Daya Tampung Ternak Misi

DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 44 RENSTRA DISNAK TH.2013-2018 reproduksi ternak betina. Sedangkan keberhasilan program IB itu sendiri dipengaruhi oleh beberapa hal antara lain : ternak betina itu sendiri, keterampilan inseminator dalam mendeposisikan semen, ketepatan waktu IB, deteksi birahi, handling semen dan kualitas semen. Jumlah kelahiran hasil IB pada tahun 2013 sebanyak 2.246 ekor. Ditargetkan pada tahun 2014 sebanyak 2.300 ekor, tahun 2015 sebanyak 2.450 ekor, tahun 2016 sebanyak 2.600 ekor, tahun 2017 sebanyak 2.750 ekor dan tahun 2018 sebanyak 2.850 ekor. Diharapkan pada akhir periode Renstra jumlah kelahiran hasil IB sebanyak 15.196 ekor.

3. Daya Tampung Ternak

Salah satu faktor yang menentukan baik buruknya perkembangan ternak ruminansia adalah pakan. Pakan mempunyai peranan penting dalam usaha peternakan khususnya dalam peningkatan produksi dan produktivitas ternak. Dari aspek ekonomi biaya pakan mempunyai kontribusi hingga 70 dari seluruh biaya produksi, sedangkan dari aspek teknis, kualitas pakan akan sangat berpengaruh kepada tingkat produksi ternak daging, telur, susu dan produktivitas ternak. Pakan juga mempunyai fungsi untuk memelihara daya tahan tubuh dan kesehatan ternak sehingga ternak tumbuh sehat dan kuat. Daya tampung padang penggembalaan atau kebun rumput erat hubungannya dengan jenis ternak, produksi hijauan rumput, musim dan luas padang penggembalaan atau kebun rumput. Oleh karena itu, daya tampung bisa bermacam-macam dan tergantung pada pengukuran produksi hijauan rumput. Produksi pakan hijauan pada tahun 2013 sebesar 34.920 ton, sehingga kapasitas tampung pakan ternak pada tahun 2013 sebesar 10.630 ST. Ditargetkan pada tahun 2014 sebesar 11.239 ST, tahun 2015 sebesar 11.848 ST, tahun 2016 sebesar 12.457 ST,tahun 2017 sebesar 13.065 ST dan tahun 2018 sebesar 13.674 ST. Diharapkan pada akhir periode Renstra 2013-2018 kapasitas tampung pakan ternak sebesar 72.913 ST Tujuan 3. Meningkatkan jaminan keamanan pangan produk peternakan Indikator : Jumlah usaha yang memperoleh sertifikat Nomor Kontrol VeterinerNKV Dalam rangka menjamin produk hewan yang Aman, Sehat, Utuh dan Halal ASUH, Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah sesuai kewenangannya melaksanakan pengawasan, pemeriksaan, pengujian, standarisasi, sertifikasi dan registrasi produk hewan. Standardisasi, sertifikasi dan registrasi produk hewan dilakukan tehadap produk hewan yang diproduksi dan diedarkan. Setiap unit usaha produk hewan wajib mengajukan permohonan untuk memperoleh Nomor Kontrol Veteriner NKV kepada Pemerintah Daerah Provinsi. Pemerintah Daerah KabupatenKota melakukan pembinaan unit usaha yang memproduksi DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM 45 RENSTRA DISNAK TH.2013-2018 danatau mengedarkan produk hewan yang dihasilkan oleh unit usaha skala rumah tangga yang belum memenuhi persyaratan Nomor Kontrol Veteriner. Awal tahun 2014 sudah ditertibkan 10 buah usaha yang bersertifikat Nomor Kontrol VeterinerNKV, hingga pada akhir tahun 2018 diharapkan menjadi menjadi 68 buah usaha yang bersertifikat Nomor Kontrol VeterinerNKV di seluruh wilayah Kalimantan Timur selama 5 tahun. Pembinaan NKV berlaku untuk jangka waktu 2 tahun.

B. Sasaran

Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan yaitu sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu tertentu. Sasaran merupakan bagian integral dalam proses perencanaan strategik yang berfokus pada tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan atau aktivitas. Sasaran bersifat spesifik, terukur baik kualitatif maupun kuantitatif, sehingga dapat diukur secara nyata dalam jangka waktu tertentu. Sasaran Dinas Peternakan Propinsi Kalimantan Timur dalam rangka peningkatan produksi pangan asal hewan khususnya daging maka sasaran tahun 2013 – 2018 adalah 1 Meningkatnya populasi ternak, produktivitas ternak dan menurunnya kasus penyakit hewan; 2 Meningkatnya penerapan teknologi peternakan tepat guna dengan memperhatikan kelestarian lingkungan dan sumber daya alam terbarukan; 3 Meningkatnya jumlah usaha pengolahan hasil peternakan dan menurunnya tingkat keresahan masyarakat terhadap pemalsuan daging. Masing-masing sasaran tersebut, dapat dijabarkan ke dalam beberapa indikator sasaran adalah sebagai berikut : Sasaran 1. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan masyarakat terhadap produk pangan asal ternak daging dan telur Indikator :

1. Persentase Ketersediaan Lokal Daging dan Telur

Pada tahun 2013 produksi daging Kaltim saja sebesar 58.496,9 ton dan tahun 2018 akan mencapai sebesar 67.435,6 ton. Produksi tersebut meliputi Sapi potong, kerbau, kambing, domba, babi, Kuda, Ayam Buras, Ayam petelur, Ayam Broiler dan Itik. Produksi daging merupakan hasil penghitungan jumlah pemotongan ternak di RPH dan luar RPH, sedangkan konsumsi merupakan jumlah produksi daging ditambah dengan jumlah pemasukan daging Konsumsi daging meningkat sangat tajam, hal ini disebabkan karena peningkatan pendapatan, pertambahan penduduk, kesadaran gizi masyarakat dan pola hidup sehat. Konsumsi pangan asal ternak mengalami pertumbuhan rata-rata pertahun untuk daging 1,5 daging 56.061,8 ton dan telur 1,94 15.063,5 ton. Khusus untuk konsumsi daging pada tahun 2013 sudah dipenuhi oleh produksi lokal sekitar 70,91, sedangkan konsumsi daging sapi pada tahun 2013 baru sekitar 25,82 dapat dipenuhi dari produksi lokal.