34
menunjukkan  bahwa  tulangan  longitudinal  dan  sengkang  tertutup  atau  spiral perlu  dipasang  untuk  menahan  sejumlah  retak  tarik  diagonal  yang  terjadi  pada
seluruh  permukaan  dari  batang  yang  menerima  gaya  torsi  cukup  besar  Jack  C. McCormac, 2004.
2.12.  Momen Torsi yang Harus Ditinjau dalam Desain Beton Bertulang
Jack  C.  McCormac  2004  menyatakana  bahwa  momen  torsi  dikenal sebagai torsi keseimbangan dan torsi kompatibilitas. Berikut penjelasannya :
  Torsi keseimbangan. Untuk struktur statis tertentu, hanya ada satu alur di mana  momen  torsi  dapat  dipindahkan  ke  tumpuan.  Jenis  momen  torsi  ini
disebut  torsi  keseimbangan  atau  torsi  statis  tertentu  dan  tidak  dapat direduksi oleh redistribusi gaya dalam atau oleh rotasi batang.
  Torsi kompatibilitas. Momen torsi pada bagian tertentu dari struktur statis tak  tentu  dapat  direduksi  cukup  besar  jika  bagian  struktur  tersebut  retak
akibat torsi dan berotasi. Hasilnya adalah redistribusi gaya dalam struktur. Dalam  beberapa  bagian  dari  struktur  yang  ditinjau  memuntir  untuk
mempertahankan deformasi dari kompatibilitas struktur.
2.13.  Tegangan Torsi pada Beton Bertulang
Tegangan torsi ditambahkan pada tegangan geser pada satu sisi dari balok dan  dikurangkan  dari  tegangan  geser  pada  sisi  lainnya  seperti  terlihat  pada
Gambar 2.15.
Universitas Sumatera Utara
35
Gambar 2.15. Tegangan Torsi dan Geser dalam Balok Berongga
Tegangan  torsi  mendekati  pusat  balok  pejal  sangat  rendah.  Oleh karenanya,  balok  berongga  diasumsikan  mempunyai  kekuatan  torsi  yang  hampir
sama  seperti  balok  pejal  dengan  dimensi  luar  yang  sama  Jack  C.  McCormac, 2004.
Dalam  penampang  pejal,  tegangan  geser  akibat  torsi terkonsentrasi
pada  “tube”  luar  dari  batang,  sebagaimana  ditunjukkan  dalam  Gambar  2.16a, sedangkan  tegangan  geser  akibat
tersebar  sepanjang  lebar  penampang  solid, sebagaimana ditunjukkan pada Gambar 2.16b. Akibatnya, kedua jenis tegangan
geser akibat geser dan torsi dikombinasikan dengan rumus akar pangkat dua yang ditunjukkan dalam subbab berikutnya.
Gambar 2.16. Tegangan Torsi dan Geser dalam Balok Pejal
Universitas Sumatera Utara
36
Setelah  retak,  ketahanan  beton  terhadap  torsi  diasumsikan  untuk diabaikan.  Retak  torsi  cenderung  membentuk  spiral  di
sekeliling  batang membentuk  sudut  sekitar  45   dengan  sumbu  longitudinal  batang.  Torsi
diasumsikan ditahan oleh rangka batang ruang efektif yang terletak di luar ”tube” dari  batang  beton.  Rangka  ini  diperlihatkan  pada  Gambar  2.17.  Tulangan
longitudinal  di  sudut  batang  dan  sengkang  transversal  tertutup  bekerja  sebagai batang  tarik  dalam  “rangka”  tersebut,  sedangkan  beton  diagonal  di  antara
sengkang  yang  bekerja  sebagai  batang  tekan.  Beton  yang  retak  masih  mampu memikul tegangan tekan Jack C. McCormac, 2004.
Gambar 2.17. Rangka Batang Ruang Fiktif
2.14.   Tulangan Torsi yang Disyaratkan Peraturan SNI-03-2847-2002
Perencanaan  tulangan  beton  bertulang  terhadap  torsi  didasarkan  pada analogi  tube  dinding  tipis  dengan  rangka  batang  ruang  di  mana  beton  bagian
dalam atau inti diabaikan. Setelah torsi menyebabkan batang retak, ketahanannya terhadap  torsi  hampir  seluruhnya  diberikan  oleh  sengkang  tertutup  dan  tulangan
longitudinal  yang  terletak  dekat  permukaan  batang.  Setelah  terjadi  retak,  beton diasumsikan  mempunyai  kekuatan  torsi  yang  dapat  diabaikan  Jack  C.
McCormac, 2004..
Universitas Sumatera Utara
37
Dalam  SNI-03-2847-2002  subbab  13.6.1.a  dinyatakan  bahwa  pengaruh torsi dapat diabaikan untuk batang non-pratekan jika :
√
Dimana = luas yang dibatasi oleh keliling luar penampang beton
= keliling luar penampang beton
2.15.  Kekuatan Momen Torsi pada Beton Bertulang