

  Awal mula seorang remaja terjerumus dalam pergaulan bebas adalah salah bergaul dan mudah terpengaruh oleh temannya yang membawa pengaruh negatif. Kebanyakan remaja ini ingin di puji dan di katakan gaul oleh teman-temannya tanpa memikirkan dampak dan akibat yang berkelanjutan. Berikut Beberapa faktor yang mendorong para remaja untuk melakukan seks bebas adalah sebagai berikut:

  1. Kehidupan iman yang rapuh. Kehidupan beragama yang baik dan benar ditandai dengan pengertian, pemahaman dan ketaatan dalam menjalankan ajaran-ajaran agama dengan baik tanpa dipengaruhi oleh situasi kondisi apapun. Seseorang dapat melakukan seks bebas karna kurangnya keimanan dalam dirinya. Jika pengetahuan tentang agama saja minim, apalagi pengetahuan diluar agama tentu juga sangat minim.

  2. Kurangnya perhatian orang tua. Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang remaja. Perhatian orang tua sangat diperlukan, karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku, namun apabila orang 2. Kurangnya perhatian orang tua. Orang tua sangat berperan penting dalam kehidupan seorang remaja. Perhatian orang tua sangat diperlukan, karena orang tualah yang paling dekat dengannya. Bimbingan orang tua sangat berpengaruh pada tingkah laku, namun apabila orang

  3. Kurangnya pengetahuan tentang seks bebas. Karena menganggap bahwa hubungan seks bebas adalah bentuk penyaluran kasih sayang dalam sebuah hubungan berpacaran, tidak sedikit dari remaja merasa kegiatan pacaran mereka tidak efektif apabila tidak melakukan hubungan seks bebas.

  4. Rasa ingin tahu tentang sesuatu yang berbau seksual. Pada usia remaja rasa keingintahuannya begitu besar terhadap seks, apalagi jika teman-temannya mengatakan bahwa terasa nikmat, ditambah lagi adanya infomasi yang tidak terbatas masuknya. Maka rasa penasaran tersebut semakin mendorong remaja untuk lebih jauh lagi melakukan berbagai macam percobaan yang tanpa mereka sadari bahwa hal tersebut sangat berbahaya untuk dirinya sendiri.

  5. Salah bergaul Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah 5. Salah bergaul Teman merupakan orang yang sangat berpengaruh bagi para remaja. Apabila seorang remaja salah dalam memilih teman maka akibatnya akan fatal. Memilih teman berarti memilih masa depan, maka siapapun yang ingin masa depannya cerah

  Ada banyak sebab remaja melakukan pergaulan bebas.Penyebab tiap remaja mungkin berbeda tetapi semuanya berakar dari penyebab utama yaitu kurangnya pegangan hidup remaja dalam hal keyakinan atau agama dan ketidak stabilan emosi remaja.Hal tersebut menyebabkan perilaku yang tidak terkendali.

  Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks Ada beberapa dampak yang ditimbulkan dari perilaku seks bebas di kalangan remaja yaitu kehamilan dan penyakit menular seksual. Seperti kita ketahui bahwa banyak dampak buruk dari seks bebas dan cenderung bersifat negatif seperti halnya, seks bebas dapat berakibat fatal bagi kesehatan kita. Tidak kurang dari belasan ribu remaja yang sudah terjerumus dalam seks bebas. Seks bebas dapat terjadi karena pengaruh dari lingkungan luar dan salah pilihnya seseorang terhadap lingkungan tempatnya bergaul. Seks bebas sangat berdampak buruk bagi para remaja, dampak dari seks bebas adalah hamil di luar nikah, aborsi, dapat mencorengkan nama baik orang tua, diri sendiri, guru serta nama baik sekolah. Padahal seks

  1. Menciptakan kenangan buruk.

  Apabila seseorang terbukti telah melakukan seks pranikah atau seks bebas maka secara moral akan erasa dihantui rasa bersalah yang berlarut-larut. Keluarga besar pun turut menanggung malu sehingga menjadi beban mental yang berat.

  2. Mengakibatkan kehamilan.

  Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini Hubungan seks satu kali saja bisa mengakibatkan kehamilan bila dilakukan pada masa subur. kehamilan yang terjadi akibat seks bebas menjadi beban mental yang luar biasa. Kehamilan yang dianggap “Kecelakaan” ini

  3. Menggugurkan Kandungan (aborsi) dan pembunuhan bayi.

  Aborsi merupakan tindakan medis yang ilegal dan melanggar hukum. Aborsi mengakibatkan kemandulan bahkan Kanker Rahim. Menggugurkan kandungan dengan cara aborsi tidak aman, karena dapat mengakibatkan kematian.

  4. Penyebaran Penyakit.

  Penyakit kelamin akan menular melalui pasangan dan bahkan keturunannya. Penyebarannya melalui seks bebas dengan bergonta-ganti pasangan. Hubungan seks satu kali saja dapat menularkan penyakit bila dilakukan dengan orang yang tertular salah satu penyakit kelamin. Salah satu virus yang bisa ditularkan melalui hubungan seks adalah virus HIV.

  Seks bebas pada remaja dapat dicegah dengan beberapa upaya, yang diantaranya adalah :

  1. Pendidikan Seks.

  Pendidikan yang diberikan hendaknya tidak hanya kemampuan intelektual, tetapi juga mengembangkan kemauan emosional agar dapat mengembangkan rasa percaya diri, mengembangkan ketrampilan mengambil keputusan yang baik dan tepat, mengembangkan rasa harga diri, mengembangkan ketrampilan berkomunikasi, yang mampu mengatakan “tidak” tanpa beban dan tanpa mengikuti orang lain.

  Pendidikan Kesehatan Reproduksi di kalangan remaja bukan hanya memberikan pengetahuan tentang organ reproduksi, tetapi bahaya akibat pergaulan bebas, Dengan demikian, anak-anak remaja ini bisa terhindar dari percobaan melakukan seks bebas. Dalam keterpurukan dunia remaja saat ini, anehnya banyak orang tua yang cuek saja terhadap perkembangan anak-anaknya.

  2. Memperbaiki Cara Berkomunikasi. Memperbaiki cara berkomunikasi dengan orang lain

  sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya sehingga terbina hubungan baik dengan masyarakat, untuk memberikan batas diri terhadap kegiatan yang berdampak negatif dapat kita mulai dengan komunikasi yang baik dengan orang-orang di sekeliling kita. Karna pada umumnya

  3. Pacaran sehat.

  Berpacaran sangat lekat hubungannya dengan seks, karena tidak sedikit mereka yang melakukan seks bebas bersama kekasihnya. Disitulah kita tanamkan budaya pacaran sehat tanpa seks. Berpacarn sehat itu seperti: tidak berhubungan seks, pacar sebagai pemberi motivas

  Itulah beberapa hal yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi adanya pergaulan bebas khususnya di kalangan remaja. Selain itu, kita juga harus mewaspadai hubungan dengan lawan jenis apakah hubungan ini mengarah pada seks bebas atau tidak.