2.1.3 Keputusan Pembelian
Menurut Kotler 2002 : 42 keputusan pembelian adalah tindakan dari konsumen untuk mau membeli atau tidak terhadap produk. Dari berbagai faktor
yang mempengaruhi konsumen dalam melakukan pembelian suatu produk atau jasa, biasanya konsumen selalu mempertimbangkan kualitas, harga dan produk
sudah yang sudah dikenal oleh masyarakat. Sebelum konsumen memutuskan untuk membeli.
Prasetijo dan Ihalauw 2005:226 menyatakan bahwa keputusan pembelian adalah keputusan dalam memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan. Hal ini
berarti sebelum menjadi keputusan pembelian, konsumen dihadapkan pada beberapa alternatif pilihan produk atau jasa. Proses pengambilan keputusan dapat
mempengaruhi hasil keputusan pembelian. Keputusan konsumen untuk memodifikasi, menunda atau mengindari
keputusan pembelian sangat dipengaruhi oleh resiko yang terpikirkan. Besarnya resiko yang dipikirkan berbeda menurut besarnya uang yang dipertaruhkan,
besarnya ketidakpastian atribut, dan besarnya kepercayaan diri konsumen. Para konsumen mengembangkan rutinitas tertentu untuk mengurangi resiko, seperti
menghindari keputusan, pengambilan informasi dari teman-teman, dan preferensi atas nama merek dalam negeri serta garansi. Para pemasar harus memahami faktor
yang menimbulkan perasaan dalam diri konsumen akan adanya resiko dan memberikan informasi serta dukungan untuk mengurangi resiko yang dipikirkan
itu Kotler, 2005:227.
Menurut Kotler 2004:204. Ada lima tahap dalam proses keputusan pembelian, yaitu pengenalan kebutuhan, pencarian informasi, evaluasi alternatif,
keputusan pembelian, dan perilaku setelah pembelian. Berikut adalah gambar model proses pembelian lima tahap tersebut :
Gambar 2.1 Model Proses Pembelian Lima Tahap
Sumber : Kotler 2004:204 Model ini mempunyai anggapan bahwa para konsumen melakukan lima
tahap dalam melakukan pembelian. Kelima tahap diatas tidak selalu terjadi, khususnya dalam pembelian yang tidak memerlukan keterlibatan yang tinggi
dalam pembelian. Para konsumen dapat melewati beberapa tahap dan urutannya tidak sesuai.
1. Pengenalan Kebutuhan
Tahap awal keputusan pembelian, konsumen mengenali adanya masalah kebutuhan akan produk atau jasa yang akan dibeli. Konsumen merasa
adanya perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kebutuhan sangat di picu oleh ransangan internal kebutuhan dan
eksternal penggaruh penggunaan produk serupa kebeutuhan 2.
Pencarian Informasi
Pengenalan kebutuhan
Pencarian informasi
Evaluasi alternatif
Keputusan pembelian
Perilaku setelah
pembelian
Tahap keputusan pembelian yang dapat meransang konsumen untuk mencari informasi-informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya
meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. 3.
Evaluasi Alternatif Proses yang di lakukan konsumen untuk menggunakan informasi yang
dapat mengevaluasi alternatif yang ada, proses memilih produk atau jasa yang akan di beli dan digunakan.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen merencanakan untuk membeli sebuah produk atau jasa dan kemudian membeli produk atau jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Apabila barang yang akan dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang
tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang
tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan
cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang
yang baru saja membeli produk atau penggunaan jasa nya.
2.1.3.1 Pembelian Jasa