Tahap keputusan pembelian yang dapat meransang konsumen untuk mencari informasi-informasi lebih banyak. Konsumen mungkin hanya
meningkatkan perhatian atau mungkin aktif mencari informasi. 3.
Evaluasi Alternatif Proses yang di lakukan konsumen untuk menggunakan informasi yang
dapat mengevaluasi alternatif yang ada, proses memilih produk atau jasa yang akan di beli dan digunakan.
4. Keputusan Pembelian
Konsumen merencanakan untuk membeli sebuah produk atau jasa dan kemudian membeli produk atau jasa tertentu untuk memenuhi kebutuhan.
5. Perilaku Setelah Pembelian
Apabila barang yang akan dibeli tidak memberikan kepuasan yang diharapkan, maka pembeli akan merubah sikapnya terhadap merek barang
tersebut menjadi sikap negatif, bahkan mendapat kepuasan dari barang yang dibelinya maka keinginan untuk membeli terhadap merek barang
tersebut cenderung untuk menjadi lebih kuat. Produsen harus mengurangi perasaan tidak senang atau perasaan negatif terhadap suatu produk dengan
cara membantu konsumen menemukan informasi yang membenarkan pilihan konsumen melalui komunikasi yang diarahkan pada orang-orang
yang baru saja membeli produk atau penggunaan jasa nya.
2.1.3.1 Pembelian Jasa
Menurut Kotler 2000:428 “Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang ditawarkan oleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak
berwujud dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa juga tidak terikat pada suatu produk.
Menurut Hurriyati 2005:28 “Jasa pada dasarnya adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian fisik, dikonsumsi dan
diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah dan secara prinsip tidak berwujud intangible bagi pembeli pertamanya.
Berdasarkan pengertian jasa di atas, Tjiptono 2004:18 mengutarakan ada lima karakteristik utama jasa bagi pembeli pertamanya.
1. Tidak berwujud Intangibility Jasa bebeda dengan barang. Bila barang
merupakan suatu objek, alat, atau benda, jasa adalah suatu perbuatan, tindakan, pengalaman, proses, kinerja performance, atau usaha. Oleh
sebab itu, jasa tidak dapat dilihat, dirasa, dicium, didengar, atau diraba sebelum dibeli dan dikonsumsi. Bagi para pelanggan, ketidakpastian
dalam pembelian jasa relatif tinggi karena terbatasnya search qualities, yakni karakteristik fisik yang dapat dievaluasi pembeli sebelum
pembelian dilakukan. Untuk jasa, kualitas yang akan diterima konsumen, umumnya tidak diketahui sebelum jasa bersangkutan dikonsumsi.
2. Tidak dapat dipisahkan Inseparability Barang biasa diproduksi,
kemudian dijual, lalu dikonsumsi. Sedangkan jasa umumnya dijual terlebih dahulu, baru kemudian diproduksi dan dikonsumsi pada waktu
dan tempat yang sama. 3.
Berubah-ubah Variability Heterogeneity Jasa bersifat variabel karena merupakan non-standarized output, artinya banyak variasi bentuk,
kualitas, dan jenis jasa tersebut diproduksi. Hal ini dikarenakan jasa melibatkan unsur manusia dalam proses produksi dan konsumsinya yang
cenderung tidak bisa diprediksi dan cenderung tidak konsisten dalam hal sikap dan perilakunya.
4. Tidak tahan lama Perishability Jasa tidak tahan lama dan tidak dapat
disimpan. Atau kapasitas jalur telepon yang tidak dimanfaatkan akan berlalu atau hilang begitu saja karena tidak bisa disimpan.
5. Perbedaan jasa dan barang Lack of Ownership. Pada pembelian barang,
konsumen memiliki hak penuh atas penggunaan dan manfaat produk yang dibelinya. Konsumen bisa mengkonsumsi, menyimpan atau menjualnya.
Di lain pihak, pada pembelian jasa, pelanggan mungkin hanya memiliki akses personel atas suatu jasa untuk jangka waktu terbatas.
2.2 Penelitian Terdahulu Tabel 2.1
Tabel Penelitian Terdahulu No Pengarang Judul Penelitian
Metode Hasil Penelitian
1. Hardiati,
Hernani 2009
Kreativitas dan Inovasi
Berpengaruh Terhadap
Kewirausahaan kecil
Analisis Regresi Linier Berganda
kreatifitas dan inovasi berpengaruh secara
simultan terhadap kewirausahaan dengan
variabel inovasi memiliki pengaruh
yang lebih besar terhadap kewira-
usahaan
2. Suratmi,
Evi 2010 Pengaruh
Kreativitas dan Inovasi Terhadap
Kinerja karyawan pada Usaha
Pengerajin Rotan Analisis Regresi
Linier Berganda adanya pengaruh yang
positif dan signifikan secara simultan
terhadap kinerja karyawan pada usaha
pengrajin rotan di lingkungan Jl. Gatot
Subroto Medan.
3. Pinta
Masda 2012
Pengaruh Inovasi Produk dan Harga
Terhadap Keputusan
Pembelian Gelamai Di Kota
Payakumbuh Analisis Regresi
Logistik
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa
harga memiliki pengaruh signifikan terhadap
keputusan pembelian dan inovasi produk
memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap
keputusan pembelian.
4. Alfarisi,
Raisan 2013
Pengaruh Inovasi Dan Kreativitas
Pengusaha Terhadap
Keberhasilan Usaha
Analisis Regresi Linier Berganda
Inovasi dan Kreativitas berpengaruh terhadap
keberhasilan usaha.
2.3 Kerangka Konseptual
Kerangka Konseptual menjelaskan secara teoritis pertautan antar variabel yang diteliti. Pertautan antar variabel yang disusun dari berbagai teori yang telah
dideskripsikan akan dianalisis secara kritis dan sistematis, sehingga menghasilkan