DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM
40
RENSTRA DISNAK TH.2013-2018
Masing-masing tujuan tersebut, dapat dijabarkan ke dalam beberapa indikator tujuan adalah sebagai berikut :
Tujuan 1. Meningkatkan Populasi dan Produktivitas Ternak
Indikator :
1. Populasi Ternak
Produksi daging dipengaruhi oleh jumlah pemotongan ternak dan jumlah pemasukan daging dari luar daerah. Jumlah pemotongan ternak lokal
dipengaruhi oleh populasi ternak dimana hanya 10 dari populasi dapat dipotong. Di samping itu produksi daging juga dipengaruhi oleh
produktivitas ternak seperti angka kelahiran, calving interval, bobot lahir, bobot potong dan kasus kejadian penyakit hewan.
Pertumbuhan populasi ternak sangat dipengaruhi oleh angka kelahiran, angka kematian, pemotongan, pemasukan dan pengeluaran ternak, jika
pemotongan ternak tidak terkendali maka populasi akan terkuras habis. Pertumbuhan populasi ternak secara alami rata-rata dapat mencapai
2,00 namun demikian dengan upaya yang dilakukan seperti penanganan penyakit hewan, pengembangan pakan ternak, pengelolaan bibit ternak
yang berkualitas, pengendalian pemotongan betina produktif, penerapan teknologi tepat guna, pemasukan ternak bibit dan operasional teknis dan
kesehatan hewan lainnya maka pertumbuhan populasi ternak diharapkan dapat mencapai sebagai berikut :
Tabel. IV.4.2.A.1 Target Perkembangan Populasi Ternak di Kalimantan
Timur Tahun 2014 - 2018 dalam ekor
Uraian 2014
2015 2016
2017 2018
r Th
1. Sapi Potong
2. Sapi Perah
3. Kerbau
4. Kambing
5. Domba
6. Babi
7. Kuda
8. Ay.Buras
9. Ay.Petelur
10. Ay.Pedaging
11. Itik
178.580 40
4.090 53.726
497 61.496
77 5.284.075
1.617.145 38.650.275
153.186 590.448
41 4.172
54.801 502
62.726 77
5.389.757 1.649.488
39.423.281 154.718
1.002.702 41
4.255 55.897
507 63.980
78 5.497.552
1.682.477 40.211.746
156.265 1.414.956
42 4.341
57.015 512
65.260 79
5.607.503 1.716.127
41.015.981 157.828
1.827.210 43
4.427 58.155
517 66.565
80 5.719.653
1.750.449 41.836.301
159.406 78,86
2.00 2.00
2.00 1.00
2.00 1.00
2.00 2.00
2.00 1.00
Target dalam tabel tersebut tidak termasuk wilayah Kaltara.
a. Komoditas Strategis Nasional
Berdasarkan Peraturan Menteri Pertanian Nomor 50 Tahun 2012 tentang pengembangan kawasan maka komoditas strategis nasional
terdiri atas sapi potong, sapi perah, dan kerbau. Komoditas Sapi Potong
Pada tahun 2013 populasi sapi potong mencapai 95.085 ekor dan konsumsi daging sapi 61.338,7 ton. Pada tahun 2018 diperkirakan
DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM
41
RENSTRA DISNAK TH.2013-2018
populasi mencapai 1.827.516 ekor meningkat 78,86 dan konsumsi daging sapi sebesar 70.968,8 ton meningkat 3,98 . Pertumbuhan
ternak sapi potong ditargetkan rata-rata 78,86 sangat tinggi. Hal ini disebabkan rencana pemasukkan ternak adalah betina bunting.Secara
nasional target pertumbuhanperkembangan sapi hanya ±19tahun
Permintaan yang begitu tinggi namun kemampuan pasokan dalam daerah rendah mengakibatkan ketergantungan terhadap pemasukan
dari luar provinsi, kondisi ini jika tidak ada kebijakan terobosan maka ketergantungan tersebut akan semakin besar. Pada tahun 2013
diharapkan pasokan dalam daerah akan mencapai peningkatan sehingga menjadi 31,45 terjadi peningkatan 19. Untuk mencapai
sasaran tersebut berbagai kebijakan program perlu dilakukan antara lain, pemasukan ternak bibit sebesar rata-rata 7.500 ekor per tahun,
peningkatan akseptor inseminasi buatan sebanyak 5.000 ekor, sehingga terdapat kenaikan populasi 35.561 ekor selama kurun waktu 4 tahun
sampai tahun 2018. Target penambahan populasi yang dicanangkan oleh Gubernur
Kalimantan Timur pada acara Bulan Bhakti Peternakan dan Kesehatan Hewan tahun 2013 adalah sebesar 2 juta ekor, sehingga pada tahun
2018 mencapai 1.827.156 ekor untuk Provinsi Kalimantan Timur, selebihnya untuk mencapai 2 juta ekor sapi tersebut peran masing-
masing adalah sebagai berikut : 1. Anggaran yang bersumber dari APBN dan APBD Provinsi selama 5
tahun sebanyak 75 000 ekor. 2. Anggaran yang bersumber dari KabupatenKota se Kaltim dan
Kaltara sebanyak 150.000 ekor sapi. 3. Kredit ternak sejahtera dari Bank Kaltim sebanyak 250.000 ekor,
BRI KKPE sebanyak 150.000 ekor sapi. 4. Perusahaan Tambang Batubara sebanyak 250.000 ekor sapi.
5. Perkebunan Kelapa Sawit sebanyak 1.125.000 ekor sapi.
Komoditas Sapi Perah Komoditas sapi perah di Kalimantan Timur sudah mulai di galakan
sehingga pada tahun 2013 populasi sapi perah mencapai 48 ekor, dengan jumlah yang sangat kecil ini diharapkan dapat memacu
perkembangan sapi perah. Kebutuhan konsumsi susu setiap tahunnya cukup tinggi diperkirakan sebanyak 19.514.14 ton pada tahun 2013.
Untuk memenuhi permintaan susu ini sepenuhnya dipasok dari luar provinsi Kalimatan Timur berupa susu bubuk dan susu cair.
Pengembangan sapi perah saat ini ada di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kutai Timur, dan Tarakan, namun permasalahan yang dihadapi
adalah konsumen belum terbiasa dengan susu segar dan biaya produksi yang besar. Khusus pengembangan sapi perah di Kutai Timur sudah
melakukan pengolahan hasil susu menjadi dan tahu susu dan keripik susu, sehingga tidak bermasalah didalam pemasaran. Untuk
mendukung program ini diperlukan pemasukan ternak sapi perah setiap tahunnya sebanyak 50 ekor, yang ditunjang dengan pelatihanmagang
peternak maupun petugas.
DINAS PETERNAKAN PROV.KALTIM
42
RENSTRA DISNAK TH.2013-2018
Komoditas Kerbau Potensi pengembangan kerbau saat ini ada di Kabupaten Kutai
Kartanegara, Nunukan, Paser, Penajam Paser Utara. Komoditas kerbau Kalang telah ditetapkan sebagai satwa asli Kalimantan Timur yang
banyak dikembangkan di Kutai Kartanegara, oleh karena itu akan ditetapkan sebagai pilot project pembibitan kerbau Kalang di Kutai
Kartanegara. Pada tahun 2013 populasi kerbau mencapai 5.513 ekor atau meningkat 2,00 dan diproyeksikan pada tahun 2018 menjadi
6.087 ekor.
b. Komoditas Unggulan Nasional